Musyawarah Cabang (Muscab) BPC Gapensi Kota Bima III, Senin (11/5) kemarin yang digelar Aula SMKN 3 Kota Bima kembali menetapkan H Armansyah, SE sebagai Ketua Umum
Musyawarah Cabang (Muscab) BPC Gapensi Kota Bima III, Senin (11/5) kemarin yang digelar Aula SMKN 3 Kota Bima kembali menetapkan H Armansyah, SE sebagai Ketua Umum untuk kedua kalinya. Ia terpilih secara aklamasi karena dianggap merupakan satu-satunya figur calon ketua yang memenuhi syarat. Dengan demikian, H Armansyah akan kembali menahkodai Gapensi Kota Bima selama lima tahun kedepan, yakni 2015 hingga 2020.
.jpg "H Armansyah, SE")
H Armansyah, SE
Meski berakhir dengan aklamasi, proses pemilihan Ketua Umum sempat berlangsung alot dan penuh dinamika. Terutama pada saat sidang pembahasan tata tertib (tatib) pemilihan ketua dan cara mengajukan diri sebagai ketua. Awalnya, ada tujuh peserta yang mengajukan diri sebagai calon ketua, termasuk H Armansyah. Namun, setelah dikaji dan diferivikasi oleh panitia, keenam calon tidak memenuhi kriteria kecuali H Armansyah.
Alasannya karena tidak menyerahkan berkas pencalonan kepada panitia pengarah (SC). “Sebagian baru menyerahkan setelah sidah SC berlangsung sehingga dianggap tidak memenuhi kriteria. Kalau saya sendiri telah menyerahkan berkas pencalonan lebih awal,” kata H Armansyah saat diwawancarai di kediamannya, Senin malam.
Keputusan panitia itu lanjutnya, membuat dinamika forum Muscab kian memanas karena banyak peserta mengajukan protes. Bahkan, ada yang merasa dirugikan dengan aturan tersebut. Padahal menurutnya, tatib sudah disetujui dan mengacu pada kode etik maupun AD/ART Gapensi. Meski begitu, panitia tetap tegas menegakkan aturan yang disepakati bersama.
Selain itu katanya, Perwakilan DPD dan DPP mengajak keenam calon berkomunikasi melalui jalur musyawarah saat sidang diskor 20 menit. Akhirnya suasana kembali cair dan ada titik temu serta sepakat mengangkat dirinya kembali sebagai Ketua Umum secara aklamasi. “Sebenarnya amanat ini sangat berat untuk saya, tapi ini adalah bentuk pengabdian saya terhadap Gapensi,” kata pria yang juga Anggota DPRD Kota Bima ini.
H Armansyah mengaku, kedepan tantangan Gapensi sangat besar untuk dihadapi. Terutama tanggung jawab sebagai wadah yang menaungi kontraktor harus bisa terus memperbaiki diri. Sebab pelaksanaan kerja konstruksi kini sangat ketat aturannya, seperti terkait proses pemeriksaan dari BPK yang berhubungan dengan administrasi keuangan. “Dengan pengalaman yang sudah ada, kita harus pikirkan apa yang akan dilakukan kedepan agar tidak dihadapkan persoalan karena ketidaktahuan bisa menyebabkan temuan,” ujar dia.
Namun kata dia, ada angin segar yang disampaikan DPP untuk melakukan yudicial review terhadap aturan yang langsung menjerat kontraktor ke ranah pidana selama ini. Padahal, ketika ada temuan indikasi kerugian negara tidak bisa diarahkan ke pidana melainkan secara perdata karena mengacu pada perjanjian kerja. “Kita di BPC Gapensi Kota Bima sangat mendukung rencana DPP tersebut,” tuturnya.
Ia menambahkan, untuk membawa Gapensi lebih maju lagi kedepan, akan menjalin kemitraan yang baik dengan pemerintah daerah. Apalagi sudah ada sinyal dari Wakil Walikota Bima saat pembukaan Muscab untuk berkomitmen meningkatkan komunikasi dengan Gapensi. “Kota Bima memang harus kita dorong dan pacu bersama agar terus berkembang,” tandasnya. (KS-13/Advetorial)
.jpg "H Armansyah, SE")
H Armansyah, SE
Meski berakhir dengan aklamasi, proses pemilihan Ketua Umum sempat berlangsung alot dan penuh dinamika. Terutama pada saat sidang pembahasan tata tertib (tatib) pemilihan ketua dan cara mengajukan diri sebagai ketua. Awalnya, ada tujuh peserta yang mengajukan diri sebagai calon ketua, termasuk H Armansyah. Namun, setelah dikaji dan diferivikasi oleh panitia, keenam calon tidak memenuhi kriteria kecuali H Armansyah.
Alasannya karena tidak menyerahkan berkas pencalonan kepada panitia pengarah (SC). “Sebagian baru menyerahkan setelah sidah SC berlangsung sehingga dianggap tidak memenuhi kriteria. Kalau saya sendiri telah menyerahkan berkas pencalonan lebih awal,” kata H Armansyah saat diwawancarai di kediamannya, Senin malam.
Keputusan panitia itu lanjutnya, membuat dinamika forum Muscab kian memanas karena banyak peserta mengajukan protes. Bahkan, ada yang merasa dirugikan dengan aturan tersebut. Padahal menurutnya, tatib sudah disetujui dan mengacu pada kode etik maupun AD/ART Gapensi. Meski begitu, panitia tetap tegas menegakkan aturan yang disepakati bersama.
Selain itu katanya, Perwakilan DPD dan DPP mengajak keenam calon berkomunikasi melalui jalur musyawarah saat sidang diskor 20 menit. Akhirnya suasana kembali cair dan ada titik temu serta sepakat mengangkat dirinya kembali sebagai Ketua Umum secara aklamasi. “Sebenarnya amanat ini sangat berat untuk saya, tapi ini adalah bentuk pengabdian saya terhadap Gapensi,” kata pria yang juga Anggota DPRD Kota Bima ini.
H Armansyah mengaku, kedepan tantangan Gapensi sangat besar untuk dihadapi. Terutama tanggung jawab sebagai wadah yang menaungi kontraktor harus bisa terus memperbaiki diri. Sebab pelaksanaan kerja konstruksi kini sangat ketat aturannya, seperti terkait proses pemeriksaan dari BPK yang berhubungan dengan administrasi keuangan. “Dengan pengalaman yang sudah ada, kita harus pikirkan apa yang akan dilakukan kedepan agar tidak dihadapkan persoalan karena ketidaktahuan bisa menyebabkan temuan,” ujar dia.
Namun kata dia, ada angin segar yang disampaikan DPP untuk melakukan yudicial review terhadap aturan yang langsung menjerat kontraktor ke ranah pidana selama ini. Padahal, ketika ada temuan indikasi kerugian negara tidak bisa diarahkan ke pidana melainkan secara perdata karena mengacu pada perjanjian kerja. “Kita di BPC Gapensi Kota Bima sangat mendukung rencana DPP tersebut,” tuturnya.
Ia menambahkan, untuk membawa Gapensi lebih maju lagi kedepan, akan menjalin kemitraan yang baik dengan pemerintah daerah. Apalagi sudah ada sinyal dari Wakil Walikota Bima saat pembukaan Muscab untuk berkomitmen meningkatkan komunikasi dengan Gapensi. “Kota Bima memang harus kita dorong dan pacu bersama agar terus berkembang,” tandasnya. (KS-13/Advetorial)
COMMENTS