Belakangan ini, dugaan bisnis air bersih dengan modus penyaluran lewat pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) oleh oknum pemilik usaha swasta mencuat.
Kota Bima, KS.- Belakangan ini, dugaan bisnis air bersih dengan modus penyaluran lewat pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) oleh oknum pemilik usaha swasta mencuat. Seperti, penyaluran pada beberapa usaha air minum isi ulang dan oknum pengusaha swasta lain. Akibatnya, penyaluran air bersih terhadap pelanggan PDAM menjadi terhambat alias tidak lancar. Sehingga, pelanggan dari golongan masyarakat biasa mengalami kesulitan memperoleh air bersih yang disalurkan perusahaan daerah tersebut.
Perusahaaan Daerah Air Minum (PDAM)
Menanggapi informasi itu, Direktur (Dirut) PDAM Bima, H.Usman kepada Koran Stabilitas berjanji akan turun langsung ke lapangan untuk mengetahui kebenaran atas informasi tersebut. Sebab, Ia belum menerima laporan dari bawahanya, terutama menyangkut penyaluran air lewat pipa perusahaan daerah yang tengah dipimpinya. ”Senin ini, saya akan turun langsung ke lapangan. Saya ingin melihat langsung dimana dan perusahaan swasta mana saja yang mengambil air lewat pipa PDAM,” janjinya.
Jika hasil cek lapangan memang benar, pihaknya akan segera mengambil sikap tegas. Hal itu dilakukan, mengingat perusahaan daerah yang tengah dipimpinya bertekad memprioritaskan pelanggan dari kalangan mamsyarakat biasa, ketimbang perusahaan milik swasta. Apalagi, selama ini banyak masyarakat yang mengeluhkan kurang lancarnya penyaluran air. ”Sejak saya dipercayakan sebagai Dirut, saya bertekad dan sudah berkomitmen akan mengutamakan pelanggan biasa, lebih-lebih masyarakat ekonomi lemah (miskin),” ujarnya.
Masalah yang terjadi pada perusahaan daerah itu, tidak hanya soal tidak maksimal penyaluran air bersih terhadap pelanggan, tapi juga beberapa persoalan lain. Salah satunya, masalah gaji karyawan saat perusahaan itu dipimpin tersangka korupsi air bersih, Toto. Menanggapi hal itu, Usman berjanji akan membenahi perusahaan itu, meski harus mulai dari awal lagi. ”Sesungguhnya bukan mulai dari nol lagi, karena perusahaan ini sudah sangat parah. Tapi, saya akan berusaha semaksimal mungkin memperbaikinya, cuman saya sangat membutuhkan dukungan dari semua pihak dan element masyarakat, termasuk dari kalangan wartawan,” tandasnya. (KS-09)
Perusahaaan Daerah Air Minum (PDAM)
Menanggapi informasi itu, Direktur (Dirut) PDAM Bima, H.Usman kepada Koran Stabilitas berjanji akan turun langsung ke lapangan untuk mengetahui kebenaran atas informasi tersebut. Sebab, Ia belum menerima laporan dari bawahanya, terutama menyangkut penyaluran air lewat pipa perusahaan daerah yang tengah dipimpinya. ”Senin ini, saya akan turun langsung ke lapangan. Saya ingin melihat langsung dimana dan perusahaan swasta mana saja yang mengambil air lewat pipa PDAM,” janjinya.
Jika hasil cek lapangan memang benar, pihaknya akan segera mengambil sikap tegas. Hal itu dilakukan, mengingat perusahaan daerah yang tengah dipimpinya bertekad memprioritaskan pelanggan dari kalangan mamsyarakat biasa, ketimbang perusahaan milik swasta. Apalagi, selama ini banyak masyarakat yang mengeluhkan kurang lancarnya penyaluran air. ”Sejak saya dipercayakan sebagai Dirut, saya bertekad dan sudah berkomitmen akan mengutamakan pelanggan biasa, lebih-lebih masyarakat ekonomi lemah (miskin),” ujarnya.
Masalah yang terjadi pada perusahaan daerah itu, tidak hanya soal tidak maksimal penyaluran air bersih terhadap pelanggan, tapi juga beberapa persoalan lain. Salah satunya, masalah gaji karyawan saat perusahaan itu dipimpin tersangka korupsi air bersih, Toto. Menanggapi hal itu, Usman berjanji akan membenahi perusahaan itu, meski harus mulai dari awal lagi. ”Sesungguhnya bukan mulai dari nol lagi, karena perusahaan ini sudah sangat parah. Tapi, saya akan berusaha semaksimal mungkin memperbaikinya, cuman saya sangat membutuhkan dukungan dari semua pihak dan element masyarakat, termasuk dari kalangan wartawan,” tandasnya. (KS-09)
COMMENTS