Oknum Kabid Dikdas, Hj. Jubaedah diduga menggelar rapat terselubung dan mendadak dengan seluruh KUPTD se-Kabupaten Bima pada Senin (04/05) lalu.
Ada-ada saja tindakan oknum pejabat Kabupaten Bima dalam menjalankan tugasnya. Ada yang melangkahi kebijakan pucuk pimpinan, ada yang meminta uang sana sini dengan berbagai modus, ada yang melobi jabatan mengatasnamakan atasan. Bahkan, ada pula yang memeras bawahan demi kepentingan pribadi dan atau golongan tertentu.
![Ilustrasi Ilustrasi](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivahyiZ9EeHSRsgBkZ2CalFR_Fh3vinNSbVvP0nIgQQvAxMv_hkGXNC0VdbYUyZfUs7uSjEwJhLMefKG3PZKwKX85_5Yi_KvoKGDKV0xzIBMjo6JoZx8HLJzQy1IpKleLtjymxlW0KNwio/s400/ilustrasi-rahasia-negara-intelijen.jpg)
Ilustrasi
Seperti halnya yang terjadi di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten. Oknum Kabid Dikdas, Hj. Jubaedah diduga menggelar rapat terselubung dan mendadak dengan seluruh KUPTD se-Kabupaten Bima pada Senin (04/05) lalu. Tak jelas apa agenda dan pembahasan dalam rapat tersebut. Apalagi, tempat pelaksanaan rapat bukan di Aula Dinas Dikpora atau tempat yang biasa dimanfaatkan untuk kegiatan kedinasan. Melainkan, di Bandar Udara Muhammad Salahudin Bima.
"Rapat siluman itu berlangsung di Bandara M.Salahudin Bima Senin kemarin, tepatnya pada saat dia (Jubaedah, red) mengantar Kepala Dinas Dikpora yang ke Mataram," ungkap beberapa KUPTD pada Koran Stabilitas, Sabtu (09/05) kemarin.
Sejumlah KUPTD mengaku dipanggil oleh Kabid melalui Ponsel, bukan secara kedinasan. Mereka juga heran ketika mendengar informasi tentang pelaksanaan rapat dalam kaitan itu. "Terus terang kami heran dan kaget dengan rapat tergolong mendadak tersebut. Tapi mau tidak mau,kami harus menghadirinya. Karena, loyalitas terhadap atasan. Meski, bukan panggilan Kepala Dinas (Kadis)," tandas para KUPTD yang enggan disebut satu persatu nama mereka.
Disinggung apa saja pembahasan dalam rapat yang diduga dipimpin oknum Kabid tersebut. Mereka mengaku, hanya pembahasan seputar Dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos), Bantuan Siswa Miskin (BSM), termasuk proyek Dana Alokasi Khusus (DAK)."Pembahasanya hanya seputar soal itu," kata mereka.
Menanggapi informasi itu, Kabid Dikdas Dikpora Kabupaten Bima, Hj. Jubaedah yang dikonfirmasi, Sabtu (09/05) via Handphone secara tegas membantah telah mengumpulkan KUPTD untuk rapat di Bandara. Ia beralasan, para KUPTD bukan dipanggil, tapi inisiatif mereka sendiri untuk hadir di tempat tersebut. Mengingat, Kadis hendak ke Mataram.
"Mereka hadir sendiri di Bandara dan atas inisiatif mereka sendiri. Bukan karena panggilan saya, lagipula tidak ada rapat saat itu. Jadi, informasi itu sama sekali tidak benar adanya," elak Jubaedah. (KS-09)
![Ilustrasi Ilustrasi](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivahyiZ9EeHSRsgBkZ2CalFR_Fh3vinNSbVvP0nIgQQvAxMv_hkGXNC0VdbYUyZfUs7uSjEwJhLMefKG3PZKwKX85_5Yi_KvoKGDKV0xzIBMjo6JoZx8HLJzQy1IpKleLtjymxlW0KNwio/s400/ilustrasi-rahasia-negara-intelijen.jpg)
Ilustrasi
Seperti halnya yang terjadi di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten. Oknum Kabid Dikdas, Hj. Jubaedah diduga menggelar rapat terselubung dan mendadak dengan seluruh KUPTD se-Kabupaten Bima pada Senin (04/05) lalu. Tak jelas apa agenda dan pembahasan dalam rapat tersebut. Apalagi, tempat pelaksanaan rapat bukan di Aula Dinas Dikpora atau tempat yang biasa dimanfaatkan untuk kegiatan kedinasan. Melainkan, di Bandar Udara Muhammad Salahudin Bima.
"Rapat siluman itu berlangsung di Bandara M.Salahudin Bima Senin kemarin, tepatnya pada saat dia (Jubaedah, red) mengantar Kepala Dinas Dikpora yang ke Mataram," ungkap beberapa KUPTD pada Koran Stabilitas, Sabtu (09/05) kemarin.
Sejumlah KUPTD mengaku dipanggil oleh Kabid melalui Ponsel, bukan secara kedinasan. Mereka juga heran ketika mendengar informasi tentang pelaksanaan rapat dalam kaitan itu. "Terus terang kami heran dan kaget dengan rapat tergolong mendadak tersebut. Tapi mau tidak mau,kami harus menghadirinya. Karena, loyalitas terhadap atasan. Meski, bukan panggilan Kepala Dinas (Kadis)," tandas para KUPTD yang enggan disebut satu persatu nama mereka.
Disinggung apa saja pembahasan dalam rapat yang diduga dipimpin oknum Kabid tersebut. Mereka mengaku, hanya pembahasan seputar Dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos), Bantuan Siswa Miskin (BSM), termasuk proyek Dana Alokasi Khusus (DAK)."Pembahasanya hanya seputar soal itu," kata mereka.
Menanggapi informasi itu, Kabid Dikdas Dikpora Kabupaten Bima, Hj. Jubaedah yang dikonfirmasi, Sabtu (09/05) via Handphone secara tegas membantah telah mengumpulkan KUPTD untuk rapat di Bandara. Ia beralasan, para KUPTD bukan dipanggil, tapi inisiatif mereka sendiri untuk hadir di tempat tersebut. Mengingat, Kadis hendak ke Mataram.
"Mereka hadir sendiri di Bandara dan atas inisiatif mereka sendiri. Bukan karena panggilan saya, lagipula tidak ada rapat saat itu. Jadi, informasi itu sama sekali tidak benar adanya," elak Jubaedah. (KS-09)
COMMENTS