$type=carousel$sn=0$cols=4$va=0$count=5$show=home

Insiden Polisi Vs Polisi - Didik Masyarakat Berprilaku Preman

Nama besar Institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia seolah tercoreng atas insiden antara oknum anggota Brimob Bima dengan Polisi Lalu Lintas (Polantas) Bima Kota.

Kota Bima, KS.- Nama besar Institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia seolah tercoreng atas insiden antara oknum anggota Brimob Bima dengan Polisi Lalu Lintas (Polantas) Bima Kota. Masalahnya, ulah aparat keamanan satu korps itu tidak hanya nyaris menimbulkan adu jotos, tapi memicu aksi penyerangan puluhan Anggota Brimob, Jum’at (29/5) pagi. Sehingga menyebabkan kerusakan ruangan tilang Sat Lantas, kaca kantor Polres serta melukai tujuh anggota Polres.

Insiden yang menghebohkan masyarakat Bima tersebut sangat disayangkan oleh sejumlah kalangan. Salah satunya, Akademisi STISIP Mbojo Bima, Drs Arif Sukirman, MH. Menurutnya, tindakan itu tidak pantas dijadikan panutan, pedoman, contoh sekaligus tidak memberikan pendidikan yang baik untuk masyarakat. Sebab yang berselisih bukan masyarakat awam, namun aparat penegak hukum. ”Insiden itu sama halnya mendidik masyarakat agar berprilaku premanisme dan anarkis, secara tidak langsung penegak hukum memberi contoh dan mengajarkan yang tidak baik untuk mamsyarakat. Padahal, keberadaan polisi adalah pengayom, pelindung dan pengaman masyarakat. Tapi kalau seperti ini yang terjadi, jangankan masyarakat, sesama kesatuanpun saling berselisih, kejadian ini sangat memalukan terutama bagi institusi kepolisian,” ujarnya kepada Koran Stabilitas Minggu (31/05).

Semestinya lanjut Dae Moa (sapaan akrab), peristiwa seperti itu tidak terjadi. Apalagi pemicunya tergolong sepele yakni hanya karena persoalan tilang saat Polantas menggelar rajia. Bukankah katanya, ada cara yang lebih elegan dan dewasa untuk menyelesaikan persoalan tilang tersebut. Maksudnya, tidak harus adu mulut hingga penyerangan kantor. “Kenapa seh, harus terjadi insiden semacam itu, apanya yang diperebutkan, apa tidak bisa diselesaikan secara dewasa dan profesional tanpa harus mengedepankan emosi dan otot. Saya rasa cara seperti itu lebih elegan,mendidik, bahkan rasa persaudaraan, persatuan akan semakin erat dan tetap terjaga,” tandasnya.

Karenanya, Ia meminta dengan tegas pihak kepolisian untuk melakukan pembinaan terhadap Anggota Brimob yang melakukan penyerangan terhadap kantor Sat Lantas. Bila perlu, diberikan sanksi tegas untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Hal itu dianggap perlu, untuk mengantisipasi terulang kejadian serupa dikemudian hari, apalagi insiden ini terjadi dan dilakukan sesama aparat keamanan satu korps. ”Saya minta kepolisian segera membina sekaligus memberikan sanksi tegas bagi siapapun anggota yang melakukan tindak kejahatan pelanggaran hukum tersebut. Jangan sampai kejadian seperti ini berkepanjangan dan terulang dilain waktu, jadi mesti segera disikapi secara cepat sesuai aturan yang berlaku di institusi kepolisian,” tegasnya.

Selain itu, Arif juga berharap agar melakukan pembinaan, pendidikan secara khusus kepada anggota polantas. Sehingga, dalam menjalankan tugas di lapangan dibekali wawasan dan ilmu, terutama pengetahuan tentang etika, tata krama, dan sopan santun. Masalahnya, sering kali dijumpai sikap arogan Polantas terhadap pengendara saat menggelar rajia, seperti mengeluarkan kata-kata kotor dan menarik secara paksa kunci motor pengendara.

Kondisi di Bima imbuhnya, berbeda dengan Polantas di daerah lain yang selalu mengedepankan etika dan sopan santun. ”Kalau di Bima, bukan etika yang dikedepankan, malah pengendara dicaci maki dengan kata-kata kotor. Tapi itu oknumnya, tidak semua Polantas. Fatalnya lagi, kunci motor pengendara ditarik secara paksa, loh kenapa harus dipaksa, mereka (pengendara) kan bukan pelaku kejahatan, apa tidak bisa diberi pemahaman secara baik-baik. Karena itu, saya minta agar Polantas diberi pendidikan khusus, lebih-lebih menyangkut etika dan sopan santun. Mungkin dengan dibekali ilmu seperti itu, polisi yang bertugas di jalan raya dapat berkomunikasi secara baik-baik, tentunya selalu mengedepan etika ketika berhadapan dengan pengendara,” harapnya. (KS-09)

COMMENTS

BLOGGER




Nama

Featured,1636,Hukum Kriminal,2145,Kesehatan,387,Korupsi,754,Olahraga,236,Opini,135,Pemerintahan,1562,Pendidikan,832,Politik,1280,Sosial Ekonomi,2609,
ltr
item
Koran Stabilitas: Insiden Polisi Vs Polisi - Didik Masyarakat Berprilaku Preman
Insiden Polisi Vs Polisi - Didik Masyarakat Berprilaku Preman
Nama besar Institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia seolah tercoreng atas insiden antara oknum anggota Brimob Bima dengan Polisi Lalu Lintas (Polantas) Bima Kota.
Koran Stabilitas
https://www.koranstabilitas.com/2015/06/insiden-polisi-vs-polisi-didik.html
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/2015/06/insiden-polisi-vs-polisi-didik.html
true
8582696224840651461
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy