Oknum kades pemekaran itu diduga poligami dengan menikahi Yt yang tidak lain adalah saudara istri pertamanya (ipar).
Prilaku amoral oknum Aparatur Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima tak kunjung tuntas. Kali ini, tindakan tak terpuji yang mencoreng citra daerah itu kembali diduga dilakukan oknum Kepala Desa (Kades) Lewi Ntana Kecamatan Soromandi yakni Ibrahim Muhammad. Oknum kades pemekaran itu diduga poligami dengan menikahi Yt yang tidak lain adalah saudara istri pertamanya (ipar).
Informasi yang diperoleh Koran Stabilitas, sebelum nikah sirih dengan iparnya sendiri, oknum kades yang akrab disapa Amir itu diduga kuat membawa kabur gadis dimaksud hingga beberapa hari. Namun selarian modus "penculikan" itu tidak berlangsung lama, keduanya pun diketahui sudah menikah. Hanya saja, saat ini sang istri kedua kades itu tidak berada di desa tersebut. Kabarnya, yang bersangkutan mencari ketenangan diri di tempat lain lantaran tak kuasa menanggung malu atas kejadian tersebut.
Dugaan amoral oknum itu diibenarkan oleh Badan Pemerintah Desa (BPD) setempat, Junaidin. Kepada Koran ini, Junaidin mengaku keduanya sudah nikah sirih. Hanya saja, belum ada keterangan jelas baik dari kades maupun gadis dimaksud."Yang saya tahu, kemudian diperkuat informasi warga, keduanya sudah menikah," ujar Junaidin Selasa (31/03) kemarin.
Namun lanjutnya, beberapa hari terakhir ini, Yt menghilang entah kemana alias tidak berada di desa ini."Kami tidak tahu dia kemana, yang jelas beberapa hari ini yang bersangkutan tidak kelihatan di desa tersebut," akunya.
Ia menilai tindakan Kades yang diduga menikahi saudara istri sahnya merupakan prilaku buruk yang tidak memberikan contoh dan panutan bagi bawahan, lebih-lebih warga setempat. Cuman sebutnya, BPD belum bersikap karena tidak ada aspirasi masyarakat terkait persoalan itu. Keluhan itu penting, sebab akan dijadikan dasar untuk bertindak. Termasuk, sebagai bahan laporan ke Pemerintah Kecamatan dan Bupati Bima, Drs, HM. Syafrudin, HM.Nur,M.Pd."Siapa bilang kami takut pada Kades, jangan Kades, Bupati pun kami lawan kalau terbukti bersalah. Hanya saja, saat ini kami masih menunggu laporan dari masyarakat, sebagai dasar kami bersikap," tegasnya.
Sementara, Kades Lewi Ntana, Ibrahim yang hendak dkonfirmasi guna perimbangan berita tidak berhasil ditemui. Dihubungi via telpon seluler, juga tidak berhasil karena dalam keadaan non aktif (mati). (KS-09)
Informasi yang diperoleh Koran Stabilitas, sebelum nikah sirih dengan iparnya sendiri, oknum kades yang akrab disapa Amir itu diduga kuat membawa kabur gadis dimaksud hingga beberapa hari. Namun selarian modus "penculikan" itu tidak berlangsung lama, keduanya pun diketahui sudah menikah. Hanya saja, saat ini sang istri kedua kades itu tidak berada di desa tersebut. Kabarnya, yang bersangkutan mencari ketenangan diri di tempat lain lantaran tak kuasa menanggung malu atas kejadian tersebut.
Dugaan amoral oknum itu diibenarkan oleh Badan Pemerintah Desa (BPD) setempat, Junaidin. Kepada Koran ini, Junaidin mengaku keduanya sudah nikah sirih. Hanya saja, belum ada keterangan jelas baik dari kades maupun gadis dimaksud."Yang saya tahu, kemudian diperkuat informasi warga, keduanya sudah menikah," ujar Junaidin Selasa (31/03) kemarin.
Namun lanjutnya, beberapa hari terakhir ini, Yt menghilang entah kemana alias tidak berada di desa ini."Kami tidak tahu dia kemana, yang jelas beberapa hari ini yang bersangkutan tidak kelihatan di desa tersebut," akunya.
Ia menilai tindakan Kades yang diduga menikahi saudara istri sahnya merupakan prilaku buruk yang tidak memberikan contoh dan panutan bagi bawahan, lebih-lebih warga setempat. Cuman sebutnya, BPD belum bersikap karena tidak ada aspirasi masyarakat terkait persoalan itu. Keluhan itu penting, sebab akan dijadikan dasar untuk bertindak. Termasuk, sebagai bahan laporan ke Pemerintah Kecamatan dan Bupati Bima, Drs, HM. Syafrudin, HM.Nur,M.Pd."Siapa bilang kami takut pada Kades, jangan Kades, Bupati pun kami lawan kalau terbukti bersalah. Hanya saja, saat ini kami masih menunggu laporan dari masyarakat, sebagai dasar kami bersikap," tegasnya.
Sementara, Kades Lewi Ntana, Ibrahim yang hendak dkonfirmasi guna perimbangan berita tidak berhasil ditemui. Dihubungi via telpon seluler, juga tidak berhasil karena dalam keadaan non aktif (mati). (KS-09)
COMMENTS