SDN Inpres Woro Kecamatan Parado. SDN yang berlokasi di dusun terpencil dengan kondisi jalan belum diaspal itu sangat membutuhkan perhatian pemerintah.
Di Kabupaten Bima, ternyata masih ada beberapa Sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) yang memprihatinkan. Salah satunya, SDN Inpres Woro Kecamatan Parado. SDN yang berlokasi di dusun terpencil dengan kondisi jalan belum diaspal itu sangat membutuhkan perhatian pemerintah. Mengingat, empat lokal ruang belajar sekolah tersebut mengalami kerusakan sejak Tahun 2002 silam.
Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Inpres Woro Parado, Sarmin Muhammad, S.Pd kepada Koran Stabilitas mengatakan, empat lokal ruang kelas ini mengalami kerusakan termakan usia. Namun, hingga saat ini belum juga mendapat bantuan dari Pemerintah.”Empat ruangan belajar itu sudah rusak, usianya hampir 13 tahun. Sebab, dibangun sejak tahun 2002 silam dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK),” katanya Minggu (8/3) saat bertandang ke Kantor Redaksi Koran Stabilitas.
Sarmin berharap pemerintah senantiasa mengucurkan dana untuk rehabilitasi empat lokal ruang belajar tersebut. Sebab, selain sudah mengalami kerusakan, juga dikhawatirkan akan mengganggu proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM.”Saya sangat mengharapkan bantuan pemerintah, karena kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Ditambah lagi, lokasinya yang berada di dusun terpencil,” ujarnya.
Ia mengaku, tak hanya ruang belajar yang mengalami kerusakan. Melainkan, juga pagar keliling sekolah. Masalahnya, sejak sekolah itu dibangun hingga saat ini masih menggunakan pagar kayu gunung. Belum lagi kondisi jalan sepanjang 5 Km yang belum diaspal.”Sejak tahun 1997 sampai saat ini, sekolah itu masih menggunakan kayu gunung untuk pagar keliling. Kondisi kemudian diperparah dengan kondisi jalan sepanjang 5 Km yang belum pernah diaspal,” akunya.
Namun, kata Sarmin yang pernah dipercayakan sebagai Kepsek SDN Inpres Simpasai I Monta itu,semua itu bukan menjadi hambatan baginya. Karena yang terpenting, dirinya tulus dan ikhlas menjalankan tugas demi dan untuk dunia pendidikan. Walaupun, saat ini baru beberapa bulan ditempatkan kembali untuk menjabat sebagai kepsek di dusun terpencil (SDN Inpres Woro-Parado).
”Alhamdulillah, saya masih diberi kepercayaan untuk kembali memimpin SDN terpencil tersebut. Meski sebelumnya, sekolah itu sempat saya tinggalkan karena ditarik menjadi Kepsek SDN Inpres Simpasai I Monta,” tutur Sarmin mengakhiri komentarnya. (KS-09)
Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Inpres Woro Parado, Sarmin Muhammad, S.Pd kepada Koran Stabilitas mengatakan, empat lokal ruang kelas ini mengalami kerusakan termakan usia. Namun, hingga saat ini belum juga mendapat bantuan dari Pemerintah.”Empat ruangan belajar itu sudah rusak, usianya hampir 13 tahun. Sebab, dibangun sejak tahun 2002 silam dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK),” katanya Minggu (8/3) saat bertandang ke Kantor Redaksi Koran Stabilitas.
Sarmin berharap pemerintah senantiasa mengucurkan dana untuk rehabilitasi empat lokal ruang belajar tersebut. Sebab, selain sudah mengalami kerusakan, juga dikhawatirkan akan mengganggu proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM.”Saya sangat mengharapkan bantuan pemerintah, karena kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Ditambah lagi, lokasinya yang berada di dusun terpencil,” ujarnya.
Ia mengaku, tak hanya ruang belajar yang mengalami kerusakan. Melainkan, juga pagar keliling sekolah. Masalahnya, sejak sekolah itu dibangun hingga saat ini masih menggunakan pagar kayu gunung. Belum lagi kondisi jalan sepanjang 5 Km yang belum diaspal.”Sejak tahun 1997 sampai saat ini, sekolah itu masih menggunakan kayu gunung untuk pagar keliling. Kondisi kemudian diperparah dengan kondisi jalan sepanjang 5 Km yang belum pernah diaspal,” akunya.
Namun, kata Sarmin yang pernah dipercayakan sebagai Kepsek SDN Inpres Simpasai I Monta itu,semua itu bukan menjadi hambatan baginya. Karena yang terpenting, dirinya tulus dan ikhlas menjalankan tugas demi dan untuk dunia pendidikan. Walaupun, saat ini baru beberapa bulan ditempatkan kembali untuk menjabat sebagai kepsek di dusun terpencil (SDN Inpres Woro-Parado).
”Alhamdulillah, saya masih diberi kepercayaan untuk kembali memimpin SDN terpencil tersebut. Meski sebelumnya, sekolah itu sempat saya tinggalkan karena ditarik menjadi Kepsek SDN Inpres Simpasai I Monta,” tutur Sarmin mengakhiri komentarnya. (KS-09)
COMMENTS