$type=carousel$sn=0$cols=4$va=0$count=5$show=home

DPO Kasus Pembacokan Tewas Ditembak

Daftar Pencarian Orang (DPO) dalam kasus pembacokan, Usman (40) Rabu (5/8) malam sekitar pukul 22.30 wita diberondong peluru tim Buru Sergap (Buser) Polres Bima Kota hingga tewas ditempat.

Bima, KS. - Daftar Pencarian Orang (DPO) dalam kasus pembacokan, Usman (40) Rabu (5/8) malam sekitar pukul 22.30 wita diberondong peluru tim Buru Sergap (Buser) Polres Bima Kota hingga tewas ditempat. Warga RT 19 RW 07 Desa Sangiang, Kecamatan Sape itu terkena timah panas di dada dan kedua kakinya karena diduga melawan saat dilakukan penyergapan oleh Anggota Kepolisian.

Menurut versi Kepala Kepolisian Resort Bima Kota, AKBP Ahmad Nurman Ismail, buronan kasus penganiyaan itu terpaksa ditembak karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap. "Tersangka menyerang anggota dengan menghunus serta menyabetkan parang ke arah anggota yang akan menangkap," kata Nurman, kepada wartawan, Kamis (6/8).

Kapolres mengaku, Usman tak menghiraukan empat tembakan peringatan yang dilepaskan Polisi dan justru berusaha melawan sehingga terpaksa ditembak. Sebelumnya, diakui bahwa Usman terlibat kasus pembacokan warga di Pasar Sape, menyebabkan korban mengalami luka cukup parah, bulan Juli 2014 lalu. “Usman mengancam berkoar di masyarakat, bahwa bila ada polisi yang menangkapnya, maka dia tak segan-segan akan membunuh polisi,” kata Kapolres.

Hal senada juga disampaikan Wakapolres Bima Kota, Kompol Nanang Budi Santosa, S.Ik. Ia mengaku tewasnya bapak dua anak itu dikarenakan korban berusaha melawan Tim Buser dengan menggunakan senjata tajam. Meski telah diberikan tembakan peringatan, namun korban tetap saja ingin melawan. Akhirnya, terpaksa Tim Buser mengarahkan peluru ke betis kiri korban. Tapi peluru itu tidak mempan untuk melumpuhkan korban.

Kedua kalinya Tim Buser mengarahkan peluru itu ke betisnya, namun tetap melawan. Karena meresa mengancam keselamatan Tim Buser, akhirnya peluru ke tiga diarahkan kebadan korban, tepatnya di tulang iga depan hingga tembus dada kiri. Walaupun sudah tiga kali tembakan mengarah ke tubuh korban, namun korban tetap melawan, akhirnya tembakan ke empat tepat dipangkal paha korban, saat itu korban langsung tersungkur tak berdaya. ”Anggota kami melakukan tindakan tersebut sesuai SOP, jadi tidak ada pelanggaran yang kami lakukan,” terangnya.

Lanjutnya, korban merupakan Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Bima Kota pada Tahun 2014 lalu. Korban tercatat sebagai residivis karena telah melakukan tindakan kriminal sejak 2006 lalu. Ditambah pada tahun 2011, 2012 dan terakhir 2014, dengan melakukan penganiyaan luka berat hingga dilaporkan ke Polsek Sape. Beberapa kali dipanggil Polisi namun korban tidak pernah mau hadir hingga ditetapkan sebagai DPO Polisi. ”Korban sejak 2006 sudah berurusan dengan Polisi hingga 2014, korban tak sejak menganiaya orang dengan senjata tajam,” bebernya

Untuk amankan lokasi kejadian, Polisi mengarahkan ratusan aparat di Kecamatan Sape, langkah itu untuk antisipasi ada reaksi dari keluarga korban. ”Kami sudah kerahkan anggota kami ke Sape, termasuk Kapolres saat ini sedang ada di TKP,” jelasnya.

Sementara itu, menurut versi Istri Korban bernama Suci menceritakan, jika pada malam itu, ia dan suaminya tengah berdua menonton televisi di rumahnya. Tiba-tiba ada orang yang menyalakan senter tepat pada suaminya. Dan ternyata itu merupakan senter dari Tim Buser Polres Bima Kota yang hendak menangkap suaminya. Melihat ada senter itu, sambil menelpon temannya, korban berjalan keluar dari belakang rumahnya.

Saat itu terdengar letupan senjata api dari Tim Buser. Secara jelas, ia melihat suaminya diberondong peluru tajam dibagian kaki dan badannya. Beruntung tragedi itu tidak dilihat oleh kedua anaknya. Saat itu, anaknya sedang tidur dalam kamar. Melihat suaminya terkapar, ia hanya histeris dan berteriak. Tak lama kemudian Tim Buser mengangkut mayat suaminya ke dalam mobil warna hitam. ”Suami saya diangkat secara tidak manusiawi, saya melihat mereka melempar suami saya ke dalam mobil,” ceritanya.

Peristiwa itu kata dia, terjadi tepat pada pukul 20.30 Wita. Ia masih mengingat malam tragis itu dimana polisi secara brutal menembak suaminya tanpa ada rasa iba. Padahal suaminya tidak melawan. Ia membantah jika informasi yang diendus, bahwa suaminya pada saat itu melawan menggunakan golok. ”Bagaimana mungkin dia bisa pegang gholok padahal lagi nonton televisi bersama saya,” kata ibu dari Rosdiana dan Maskur ini.

Dengan kejadian itu, ia berharap adanya keadilan atas tewasnya suaminya. Saat ini, ia memikirkan nasib anaknya yang masih membutuhkan kasih sayang kedua orang tua serta membutuhkan nafkah. Karena korban merupakan tulang punggung keluarga. ”Bagaimana nasib anak saya ke depan dengan keadaan ini,” tandasnya.

Pihak Rumah Sakit melalui Kabag Humas, Dokter Sucipto mengaku, pihaknya sudah melakukan visum dan otopsi terhadap korban tewas itu. Ia menjelaskan jika korban tersebut tewas karena terdapat luka tembak dibagian Kaki kiri sebanyak tiga kali dan tulang iga tembus dada kiri. ”Hasil visum luar kami, ada luka di betis dan dada korba, itu yang akibatkan korban tewas,” ujarnya singkat seraya mengarahkan pertanyaan selanjutnya ke Pihak Polisi. “Hanya itu yang bisa saya infokan, selanjutnya tanyakan ke pak Polisi,” ujarnya.

Sementara itu, pantauan wartawan, saat berada di RSUD Bima, puluhan Aparat Kepolisian Bima Kota bersenjata lengkap berjaga di Sekitar Area RSUD Bima. Penjagaan ketat tersebut sebagai upaya kepolisian untuk mengamankan korban tewas yang sedang menjalani otopsi. Tidak hanya itu, keluarga korban tewas itu terlihat memadati ruang jenazah. Isak tangis keluarga menjadi pemandangan yang mengiris hati.

Bagaimana tidak, korban tewas tersebut meninggalkan dua orang anak yang masih SMA dan SD. Di dekat Mushola Rumah Sakit, terlihat juga seorang perempuan paru baya terisak tangis. Dan ternyata perempuan itu adalah isteri korban tewas sekaligus saksi mata penembakan aparat kepolisian pada saat penangkapan suaminya. (KS-17/KS-16)

COMMENTS

BLOGGER




Nama

Featured,1627,Hukum Kriminal,2144,Kesehatan,387,Korupsi,753,Olahraga,236,Opini,134,Pemerintahan,1561,Pendidikan,832,Politik,1275,Sosial Ekonomi,2604,
ltr
item
Koran Stabilitas: DPO Kasus Pembacokan Tewas Ditembak
DPO Kasus Pembacokan Tewas Ditembak
Daftar Pencarian Orang (DPO) dalam kasus pembacokan, Usman (40) Rabu (5/8) malam sekitar pukul 22.30 wita diberondong peluru tim Buru Sergap (Buser) Polres Bima Kota hingga tewas ditempat.
Koran Stabilitas
https://www.koranstabilitas.com/2015/08/dpo-kasus-pembacokan-tewas-ditembak.html
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/2015/08/dpo-kasus-pembacokan-tewas-ditembak.html
true
8582696224840651461
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy