Sejak mendapatkan mandat untuk membentuk kepengurusan DPD II Partai Golkar Kabupaten Bima versi Agung Laksono, nama Wahyudin, SAg belakangan ini kembali mencuat kepublik.
Sejak mendapatkan mandat untuk membentuk kepengurusan DPD II Partai Golkar Kabupaten Bima versi Agung Laksono, nama Wahyudin, SAg belakangan ini kembali mencuat kepublik. Tak hanya itu, pada beberapa kesempatan diskusi politik, Mantan Ketua KNPI Kabupaten Bima ini dilirik sejumlah figur Bakal Calon Bupati Bima untuk menjadi orang nomor dua.
Saat dimintai tanggapan terkait wacana politik itu, Wahyudin hanya tersenyum lebar dan menjawab diplomatis. Namun, ekspresi dan jawaban dia seolah menggambarkan isyarat kesiapannya untuk tampil dalam bursa Pemilukada Kabupaten Bima yang dihelat 9 Desember 2015 mendatang.
“Saya menghargai keinginan kawan-kawan itu. Tapi saya kembalikan kepada mekanisme organisasi. Bukan soal siap tidak siap. Yang pasti Partai Golkar akan melihat kader terbaik. Tidak hanya terbaik, figur yang didorong Golkar juga harus menentukan kemenangan di Pilkada nanti,” kata pria yang juga Mantan Anggota DPRD Kabupaten Bima dari Partai Beringin ini.
Isyarat kesiapan Wahyu dipertegas dengan pernyataannya, bahwa Ia telah membangun komunikasi politik dengan semua partai lain untuk membangun koalisi menghadapi Pemilukada. “Saya sudah bangun komunikasi dengan semua partai. Dengan Demokrat, PDIP, Nasdem dan semua partai saya bangun komunikasi,” tuturnya di Panda Desa Palibelo, Sabtu (2/5) pagi.
Wahyu juga menegaskan, dirinya saat ini sedang fokus untuk mempersiapkan Musyawarah Daerah (Musda) Golkar. Perangkat pendukung Musda, seperti pembentukan PK di 18 Kecamatan dan PAC diakui telah rampung. Untuk itu, rencananya dalam bulan ini Musda akan segera dilaksanakan. Ia juga memastikan diri akan tampil sebagai calon nahkoda Partai Golkar versi Agung Laksono tersebut.
“Kerja-kerja konsolidasi berupa pembentukan 18 PK sudah tuntas. Bahkan penyusunan struktur sudah selesai. Bulan ini, dipastikan Musda DPD II Partai Golkar Kabupaten Bima akan digelar,” tegasnya.
Menurutnya, soal nanti ada dua kepengurusan yang membuka pendaftaran Bakal Calon Bupati Bima dan mendaftarkan diri di Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu merupakan hak masing-masing pihak. Namun dipastikan, akan ada tahapan verifikasi dari KPU sebagai penyelanggara Pemilukada untuk memutuskan mana kepengurusan yang berhak.
Namun, Wahyu berkeyakinan, jika kubu Agung Laksono lah yang akan memimpin bendera kuning itu. “Jika dua kubu mendaftar, itu menjadi urusan KPU. Tapi jika dilihat di Pusat, akan kembali ke Golkar mana yang mendapat legalitas yuridis dari pemerintah,” pungkasnya.
Lebih lanjut Wahyudin memastikan kerja-kerja konsolidasi berupa pembentukan 18 PK sudah tuntas. Bahkan penyusunan struktur sudah selesai. Bulan ini, dipastikan Musda DPD II Partai Golkar Kabupaten Bima akan digelar. “Dan Insya Allah tugas saya juga tidak saja mengurus dan melaksanakan Musda, tapi juga ikut terlibat untuk mengurus Pilkada Kabupaten Bima,” ujarnya.
Bahkan, kata dia, dalam waktu dekat Plt. Sekretaris DPD II Partai Golkar Kabupaten Bima akan mulai menentukan siapa ketua panitia untuk segera melaksanakan, dan membuka pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Bakal Calon Wakil Bupati Bima. Menjawab soal dinamika partai, Wahyudin mengaku bukan saatnya kini mengklaim kubu mana yang legal. Karena berdasarkan perintah UU Nomor 2 Tahun 2011, Mahkamah Partai Golkar telah membuat keputusan dan menunjuk Agung Laksono. Kemudian legalitas kedua, legalitas Formal Yuridis yang diakui oleh pemerintah. “Dua legalitas itu bersifat final dan mengikat,” tegasnya.
Ia menambahkan, jika dinamika yang terjadi di Daerah Kabupaten Bima, menyoal dua kubu Golkar yang mendaftar di KPU untuk Bakal Calon Kepala Daerah, menurut ia itu sah-sah. Tapi, dirinya berkeyakinan, jika kubu Agung Laksono lah yang akan memimpin bendera kuning itu. “Jika dua kubu mendaftar, itu menjadi urusan KPU. Tapi jika dilihat di Pusat, akan kembali ke Golkar mana yang mendapat legalitas yuridis dari pemerintah,” tambahnya. (KS-13)
Saat dimintai tanggapan terkait wacana politik itu, Wahyudin hanya tersenyum lebar dan menjawab diplomatis. Namun, ekspresi dan jawaban dia seolah menggambarkan isyarat kesiapannya untuk tampil dalam bursa Pemilukada Kabupaten Bima yang dihelat 9 Desember 2015 mendatang.
“Saya menghargai keinginan kawan-kawan itu. Tapi saya kembalikan kepada mekanisme organisasi. Bukan soal siap tidak siap. Yang pasti Partai Golkar akan melihat kader terbaik. Tidak hanya terbaik, figur yang didorong Golkar juga harus menentukan kemenangan di Pilkada nanti,” kata pria yang juga Mantan Anggota DPRD Kabupaten Bima dari Partai Beringin ini.
Isyarat kesiapan Wahyu dipertegas dengan pernyataannya, bahwa Ia telah membangun komunikasi politik dengan semua partai lain untuk membangun koalisi menghadapi Pemilukada. “Saya sudah bangun komunikasi dengan semua partai. Dengan Demokrat, PDIP, Nasdem dan semua partai saya bangun komunikasi,” tuturnya di Panda Desa Palibelo, Sabtu (2/5) pagi.
Wahyu juga menegaskan, dirinya saat ini sedang fokus untuk mempersiapkan Musyawarah Daerah (Musda) Golkar. Perangkat pendukung Musda, seperti pembentukan PK di 18 Kecamatan dan PAC diakui telah rampung. Untuk itu, rencananya dalam bulan ini Musda akan segera dilaksanakan. Ia juga memastikan diri akan tampil sebagai calon nahkoda Partai Golkar versi Agung Laksono tersebut.
“Kerja-kerja konsolidasi berupa pembentukan 18 PK sudah tuntas. Bahkan penyusunan struktur sudah selesai. Bulan ini, dipastikan Musda DPD II Partai Golkar Kabupaten Bima akan digelar,” tegasnya.
Menurutnya, soal nanti ada dua kepengurusan yang membuka pendaftaran Bakal Calon Bupati Bima dan mendaftarkan diri di Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu merupakan hak masing-masing pihak. Namun dipastikan, akan ada tahapan verifikasi dari KPU sebagai penyelanggara Pemilukada untuk memutuskan mana kepengurusan yang berhak.
Namun, Wahyu berkeyakinan, jika kubu Agung Laksono lah yang akan memimpin bendera kuning itu. “Jika dua kubu mendaftar, itu menjadi urusan KPU. Tapi jika dilihat di Pusat, akan kembali ke Golkar mana yang mendapat legalitas yuridis dari pemerintah,” pungkasnya.
Lebih lanjut Wahyudin memastikan kerja-kerja konsolidasi berupa pembentukan 18 PK sudah tuntas. Bahkan penyusunan struktur sudah selesai. Bulan ini, dipastikan Musda DPD II Partai Golkar Kabupaten Bima akan digelar. “Dan Insya Allah tugas saya juga tidak saja mengurus dan melaksanakan Musda, tapi juga ikut terlibat untuk mengurus Pilkada Kabupaten Bima,” ujarnya.
Bahkan, kata dia, dalam waktu dekat Plt. Sekretaris DPD II Partai Golkar Kabupaten Bima akan mulai menentukan siapa ketua panitia untuk segera melaksanakan, dan membuka pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Bakal Calon Wakil Bupati Bima. Menjawab soal dinamika partai, Wahyudin mengaku bukan saatnya kini mengklaim kubu mana yang legal. Karena berdasarkan perintah UU Nomor 2 Tahun 2011, Mahkamah Partai Golkar telah membuat keputusan dan menunjuk Agung Laksono. Kemudian legalitas kedua, legalitas Formal Yuridis yang diakui oleh pemerintah. “Dua legalitas itu bersifat final dan mengikat,” tegasnya.
Ia menambahkan, jika dinamika yang terjadi di Daerah Kabupaten Bima, menyoal dua kubu Golkar yang mendaftar di KPU untuk Bakal Calon Kepala Daerah, menurut ia itu sah-sah. Tapi, dirinya berkeyakinan, jika kubu Agung Laksono lah yang akan memimpin bendera kuning itu. “Jika dua kubu mendaftar, itu menjadi urusan KPU. Tapi jika dilihat di Pusat, akan kembali ke Golkar mana yang mendapat legalitas yuridis dari pemerintah,” tambahnya. (KS-13)
COMMENTS