Karena itu, apabila ada yang mengaku sudah diusung Demokrat diakui hanya klaim saja. Sebab, hingga kini waktu pendaftaran Bakal Calon Bupati (Bacabup) Bima masih dibuka sampai Tanggal 25 April 2015 nanti.
Partai Demokrat Kabupaten Bima memastikan bahwa saat ini belum menetapkan pilihan siapa figur yang diusung pada Pemilukada Kabupaten Bima Periode 2015-2020 mendatang. Karena itu, apabila ada yang mengaku sudah diusung Demokrat diakui hanya klaim saja. Sebab, hingga kini waktu pendaftaran Bakal Calon Bupati (Bacabup) Bima masih dibuka sampai Tanggal 25 April 2015 nanti.
Partai Demokrat
“Kalau ada yang mengaku sudah diusung Partai Demokrat, saya pikir itu hanya klaim dan sah-sah saja. Yang pasti kita punya mekanisme dan tahapan proses seleksi yang mesti diikuti para figur yang telah mendaftar. Jadi, kami pastikan saat ini belum ada figur yang diusung,” kata Surya Putra Dinata, salah satu Pengurus DPD Partai Demokrat Propinsi NTB saat bertandang ke Kota Bima, Selasa (21/4) kemarin.
Mengenai Partai Demokrat lebih condong ke Ady Mahyudi, menurut Wakil Ketua Satu Barisan Massa Demokrat (BMD) NTB ini, hal tersebut tidak menutup kemungkinan. Namun tidak hanya Ady, tetapi semua figur juga berpeluang untuk diusung Partai Demokrat bila memenuhi kriteria dan lolos dalam tahapan seleksi nantinya.
“Saya kira siapapun layak untuk diusung Demokrat, asalkan elektabilitas dan faktor lainnya tinggi. Kita tidak ngotot untuk menjadi nomor satu, tetapi nomor dua kita pastikan harus kader sendiri,” tegasnya didampingi Pengurus DPC Demokrat Kabupaten Bima, M Arifuddin, S.Sos.
Surya melanjutkan, Demokrat saat ini juga mendorong kader sendiri untuk tampil dalam bursa Bacabup dan Bacawabup. Kader dimaksud yakni Misfalah, S.Pd. Anggota DPRD Propinsi NTB Dapil VI dari Partai Demokrat. Misfalah menjadi pendaftar ke-15 di Sekretariat DPC Partai Demokrat Kabupaten Bima sebagai Bacabup.
“Sebenarnya Ketua DPC Demokrat Kabupaten Bima, Ibu Sakura yang kita tawarkan untuk maju mewakili kader. Namun karena kemarin beliau belum siap, maka Ibu Misfalah yang mendaftar. Kalaupun nanti Ibu Sakura ikut mendaftar lagi, tak masalah karena nanti ada survey dan DPP yang menentukan,” tuturnya.
Surya menambahkan, langkah Demokrat untuk memenangkan suksesi Pemilukada tidak mungkin hanya mengandalkan partai sendiri. Karena syarat pencalonan harus memenuhi 20 persen suara atau sekitar 9 kursi di DPRD. Hal itu mengharuskan Demokrat berkoalisi dengan partai lain karena hanya memiliki 5 kursi di DPRD Kabupaten Bima saat ini.
“Makanya kita tidak mematok harus jadi nomor satu karena harus berkoalisi untuk mencukupi dukungan suara 20 persen. Intinya kita punya posisi tawar karena punya lima kursi. Berpasangan dengan siapa nanti semua bisa saja terjadi dan kita tidak menutup ruang,” tandasnya. (KS-13)
Partai Demokrat
“Kalau ada yang mengaku sudah diusung Partai Demokrat, saya pikir itu hanya klaim dan sah-sah saja. Yang pasti kita punya mekanisme dan tahapan proses seleksi yang mesti diikuti para figur yang telah mendaftar. Jadi, kami pastikan saat ini belum ada figur yang diusung,” kata Surya Putra Dinata, salah satu Pengurus DPD Partai Demokrat Propinsi NTB saat bertandang ke Kota Bima, Selasa (21/4) kemarin.
Mengenai Partai Demokrat lebih condong ke Ady Mahyudi, menurut Wakil Ketua Satu Barisan Massa Demokrat (BMD) NTB ini, hal tersebut tidak menutup kemungkinan. Namun tidak hanya Ady, tetapi semua figur juga berpeluang untuk diusung Partai Demokrat bila memenuhi kriteria dan lolos dalam tahapan seleksi nantinya.
“Saya kira siapapun layak untuk diusung Demokrat, asalkan elektabilitas dan faktor lainnya tinggi. Kita tidak ngotot untuk menjadi nomor satu, tetapi nomor dua kita pastikan harus kader sendiri,” tegasnya didampingi Pengurus DPC Demokrat Kabupaten Bima, M Arifuddin, S.Sos.
Surya melanjutkan, Demokrat saat ini juga mendorong kader sendiri untuk tampil dalam bursa Bacabup dan Bacawabup. Kader dimaksud yakni Misfalah, S.Pd. Anggota DPRD Propinsi NTB Dapil VI dari Partai Demokrat. Misfalah menjadi pendaftar ke-15 di Sekretariat DPC Partai Demokrat Kabupaten Bima sebagai Bacabup.
“Sebenarnya Ketua DPC Demokrat Kabupaten Bima, Ibu Sakura yang kita tawarkan untuk maju mewakili kader. Namun karena kemarin beliau belum siap, maka Ibu Misfalah yang mendaftar. Kalaupun nanti Ibu Sakura ikut mendaftar lagi, tak masalah karena nanti ada survey dan DPP yang menentukan,” tuturnya.
Surya menambahkan, langkah Demokrat untuk memenangkan suksesi Pemilukada tidak mungkin hanya mengandalkan partai sendiri. Karena syarat pencalonan harus memenuhi 20 persen suara atau sekitar 9 kursi di DPRD. Hal itu mengharuskan Demokrat berkoalisi dengan partai lain karena hanya memiliki 5 kursi di DPRD Kabupaten Bima saat ini.
“Makanya kita tidak mematok harus jadi nomor satu karena harus berkoalisi untuk mencukupi dukungan suara 20 persen. Intinya kita punya posisi tawar karena punya lima kursi. Berpasangan dengan siapa nanti semua bisa saja terjadi dan kita tidak menutup ruang,” tandasnya. (KS-13)
COMMENTS