Burhanudin (42) warga Kelurahan Oi Fo'o Kecamatan Rasana'e Timur Kota Bima harus meregang nyawa dengan kondisi tragis.
Burhanudin (42) warga Kelurahan Oi Fo'o Kecamatan Rasana'e Timur Kota Bima harus meregang nyawa dengan kondisi tragis. Korban ditemukan tak bernyawa dan tergeletak di tengah Jembatan Rabadompu. Ia diduga dianiaya dan dibacok menggunakan senjata tajam secara sadis oleh oknum berinisial KMD (27) warga Kelurahan Rabadompu Timur.
Kapolres Bima Kota melalui Kasat Reserse dan Kriminal IPTU. Yerry T. Putra mengungkapkan, peristiwa mengenaskan tersebut terjadi pada Kamis (9/4) dinihari sekitar pukul 00.00 Wita, di Jembatan Rabadompu. "Polisi yang mendapatkan info, langsung menuju lokasi dan melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) di Jembatan Rabadompu dimana korban dibunuh,"ungkapnya Kamis (9/4) pagi di Kantornya.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara ungkap Kasat, kronologis pembunuhan tersebut berawal ketika korban bertamu ke rumah temannya Amin (36) di Kelurahan Rabadompu lingkungan Naru. Setelah bertamu, korbanpun pamit pulang dan kembali ke rumahnya di Kelurahan Oi Fo'o. "Setengah jam kemudian, Amin mendengar kabar bahwa korban telah meninggal dunia karena dibunuh," ujarnya.
Setelah olah TKP lanjutnya, Polisi menemukan gagang parang yang diduga milik pelaku berikut Handphone Nokia dan sepeda motor merek Jupiter warna merah milik korban. Dari beberapa bukti yang ditemukan di lokasi, Polisi langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku dengan masyarakat. "Beberapa saat setelah Polisi melakukan pencarian, pelakupun akhirnya menyerahkan diri pada pukul 04.00 Wita," tuturnya.
Korban tewas kata Kasat, karena mengalami luka parah pada bagian kepala, perut dan muka tepat pada matanya robek akibat dibacok. Modus pembunuhan diduga karena pelaku sering diancam untuk dibunuh oleh korban. Korban akhirnya merasa tidak nyaman dan melakukan tindakan nekat dengan menghilangkan nyawa korban."Korban diduga tewas di tempat,"duganya.
Kasat mengaku, apakah pelaku melakukan pembunuhan itu sendiri atau tidak masih dalam proses penyidikan. Pihaknya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap pelaku. "Saat ini, kami masih mencari tahu siapa yang bersama pelaku saat melakukan aksi pembunuhan sadis itu,"sebutnya.
Akibat perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 351 ayat 3 subsider 338 dengan anacaman seumur hidup. Informasi lain yang dihimpun wartawan, pelaku sebelumnya telah menunggu korban di Jembatan Nggaro Bae Kelurahan Rabadompu Barat. Setelah korban tiba di jembatan itu, pelaku langsung menghadangnya dan menodongkan Senjata Api (Senpi) ke arah korban hingga sempat menembak korban. Namun, Senpi yang digunakan pelaku untuk menembak itu tidak meletus.
Akhirnya, pelaku menebas perut korban menggunakan parang. Korbanpun langsung terkapar dari atas motor. Setelah itu, pelaku secara bertubi-tubi menebas korban hingga tewas. Usai membunuh korban, pelaku langsung pergi ke acara orgen tunggal. Disana, pelaku mengajak semua temannya untuk minum-minum sembari menceritakan bahwa dirinya telah membunuh korban yang juga seorang preman.
Usai mengadakan pesta miras bersama teman-temannya, pelakupun langsung menyerahkan diri ke Sat Reskrim Polres Bima Kota. Kamis (9/4) sekitar pukul 10.00 Wita, korban dikebumikan di kampung halamannya di Kelurahan Oi Fo'o. (KS-05)
Kapolres Bima Kota melalui Kasat Reserse dan Kriminal IPTU. Yerry T. Putra mengungkapkan, peristiwa mengenaskan tersebut terjadi pada Kamis (9/4) dinihari sekitar pukul 00.00 Wita, di Jembatan Rabadompu. "Polisi yang mendapatkan info, langsung menuju lokasi dan melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) di Jembatan Rabadompu dimana korban dibunuh,"ungkapnya Kamis (9/4) pagi di Kantornya.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara ungkap Kasat, kronologis pembunuhan tersebut berawal ketika korban bertamu ke rumah temannya Amin (36) di Kelurahan Rabadompu lingkungan Naru. Setelah bertamu, korbanpun pamit pulang dan kembali ke rumahnya di Kelurahan Oi Fo'o. "Setengah jam kemudian, Amin mendengar kabar bahwa korban telah meninggal dunia karena dibunuh," ujarnya.
Setelah olah TKP lanjutnya, Polisi menemukan gagang parang yang diduga milik pelaku berikut Handphone Nokia dan sepeda motor merek Jupiter warna merah milik korban. Dari beberapa bukti yang ditemukan di lokasi, Polisi langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku dengan masyarakat. "Beberapa saat setelah Polisi melakukan pencarian, pelakupun akhirnya menyerahkan diri pada pukul 04.00 Wita," tuturnya.
Korban tewas kata Kasat, karena mengalami luka parah pada bagian kepala, perut dan muka tepat pada matanya robek akibat dibacok. Modus pembunuhan diduga karena pelaku sering diancam untuk dibunuh oleh korban. Korban akhirnya merasa tidak nyaman dan melakukan tindakan nekat dengan menghilangkan nyawa korban."Korban diduga tewas di tempat,"duganya.
Kasat mengaku, apakah pelaku melakukan pembunuhan itu sendiri atau tidak masih dalam proses penyidikan. Pihaknya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap pelaku. "Saat ini, kami masih mencari tahu siapa yang bersama pelaku saat melakukan aksi pembunuhan sadis itu,"sebutnya.
Akibat perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 351 ayat 3 subsider 338 dengan anacaman seumur hidup. Informasi lain yang dihimpun wartawan, pelaku sebelumnya telah menunggu korban di Jembatan Nggaro Bae Kelurahan Rabadompu Barat. Setelah korban tiba di jembatan itu, pelaku langsung menghadangnya dan menodongkan Senjata Api (Senpi) ke arah korban hingga sempat menembak korban. Namun, Senpi yang digunakan pelaku untuk menembak itu tidak meletus.
Akhirnya, pelaku menebas perut korban menggunakan parang. Korbanpun langsung terkapar dari atas motor. Setelah itu, pelaku secara bertubi-tubi menebas korban hingga tewas. Usai membunuh korban, pelaku langsung pergi ke acara orgen tunggal. Disana, pelaku mengajak semua temannya untuk minum-minum sembari menceritakan bahwa dirinya telah membunuh korban yang juga seorang preman.
Usai mengadakan pesta miras bersama teman-temannya, pelakupun langsung menyerahkan diri ke Sat Reskrim Polres Bima Kota. Kamis (9/4) sekitar pukul 10.00 Wita, korban dikebumikan di kampung halamannya di Kelurahan Oi Fo'o. (KS-05)
COMMENTS