Hanya dengan bermodalkan uang yang minim itupun dari hasil menggadaikan BPKB motor milik suaminya, warga Kelurahan Penaraga Kecamatan Raba Kota Bima, Sri (40), bisa meraup keuntungan hingga Rp. 18 Juta per bulannya.
Kota Bima, KS.- Tidak disangka, hanya dengan bermodalkan uang yang minim itupun dari hasil menggadaikan BPKB motor milik suaminya, warga Kelurahan Penaraga Kecamatan Raba Kota Bima, Sri (40), bisa meraup keuntungan hingga Rp.18 Juta per bulannya. Pasalnya, dari jualannya sehari-hari itu, wanita yang akrab disapa Mba Sri ini bisa mendapatkan Rp. 600 Ribu per harinya.
Ilustrasi uang
Istri dari Ramli penjaga kantor BP4K Kabupaten Bima ini mengaku, usaha kecil-kecilannya itu mulai ditekuninya sejak Tahun 2010 lalu. Awalnya, menu yang disediakan ibu beranak dua ini, hanyalah makanan siap saji seperti indomi dan kopi saja."Ya sehari, jualan saya bisa laku hingga Rp. 600 Ribu,"ujarnya Senin (18/5) di Kantin yang dikenal pegawai setempat Kantin Pemkot.
Berapa si modal awalnya? Sri mengaku, kalau bicara modal dulu ia memberanikan diri untuk menggadaikan BPKB motor suami tercintanya, bebetapa ratus ribu untuk dijadikam modal. Setiap hari berjualan, para pegawai terus berdatangan. Baik pegawai Pemkot maupun pegawai yang ada di BP4K ini. "Alhamdulillah, prospeknya sangat bagus. Hingga sampai sekarang saya masih berjualan disini," tuturnya.
Keuntungan Rp.18 Juta perbulannya itu lanjut Sri, dalam hitungan kotor saja. Sebab, ia juga harus membeli kebutuhan dagangnya, kebutuhan hidupnya maupun menggaji karyawannya satu orang."Kalau tidak dipergunakan lagi memang segitu, tapi dengan kebutuhan sehari-hari ya palingan keuntungan dalam sebulan itu Rp. 10 Juta saja,"sebutnya.
Tidak hanya para pegawai yang sering nongkrong dikantin tersebut, aktifis dan wartawan pun, setiap hari mangkal dikantin miliknya itu."Apalagi wartawan, dari pagi saya buka hingga tutup teman-teman wartawan selalu ada,"tuturnya.
Saat ini, banyak menu yang ia sediakan. Dulu, ia hanya menjajaki beberapa menu saja. Tapi setelah hanyak diberikan masukan oleh pelanggannya, iapun mengikutinya."Hasil dagang saya ini, saya pergunakan untuk biayai sekolah anak-anak dan kebutuhan hidup,"ujarnya. (KS-05)
Ilustrasi uang
Istri dari Ramli penjaga kantor BP4K Kabupaten Bima ini mengaku, usaha kecil-kecilannya itu mulai ditekuninya sejak Tahun 2010 lalu. Awalnya, menu yang disediakan ibu beranak dua ini, hanyalah makanan siap saji seperti indomi dan kopi saja."Ya sehari, jualan saya bisa laku hingga Rp. 600 Ribu,"ujarnya Senin (18/5) di Kantin yang dikenal pegawai setempat Kantin Pemkot.
Berapa si modal awalnya? Sri mengaku, kalau bicara modal dulu ia memberanikan diri untuk menggadaikan BPKB motor suami tercintanya, bebetapa ratus ribu untuk dijadikam modal. Setiap hari berjualan, para pegawai terus berdatangan. Baik pegawai Pemkot maupun pegawai yang ada di BP4K ini. "Alhamdulillah, prospeknya sangat bagus. Hingga sampai sekarang saya masih berjualan disini," tuturnya.
Keuntungan Rp.18 Juta perbulannya itu lanjut Sri, dalam hitungan kotor saja. Sebab, ia juga harus membeli kebutuhan dagangnya, kebutuhan hidupnya maupun menggaji karyawannya satu orang."Kalau tidak dipergunakan lagi memang segitu, tapi dengan kebutuhan sehari-hari ya palingan keuntungan dalam sebulan itu Rp. 10 Juta saja,"sebutnya.
Tidak hanya para pegawai yang sering nongkrong dikantin tersebut, aktifis dan wartawan pun, setiap hari mangkal dikantin miliknya itu."Apalagi wartawan, dari pagi saya buka hingga tutup teman-teman wartawan selalu ada,"tuturnya.
Saat ini, banyak menu yang ia sediakan. Dulu, ia hanya menjajaki beberapa menu saja. Tapi setelah hanyak diberikan masukan oleh pelanggannya, iapun mengikutinya."Hasil dagang saya ini, saya pergunakan untuk biayai sekolah anak-anak dan kebutuhan hidup,"ujarnya. (KS-05)
COMMENTS