Informasi soal pemberitaan media tertentu yang menyebutkan bahwa Pimpinan Koran Stabilitas telah dilaporkan oleh Walikota Bima ke Polda NTB, rupanya tak diketahui Kapolda NTB
Informasi soal pemberitaan media tertentu yang menyebutkan bahwa Pimpinan Koran Stabilitas telah dilaporkan oleh Walikota Bima ke Polda NTB, rupanya tak diketahui Kapolda NTB, Drs. Srijono, M. Si. Saat wartawan menanyakan hal itu, Kapolda justru kaget dan tak tahu adanya laporan tersebut.
Kasat Reserse dan Kriminal Polres Bima Kota IPTU. Yerry T. Putra
Saat diwawancarai di Paruga Na'e Kota Bima, Kamis (26/3) siang, Kapolda NTB mengaku, tidak pernah mengetahui adanya laporan Walikota Bima terkait pencemaran nama baik yang termuat dalam pemberitaan media massa. "Kok saya tidak tahu adanya laporan itu," ujarnya kaget.
Saat ditanya wartawan, Kapolda NTB menjawabnya dengan spontan. Tanpa berkata banyak, ia langsung menanyakannya ke Kabid Humas Polda setempat. Justeru, Kabid Humas menanyakan hal tersebut ke Kasat Reserse dan Kriminal Polres Bima Kota IPTU. Yerry T. Putra.
Seperti diketahui, kehadiran Kapolda NTB di Kota Bima untuk menggelar kegiatan Rapim Polda NTB bersama jajaran Polres se-NTB. Agenda Rapim tersebut direncanakan jauh sebelumnya untuk mencegah dan membasmi tersebar luasnya jaringan keras ISIS yang marak di Indonesia. Selain itu, pihaknya juga menggelar seminar agar tidak ada korban baru yang terprofokasi oleh aliran garis keras itu."Kami tidak mau ada yang terinterfensi oleh jaringan itu. Orang Bima adalah orang hebat semua,"ungkapnya.
Untuk hari ini, Jum'at (27/3). Pihaknya akan menginap di rumah warga, agar bisa tahu keadaan warga serta apa sesuangguhnya yang diinginkan mereka."Kita harus berbaur langsung dengan masyarakat, kalau kita ingin mengetahui apa sebenarnya keinginan mereka,"jelasnya.
Ia mengajak seluruh masyarakat, agar sama-sama memberantas jaringan keras ini. Karena, itu akan merusak ahlak saja."Kami tidak ingin ISIS tersebar luas di Bima,"tegasnya. (KS-05)
Kasat Reserse dan Kriminal Polres Bima Kota IPTU. Yerry T. Putra
Saat diwawancarai di Paruga Na'e Kota Bima, Kamis (26/3) siang, Kapolda NTB mengaku, tidak pernah mengetahui adanya laporan Walikota Bima terkait pencemaran nama baik yang termuat dalam pemberitaan media massa. "Kok saya tidak tahu adanya laporan itu," ujarnya kaget.
Saat ditanya wartawan, Kapolda NTB menjawabnya dengan spontan. Tanpa berkata banyak, ia langsung menanyakannya ke Kabid Humas Polda setempat. Justeru, Kabid Humas menanyakan hal tersebut ke Kasat Reserse dan Kriminal Polres Bima Kota IPTU. Yerry T. Putra.
Seperti diketahui, kehadiran Kapolda NTB di Kota Bima untuk menggelar kegiatan Rapim Polda NTB bersama jajaran Polres se-NTB. Agenda Rapim tersebut direncanakan jauh sebelumnya untuk mencegah dan membasmi tersebar luasnya jaringan keras ISIS yang marak di Indonesia. Selain itu, pihaknya juga menggelar seminar agar tidak ada korban baru yang terprofokasi oleh aliran garis keras itu."Kami tidak mau ada yang terinterfensi oleh jaringan itu. Orang Bima adalah orang hebat semua,"ungkapnya.
Untuk hari ini, Jum'at (27/3). Pihaknya akan menginap di rumah warga, agar bisa tahu keadaan warga serta apa sesuangguhnya yang diinginkan mereka."Kita harus berbaur langsung dengan masyarakat, kalau kita ingin mengetahui apa sebenarnya keinginan mereka,"jelasnya.
Ia mengajak seluruh masyarakat, agar sama-sama memberantas jaringan keras ini. Karena, itu akan merusak ahlak saja."Kami tidak ingin ISIS tersebar luas di Bima,"tegasnya. (KS-05)
COMMENTS