Menurutnya, untuk membantu para warga miskin (RTSM) diwilayah Bima dan Dompu, dalam tahun 2015 ini pihaknya menargetkan akan melakukan pengadaan beras sebanyak 28.704 Ton.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama yang masih tergolong Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) diseluruh wilayah Kabupaten, Kota Bima dan Kabupaten Dompu. Pihak Bulog Bima saat ini tengah melakukan pengadaan beras hasil gabah dari seluruh perusahaan mitra Bulog diwilayah Bima dan Dompu.
Ilustrasi Beras
Kepala Sub Divisi Regional (Kasubdivre) Bulog II Bima, Ir. R. Guna Dharma Nugrahawan, MM, saat ditemui Koran ini di ruang kerjanya mengatakan, sejak 1 April 2015 lalu hingga saat ini, terus melakukan pengadaan beras hasil gabah masyarakat, terutama dari para petani yang tersebar diwilayah Kabupaten, Kota Bima dan Dompu. Beras hasil pengadaan ini adalah untuk kebutuhan Raskin selama tahun 2015 hingga awal 2016 mendatang.
Menurutnya, untuk membantu para warga miskin (RTSM) diwilayah Bima dan Dompu, dalam tahun 2015 ini pihaknya menargetkan akan melakukan pengadaan beras sebanyak 28.704 Ton. Dari target tersebut, untuk sementara ini pihak Bulog Bima telah melakukan pengadaan sebanyak 2.650 Ton atau dengan prosentasenya 9,26 persen dari total pengadaan yang ditargetkan.
Selain itu, dalam upaya mempercepat proses pengadaan beras tersebut, pihaknya telah memberikan pembinaan pada sebanyak 33 perusahaan mitra kerja Bulog untuk segera menyerap gabah (Beras) ditingkat petani yang ada di wilayahnya masing-masing. Hasil dari pengadaan ini nantinya akan dibagikan untuk kebutuhan Raskin para warga miskin yang tersebar diseluruh wilayah Bima dan Dompu dalam kurun waktu satu tahun, yakni selama tahun 2015.
“Dalam sebulan saja, Raskin yang kita salurkan itu mencapai sebanyak 1073 Ton. Jumlah ini termasuk jatah untuk para anggota TNI, Lembaga Pemasyarakatan dan untuk membantu daerah lain yang masih mengalami kekurangan stok beras, seperti Propinsi NTT,” ujarnya.
Diakuinya, untuk menghindari munculnya protes dan berbagai keluhan dari masyarakat yang berkaitan dengan mutu Raskin, maka pada tahun 2015 ini pihaknya akan berupaya maksimal untuk mengutamakan mutunya. Bahkan mutu Raskin yang ada saat ini dinilainya sangat bagus dan berkualitas. “Sesuai komitmen kami apabila ditemukan beras yang rusak, masyarakat yang menerima Raskin itu bisa datang langsung pada kami untuk mengganti berasnya,” cetusnya.
Kepala Bulog yang akrab disapa Awang ini menambahkan, berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2015 yang mengatur tentang komponen beras ataupun gabah. Maka dalam Inpres ini, harga Gabah Kering Panen (GKP) sebesar, Rp. 3700 dengan standar kadar airnya 25 persen dan hampa kotoran 10 persen. Jika pada tingkat petani biasanya kadar air diatas 25 persen, maka beraku harga Rapaksin, sehingga para petani bisa mendapat harga sesuai Inpres dimaksud. “Sesuai Inpres ini, maka kami dari Bulog Bima akan terima harga sebesar, Rp. 3700 di pintu gudang dengan standar kualitas medium SNI 4,” tandasnya. (KS-03)
Ilustrasi Beras
Kepala Sub Divisi Regional (Kasubdivre) Bulog II Bima, Ir. R. Guna Dharma Nugrahawan, MM, saat ditemui Koran ini di ruang kerjanya mengatakan, sejak 1 April 2015 lalu hingga saat ini, terus melakukan pengadaan beras hasil gabah masyarakat, terutama dari para petani yang tersebar diwilayah Kabupaten, Kota Bima dan Dompu. Beras hasil pengadaan ini adalah untuk kebutuhan Raskin selama tahun 2015 hingga awal 2016 mendatang.
Menurutnya, untuk membantu para warga miskin (RTSM) diwilayah Bima dan Dompu, dalam tahun 2015 ini pihaknya menargetkan akan melakukan pengadaan beras sebanyak 28.704 Ton. Dari target tersebut, untuk sementara ini pihak Bulog Bima telah melakukan pengadaan sebanyak 2.650 Ton atau dengan prosentasenya 9,26 persen dari total pengadaan yang ditargetkan.
Selain itu, dalam upaya mempercepat proses pengadaan beras tersebut, pihaknya telah memberikan pembinaan pada sebanyak 33 perusahaan mitra kerja Bulog untuk segera menyerap gabah (Beras) ditingkat petani yang ada di wilayahnya masing-masing. Hasil dari pengadaan ini nantinya akan dibagikan untuk kebutuhan Raskin para warga miskin yang tersebar diseluruh wilayah Bima dan Dompu dalam kurun waktu satu tahun, yakni selama tahun 2015.
“Dalam sebulan saja, Raskin yang kita salurkan itu mencapai sebanyak 1073 Ton. Jumlah ini termasuk jatah untuk para anggota TNI, Lembaga Pemasyarakatan dan untuk membantu daerah lain yang masih mengalami kekurangan stok beras, seperti Propinsi NTT,” ujarnya.
Diakuinya, untuk menghindari munculnya protes dan berbagai keluhan dari masyarakat yang berkaitan dengan mutu Raskin, maka pada tahun 2015 ini pihaknya akan berupaya maksimal untuk mengutamakan mutunya. Bahkan mutu Raskin yang ada saat ini dinilainya sangat bagus dan berkualitas. “Sesuai komitmen kami apabila ditemukan beras yang rusak, masyarakat yang menerima Raskin itu bisa datang langsung pada kami untuk mengganti berasnya,” cetusnya.
Kepala Bulog yang akrab disapa Awang ini menambahkan, berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2015 yang mengatur tentang komponen beras ataupun gabah. Maka dalam Inpres ini, harga Gabah Kering Panen (GKP) sebesar, Rp. 3700 dengan standar kadar airnya 25 persen dan hampa kotoran 10 persen. Jika pada tingkat petani biasanya kadar air diatas 25 persen, maka beraku harga Rapaksin, sehingga para petani bisa mendapat harga sesuai Inpres dimaksud. “Sesuai Inpres ini, maka kami dari Bulog Bima akan terima harga sebesar, Rp. 3700 di pintu gudang dengan standar kualitas medium SNI 4,” tandasnya. (KS-03)
COMMENTS