Wakil Walikota Bima H. A Rahman H Abidin, SE melepas sebanyak 80 mahasiswa KKN STIE Bima angkatan XIII untuk melaksanakan KKN di wilayah Kota Bima.
Kota Bima, KS.- Wakil Walikota Bima H. A Rahman H Abidin, SE melepas sebanyak 80 mahasiswa KKN STIE Bima angkatan XIII untuk melaksanakan KKN di wilayah Kota Bima. Acara berlangsung di Aula Kantor Walikota Bima pada Senin (29/06) dihadiri pula oleh Asisten I Setda Kota Bima, Asisten II Setda Kota Bima dan kepala SKPD lingkup pemerintah Kota Bima.
Dalam laporan yang disampaikan oleh Ketua Panitia KKN Mistar Kaharudin SE, MM bahwa total seluruh mahasiswa yang mengikuti KKN yang akan di sebar di Kota/Kabupaten Bima sebanyak 190 orang. Untuk di Kota Bima akan terbagi menjadi 4 kelompok di Kecamatan Asakota, Rasanae Barat, Rasanae Timur dan Raba.
Dalam sambutannya Wakil Walikota Bima, H. A Rahman H Abidin SE menyampaikan bahwa angkatan ke-13 STIE ini istimewa karena angka 13 menjadi angka pamungkas bagi Kota Bima karena dalam usianya yang ke-13 ini Kota Bima mampu meraih penilaian WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK atas Pengelolaan Keuangan di Kota Bima.
Disampaikannya pula berbagai perkembangan ekonomi dan pembangunan di Kota Bima antara lainnya pembangunan pelabuhan Peti Kemas di Kota Bima yang sebentar lagi akan beroperasi demikian pula dengan pembangunan Gerbang Ni’u. “Berbagai pembangunan yang sedang dilaksanakan ini menjadi peluang bagi kita semua untuk terus mengembangkan diri dan berkontribusi dalam meningkatkan roda perekonomian di Kota Bima,” ujarnya penuh semangat.
Dijelaskannya pula, bahwa periode KKN ini menjadi wadah bagi para mahsiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari di bangku perkuliahan dengan berhadapan langsung secara nyata di lingkungan masyarakat.
Kuliah kerja nyata merupakan bagian dari penyelenggaraan pendidikan dalam bentuk kegiatan pengalaman ilmu, oleh mahasiswa kepada masyarakat. Berbagai teori yang didapat di kampus, berbagai retorika yang muncul dalam setiap kegiatan diskusi dalam kelas maupun pada organisasi kemahasiswaan, akan diuji selama masa KKN berlangsung, apakah relevan dengan kondisi dan pemikiran masyarakat banyak.
“Saya harapkan agar para peserta KKN ini benar-benar memanfaatkan kesempatan selama KKN, untuk berinteraksi dengan masyarakat, untuk benar-benar melihat kondisi di lapangan,” harapnya.
Dicontohkannya pula agar mahasiswa KKN tidak hanya terfokus pada pembangunan fisik sebagai hasil dari KKN nantinya, pengembangan usaha masyarakat juga menjadi salah satu potensi yang diangkat sebagai hasil dari pengembangan KKN. Demikian pula dengan memberikan sosialisasi dan mengajari masyarakat tentang masalah kebersihan lingkungan.
“Saya sungguh berharap, para mahasiswa KKN sekolah tinggi ilmu ekonomi (STIE) bima tahun ini, mampu tampil berbeda dengan KKN kampus-kampus lain, yaitu dengan menggugah dan memobilisasi masyarakat untuk membersihkan lingkungan, misalnya membersihkan area sungai, area kuburan, dan lain-lain,” papar Wawali.
Selama ini program mahasiswa KKN umumnya membangun tugu pembatas atau pos jaga. Ini sudah biasa. Sudah berkurang istimewanya. Disarankannya agar bahu membahu bersama organisasi pemuda atau tentara, kemudian melaksanakan kerja bakti membersihkan lingkungan atau menanam pohon bersama masyarakat. Selanjutnya, agar lebih efektif pelaksanaan KKN, diharapkan mahasiswa kiranya dapat membangun koordinasi dengan pemerintah setempat yakni camat dan lurah.
“Pemerintah Kota Bima menyimpan harapan besar kepada para mahasiswa, khususnya seluruh civitas akademika STIE Bima, agar dapat terus berkontribusi dalam membangun daerah kita tercinta,” ujarnya. (KS-13)
Dalam laporan yang disampaikan oleh Ketua Panitia KKN Mistar Kaharudin SE, MM bahwa total seluruh mahasiswa yang mengikuti KKN yang akan di sebar di Kota/Kabupaten Bima sebanyak 190 orang. Untuk di Kota Bima akan terbagi menjadi 4 kelompok di Kecamatan Asakota, Rasanae Barat, Rasanae Timur dan Raba.
Dalam sambutannya Wakil Walikota Bima, H. A Rahman H Abidin SE menyampaikan bahwa angkatan ke-13 STIE ini istimewa karena angka 13 menjadi angka pamungkas bagi Kota Bima karena dalam usianya yang ke-13 ini Kota Bima mampu meraih penilaian WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK atas Pengelolaan Keuangan di Kota Bima.
Disampaikannya pula berbagai perkembangan ekonomi dan pembangunan di Kota Bima antara lainnya pembangunan pelabuhan Peti Kemas di Kota Bima yang sebentar lagi akan beroperasi demikian pula dengan pembangunan Gerbang Ni’u. “Berbagai pembangunan yang sedang dilaksanakan ini menjadi peluang bagi kita semua untuk terus mengembangkan diri dan berkontribusi dalam meningkatkan roda perekonomian di Kota Bima,” ujarnya penuh semangat.
Dijelaskannya pula, bahwa periode KKN ini menjadi wadah bagi para mahsiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari di bangku perkuliahan dengan berhadapan langsung secara nyata di lingkungan masyarakat.
Kuliah kerja nyata merupakan bagian dari penyelenggaraan pendidikan dalam bentuk kegiatan pengalaman ilmu, oleh mahasiswa kepada masyarakat. Berbagai teori yang didapat di kampus, berbagai retorika yang muncul dalam setiap kegiatan diskusi dalam kelas maupun pada organisasi kemahasiswaan, akan diuji selama masa KKN berlangsung, apakah relevan dengan kondisi dan pemikiran masyarakat banyak.
“Saya harapkan agar para peserta KKN ini benar-benar memanfaatkan kesempatan selama KKN, untuk berinteraksi dengan masyarakat, untuk benar-benar melihat kondisi di lapangan,” harapnya.
Dicontohkannya pula agar mahasiswa KKN tidak hanya terfokus pada pembangunan fisik sebagai hasil dari KKN nantinya, pengembangan usaha masyarakat juga menjadi salah satu potensi yang diangkat sebagai hasil dari pengembangan KKN. Demikian pula dengan memberikan sosialisasi dan mengajari masyarakat tentang masalah kebersihan lingkungan.
“Saya sungguh berharap, para mahasiswa KKN sekolah tinggi ilmu ekonomi (STIE) bima tahun ini, mampu tampil berbeda dengan KKN kampus-kampus lain, yaitu dengan menggugah dan memobilisasi masyarakat untuk membersihkan lingkungan, misalnya membersihkan area sungai, area kuburan, dan lain-lain,” papar Wawali.
Selama ini program mahasiswa KKN umumnya membangun tugu pembatas atau pos jaga. Ini sudah biasa. Sudah berkurang istimewanya. Disarankannya agar bahu membahu bersama organisasi pemuda atau tentara, kemudian melaksanakan kerja bakti membersihkan lingkungan atau menanam pohon bersama masyarakat. Selanjutnya, agar lebih efektif pelaksanaan KKN, diharapkan mahasiswa kiranya dapat membangun koordinasi dengan pemerintah setempat yakni camat dan lurah.
“Pemerintah Kota Bima menyimpan harapan besar kepada para mahasiswa, khususnya seluruh civitas akademika STIE Bima, agar dapat terus berkontribusi dalam membangun daerah kita tercinta,” ujarnya. (KS-13)
COMMENTS