Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Bima, Drs.H.Najib HM Ali, MM mengungkapkan rasa kecewa dan kekesalannya atas sikap Ketua DPD Golkar kubu ARB, Hj. Indah Damayanti Putri (IDP)
Bima, KS.- Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Bima, Drs.H.Najib HM Ali, MM mengungkapkan rasa kecewa dan kekesalannya atas sikap Ketua DPD Golkar kubu ARB, Hj. Indah Damayanti Putri (IDP), yang telah mengirim surat permohonan pemberhentian dirinya ke DPW Partai Hanura NTB, lantaran tidak mengusulkan pasangan IDP-Dahlan sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Bima Periode 2015-2020.
Hj. Indah Damayanti Putri
Ungkapan kekecewaan itu disampaikan H.Najib saat memberikan keterangan Pers kepada Wartawan Koran Stabilitas, Jum’at (31/7) kemarin. Katanya, IDP merupakan sosok kandidat Calon Bupati yang tidak memiliki nurani, bahkan tega membunuh karir politiknya, demi ambisi untuk meraih kursi Bupati Bima untuk lima tahun ke depan. ”Sebagai Ketua Partai Politik yang telah membesarkan Hanura di Kabupaten Bima saya telah di zholimi oleh sosok IDP. Cita-cita saya untuk tampil sebagai peserta Pilkada di Tahun 2015, baik sebagai Calon Bupati atau Wakil Bupati, terkubur ditengah jalan, akibat ulah Dinda yang merebut partai Hanura di tangan saya,” tuturnya kesal.
Selain tidak berhasil mendapat hanura sebagai parpol pengusung dirinya, Ia juga telah dipecat oleh DPW Hanura sebagai Ketua DPC Hanura Kabupaten Bima. Pemecatan tersebut kata Mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima ini, atas dugaan adanya usulan dari kandidat Calon Bupati IDP. Buktinya, dalam konsideran Surat Keputusan (SK) pemecatan di poin menimbang salah satunya termuat atas usulan kandidat calon Bupati. ”Nah, saya menganggap, SK pemecatan itu dikeluarkan oleh DPW Hanura salah satu alasannya ada usulan IDP,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, pengusaha Sarang Burung Walet (SBW) Sape ini, juga mengaku tak menyangka SK pemecatan sebagai Ketua DPC Hanura, justeru diterima di Kantor KPU, disaat dirinya hendak mendaftarkan diri sebagai Kandidat Calon. Itu berarti, pemecatan tersebut sarat dengan kepentingan IDP. ”Nasib saya saat ini, ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula. Maksudnya, sudah partai direbut oleh IDP, saya pun dipecat sebagai Ketua DPC Hanura,” cetusnya.
Disinggung soal langkah yang ditempuh atas keluarnya SK pemecatan tersebut ?. H. Najib mengaku akan mengajukan hak-hak keberatan, baik terhadap DPP Hanura, KPU, juga kepada pasangan IDP. Keberatan terhadap DPP Hanura, mengenai alasan pemecatan dirinya, kepada KPU dan IDP juga menyangkut masalah pelanggaran yang berkaitan dengan proses Pilkada. ”Saya tidak akan tinggal diam dalam kaitan ini, karena menyangkut karir politik dan harga diri saya, serta keluarga besar,” tegasnya.
Pada intinya kata H. Najib, IDP termasuk calon pemimpin yang tak beretika, tega menghalalkan segala macam cara, hanya dengan satu tujuan untuk menjadi penguasa di Kabupaten Bima, dengan tidak mengukur kemampuan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. ”Saya tidak menduga juga, Partai Hanura mengusulkan Calon Bupati yang bermodal Paket C. Tapi itulah garis hidup saya, bisa terkubur ditengah jalan, demi IDP,” katanya.
Di tempat terpisah, Sekretaris Umum Golkar ARB Kabupaten Bima, Ir.Suryadi membantah keras, atas tuduhan H. Najib yang mengatakan, IDP penyebab pemecatan H.Najib sebagai Ketua DPC Hanura. ”Tidak ada urusan Golkar ARB atau IDP atas pemecatan H. Najib. Kita (Tim IDP,red), ini orang-orang Golkar, soal H.Najib dipecat, silahkan tanyakan ke Pengurus DPW Hanura langsung,” tegasnya.
Mengakhiri komentarnya, Suryadi secara tegas mengatakan, Hanura mengusulkan IDP karena memiliki elektabilitas yang tinggi, bukan atas dasar pemaksaan. ”IDP itu salah satu calon yang tinggi elektabilitasnya, wajar Hanura mengusung pasangan IDP,” pungkasnya. (KS-08)
Hj. Indah Damayanti Putri
Ungkapan kekecewaan itu disampaikan H.Najib saat memberikan keterangan Pers kepada Wartawan Koran Stabilitas, Jum’at (31/7) kemarin. Katanya, IDP merupakan sosok kandidat Calon Bupati yang tidak memiliki nurani, bahkan tega membunuh karir politiknya, demi ambisi untuk meraih kursi Bupati Bima untuk lima tahun ke depan. ”Sebagai Ketua Partai Politik yang telah membesarkan Hanura di Kabupaten Bima saya telah di zholimi oleh sosok IDP. Cita-cita saya untuk tampil sebagai peserta Pilkada di Tahun 2015, baik sebagai Calon Bupati atau Wakil Bupati, terkubur ditengah jalan, akibat ulah Dinda yang merebut partai Hanura di tangan saya,” tuturnya kesal.
Selain tidak berhasil mendapat hanura sebagai parpol pengusung dirinya, Ia juga telah dipecat oleh DPW Hanura sebagai Ketua DPC Hanura Kabupaten Bima. Pemecatan tersebut kata Mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima ini, atas dugaan adanya usulan dari kandidat Calon Bupati IDP. Buktinya, dalam konsideran Surat Keputusan (SK) pemecatan di poin menimbang salah satunya termuat atas usulan kandidat calon Bupati. ”Nah, saya menganggap, SK pemecatan itu dikeluarkan oleh DPW Hanura salah satu alasannya ada usulan IDP,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, pengusaha Sarang Burung Walet (SBW) Sape ini, juga mengaku tak menyangka SK pemecatan sebagai Ketua DPC Hanura, justeru diterima di Kantor KPU, disaat dirinya hendak mendaftarkan diri sebagai Kandidat Calon. Itu berarti, pemecatan tersebut sarat dengan kepentingan IDP. ”Nasib saya saat ini, ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula. Maksudnya, sudah partai direbut oleh IDP, saya pun dipecat sebagai Ketua DPC Hanura,” cetusnya.
Disinggung soal langkah yang ditempuh atas keluarnya SK pemecatan tersebut ?. H. Najib mengaku akan mengajukan hak-hak keberatan, baik terhadap DPP Hanura, KPU, juga kepada pasangan IDP. Keberatan terhadap DPP Hanura, mengenai alasan pemecatan dirinya, kepada KPU dan IDP juga menyangkut masalah pelanggaran yang berkaitan dengan proses Pilkada. ”Saya tidak akan tinggal diam dalam kaitan ini, karena menyangkut karir politik dan harga diri saya, serta keluarga besar,” tegasnya.
Pada intinya kata H. Najib, IDP termasuk calon pemimpin yang tak beretika, tega menghalalkan segala macam cara, hanya dengan satu tujuan untuk menjadi penguasa di Kabupaten Bima, dengan tidak mengukur kemampuan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. ”Saya tidak menduga juga, Partai Hanura mengusulkan Calon Bupati yang bermodal Paket C. Tapi itulah garis hidup saya, bisa terkubur ditengah jalan, demi IDP,” katanya.
Di tempat terpisah, Sekretaris Umum Golkar ARB Kabupaten Bima, Ir.Suryadi membantah keras, atas tuduhan H. Najib yang mengatakan, IDP penyebab pemecatan H.Najib sebagai Ketua DPC Hanura. ”Tidak ada urusan Golkar ARB atau IDP atas pemecatan H. Najib. Kita (Tim IDP,red), ini orang-orang Golkar, soal H.Najib dipecat, silahkan tanyakan ke Pengurus DPW Hanura langsung,” tegasnya.
Mengakhiri komentarnya, Suryadi secara tegas mengatakan, Hanura mengusulkan IDP karena memiliki elektabilitas yang tinggi, bukan atas dasar pemaksaan. ”IDP itu salah satu calon yang tinggi elektabilitasnya, wajar Hanura mengusung pasangan IDP,” pungkasnya. (KS-08)
COMMENTS