Bagi konsumen yang doyan mengonsumsi makanan dengan bahan utama kedelai itu belum sempurna sebelum menikmati tahu dan tempe buatan putra Lombok
Gurih, nikmat dan enak, seperti itulah rasa tahu produksi pak Kasim. Jadi, bagi konsumen yang doyan mengonsumsi makanan dengan bahan utama kedelai itu belum sempurna sebelum menikmati tahu dan tempe buatan putra Lombok yang sudah puluhan tahun beroperasi di BTN Sarata RT.18 Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima tersebut.
Ilustrasi Tahu
Selain memiliki kelebihan rasa, pembuatan tahu pak kasim pun berbeda dengan pembuatan tahu lain. Sebab, hanya bisa dibuat oleh ahli dan lumayan menelan waktu. Sehingga, hanya satu pabrik tahu Lombok yang beroperasi di Kota dan Kabupaten Bima,termasuk Dompu. "Hanya saya yang produksi tahu khas lombok di Bima dan Dompu. Soal rasa dan bagaimana cara membuatnya jelas beda," katanya kepada Koran Stabilitas belum lama ini.
Pengusaha tahu dan tempe lombok yang memiliki lima orang anak tersebut menceritakan perjuangan awal mula sebelum usaha itu sukses. Usaha itu katanya dimulai sejak Tahun 1996, bersama istri dan anak-anaknya ia tinggal dalam satu kamar kos. Tapi, berkat usaha, perjuangan dan do’a usaha itu mengalami kemajuan setiap tahun. Hal itu tercermin, peningkatan jumlah produksi dengan pelanggan. "Tahap demi tahap, usaha saya mengalami kemajuan. Jumlah produksi meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah pelanggan," ujarnya.
Hasilnya, Kasim dapat membeli tanah sekaligus membangun rumah berikut tempat untuk pabrik pembuatan tahu,tempe yang sudah memiliki ribuan pelanggan tersebut. Meski tidak terlalu banyak keuntungan dibalik usaha tersebut, tapi dia mampu menggaji masing-masing karyawanya Rp.2 juta perbulan."Buah kerja keras, kemauan dan tekad didukung do’a, saya mampu mewujudkan impian besar saya dan keluarga. Termasuk,menggaji karyawan saya demi mencukupi kebutuhan hidup mereka," tandasnya.
Meraih kesuksesan dibidang usaha yang dijalankanya puluhan tahun itu tak lantas membuat Kasim lupa denga urusan akhirat. Karena baginya, sukses dalam rusan duniawi tidak lepas dari rezeki dan anugerah Allah SWT. Jadi imbuhnya, harus pintar mensyukuri atas nikmat itu, kalau tidak ingin apa yang diperoleh dari usaha itu sirna terkikis waktu. Cara mensyukurinya bertaqwa kepada Allah SWT, menjalankan perintahnya dan menjauhi segala laranganya."Disamping mengelola usaha, saya juga mengajarkan membaca Alqur’an untuk 60 santri. Bahkan, saya menyediakan ruangan khusus untuk kegiatan keagamaan tersebut. Rencananya kedepan, saya akan membangun Mushollah,lahanya sudah ada,saat ini saya sedang mengumpulkan dana untuk pembangunan tempat ibadah tersebut. Semua itu saya lakukan sebagai bentuk rasa syukur saya atas nikmat Allah SWT,karena apapun yang kita miliki di dunia tidak akan dibawa ke akhirat. Artinya, jangan sampai lupa dengan urusan akhirat lantaran kita sibuk denga duniawi," akunya. (KS-09)
Ilustrasi Tahu
Selain memiliki kelebihan rasa, pembuatan tahu pak kasim pun berbeda dengan pembuatan tahu lain. Sebab, hanya bisa dibuat oleh ahli dan lumayan menelan waktu. Sehingga, hanya satu pabrik tahu Lombok yang beroperasi di Kota dan Kabupaten Bima,termasuk Dompu. "Hanya saya yang produksi tahu khas lombok di Bima dan Dompu. Soal rasa dan bagaimana cara membuatnya jelas beda," katanya kepada Koran Stabilitas belum lama ini.
Pengusaha tahu dan tempe lombok yang memiliki lima orang anak tersebut menceritakan perjuangan awal mula sebelum usaha itu sukses. Usaha itu katanya dimulai sejak Tahun 1996, bersama istri dan anak-anaknya ia tinggal dalam satu kamar kos. Tapi, berkat usaha, perjuangan dan do’a usaha itu mengalami kemajuan setiap tahun. Hal itu tercermin, peningkatan jumlah produksi dengan pelanggan. "Tahap demi tahap, usaha saya mengalami kemajuan. Jumlah produksi meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah pelanggan," ujarnya.
Hasilnya, Kasim dapat membeli tanah sekaligus membangun rumah berikut tempat untuk pabrik pembuatan tahu,tempe yang sudah memiliki ribuan pelanggan tersebut. Meski tidak terlalu banyak keuntungan dibalik usaha tersebut, tapi dia mampu menggaji masing-masing karyawanya Rp.2 juta perbulan."Buah kerja keras, kemauan dan tekad didukung do’a, saya mampu mewujudkan impian besar saya dan keluarga. Termasuk,menggaji karyawan saya demi mencukupi kebutuhan hidup mereka," tandasnya.
Meraih kesuksesan dibidang usaha yang dijalankanya puluhan tahun itu tak lantas membuat Kasim lupa denga urusan akhirat. Karena baginya, sukses dalam rusan duniawi tidak lepas dari rezeki dan anugerah Allah SWT. Jadi imbuhnya, harus pintar mensyukuri atas nikmat itu, kalau tidak ingin apa yang diperoleh dari usaha itu sirna terkikis waktu. Cara mensyukurinya bertaqwa kepada Allah SWT, menjalankan perintahnya dan menjauhi segala laranganya."Disamping mengelola usaha, saya juga mengajarkan membaca Alqur’an untuk 60 santri. Bahkan, saya menyediakan ruangan khusus untuk kegiatan keagamaan tersebut. Rencananya kedepan, saya akan membangun Mushollah,lahanya sudah ada,saat ini saya sedang mengumpulkan dana untuk pembangunan tempat ibadah tersebut. Semua itu saya lakukan sebagai bentuk rasa syukur saya atas nikmat Allah SWT,karena apapun yang kita miliki di dunia tidak akan dibawa ke akhirat. Artinya, jangan sampai lupa dengan urusan akhirat lantaran kita sibuk denga duniawi," akunya. (KS-09)
COMMENTS