Jurnalis bagian hukum dan kriminal ini mendapatkan ancaman pembunuhan dari oknum resedivis narkoba di Kota Bima.
Tugas jurnalis memang tak luput dari resiko. Terkadang, resiko itu hingga ancaman keselamatan jiwa. Baik saat menjalankan tugas peliputan di lapangan, maupun dampak dari berita yang ditimbulkan. Seperti terjadi pada salah satu wartawan Koran Stabilitas, Syafruddin (31) alias Noval. Jurnalis bagian hukum dan kriminal ini mendapatkan ancaman pembunuhan dari oknum resedivis narkoba di Kota Bima. Beruntung, korban cepat mengamankan diri dan melaporkan kepada Pihak Kepolisian Sektor Asakota.
Peristiwa itu terjadi di Lingkungan Gindi Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima, Minggu (8/3) malam sekitar puku 21.20 Wita. Tak hanya diancam dibunuh, bapak satu anak ini juga nyaris dibacok oleh oknum residivis berinisial A (28) warga setempat. Belum diketahui pasti apa motif pengancaman itu. Namun, korban menduga terkait dengan pemberitaan kasus narkoba yang melibatkan oknum beberapa waktu lalu.
Noval menceritakan, awalnya malam itu keluar dari rumah kakak iparnya yang ada di lingkungan setempat. Sekitar 20 meter berlalu, ia dipanggil temannya bernama Ifan meminta rokok. Saat berhenti untuk memberikan rokok, tiba-tiba oknum datang menghampiri korban. "Dia tiba-tiba muncul dihadapan saya dan mengatakan kepada saya, kenapa kamu plototin saya," ungkapnya mengutip perkataan pelaku, Senin (9/3) pagi.
Belum sempat menjawab pertanyaan itu, oknum tiba-tiba langsung mengeluarkan sebilah parang yang disimpannya di bagian pinggang sebelah kanan. Parang itu kemudian diacungkan kearah wajahnya dan mengancam untuk membunuh. "Kamu Jangan macam-macam disini. Ini kampung saya, saya bunuh kamu," ujarnya kembali mengutip ancaman pelaku.
Lantaran mendapat ancaman, dirinya sempat meminta maaf dan mencoba ingin menanyakan persoalan tersebut kepada pelaku dengan baik-baik. Namun, pelaku tetap emosi dan mengacungkan parang. Beruntung saat itu, warga yang melihat kejadian langsung mengamankan pelaku berikut parang yang dipegang. "Usai peristiwa itu, saya langsung melaporkannya ke Polsek Asakota," tuturnya.
Ia menduga, munculnya pengancaman itu karena terkait pemberitaan kasus narkoba yang melibatkan pelaku beberapa waktu lalu. Kemungkinan pelaku menyimpan dendam terhadapnya. Sebab, seingatnya tidak pernah mempunyai masalah apapun dengan pelaku. Korban berharap dan meminta kepada pihak Polsek Asakota, agar segera melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku tersebut. "Segera tuntaskan kasus itu sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku," pintanya.
Kapolsek Asakota IPTU H. Eban yang dikonfirmasi wartawan, membenarkan adanya kejadian itu dan laporan korban atas nama Syafruddin sudah diterima. "Laporannya sudah kami terima, hari Selasa (10/3) para saksi yang diajukan korban akan kami periksa," katanya singkat saat dihubungi via handphone, Senin (9/3) pagi. (KS-13)
Peristiwa itu terjadi di Lingkungan Gindi Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima, Minggu (8/3) malam sekitar puku 21.20 Wita. Tak hanya diancam dibunuh, bapak satu anak ini juga nyaris dibacok oleh oknum residivis berinisial A (28) warga setempat. Belum diketahui pasti apa motif pengancaman itu. Namun, korban menduga terkait dengan pemberitaan kasus narkoba yang melibatkan oknum beberapa waktu lalu.
Noval menceritakan, awalnya malam itu keluar dari rumah kakak iparnya yang ada di lingkungan setempat. Sekitar 20 meter berlalu, ia dipanggil temannya bernama Ifan meminta rokok. Saat berhenti untuk memberikan rokok, tiba-tiba oknum datang menghampiri korban. "Dia tiba-tiba muncul dihadapan saya dan mengatakan kepada saya, kenapa kamu plototin saya," ungkapnya mengutip perkataan pelaku, Senin (9/3) pagi.
Belum sempat menjawab pertanyaan itu, oknum tiba-tiba langsung mengeluarkan sebilah parang yang disimpannya di bagian pinggang sebelah kanan. Parang itu kemudian diacungkan kearah wajahnya dan mengancam untuk membunuh. "Kamu Jangan macam-macam disini. Ini kampung saya, saya bunuh kamu," ujarnya kembali mengutip ancaman pelaku.
Lantaran mendapat ancaman, dirinya sempat meminta maaf dan mencoba ingin menanyakan persoalan tersebut kepada pelaku dengan baik-baik. Namun, pelaku tetap emosi dan mengacungkan parang. Beruntung saat itu, warga yang melihat kejadian langsung mengamankan pelaku berikut parang yang dipegang. "Usai peristiwa itu, saya langsung melaporkannya ke Polsek Asakota," tuturnya.
Ia menduga, munculnya pengancaman itu karena terkait pemberitaan kasus narkoba yang melibatkan pelaku beberapa waktu lalu. Kemungkinan pelaku menyimpan dendam terhadapnya. Sebab, seingatnya tidak pernah mempunyai masalah apapun dengan pelaku. Korban berharap dan meminta kepada pihak Polsek Asakota, agar segera melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku tersebut. "Segera tuntaskan kasus itu sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku," pintanya.
Kapolsek Asakota IPTU H. Eban yang dikonfirmasi wartawan, membenarkan adanya kejadian itu dan laporan korban atas nama Syafruddin sudah diterima. "Laporannya sudah kami terima, hari Selasa (10/3) para saksi yang diajukan korban akan kami periksa," katanya singkat saat dihubungi via handphone, Senin (9/3) pagi. (KS-13)
COMMENTS