Tragis menimpa H. Umar, warga Dena Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima. Pria berusia 60 tahun ini meninggal di RSUD Bima karena mengalami luka parah.
Bima, KS.- Tragis menimpa H. Umar, warga Dena Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima. Pria berusia 60 tahun ini meninggal di RSUD Bima karena mengalami luka parah. Warga yang diduga korban pembacokan ini menderita luka robek di sekujur tubuhnya. Mulai dari kepala hingga telapak kaki kiri penuh luka bacokan senjata tajam. Beberapa saat setalah dirawat, korban pun meninggal karena kekurangan darah.
Korban dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Bima tepat pada pukul 21.00 Wita, Rabu (26/8). Saat itu, korban dalam keadaan kritis dengan denyut nadi yang lemah. Upaya pertolongan dilakukan oleh petugas medis dengan melakukan transfusi darah. Namun belum sampai satu kantong darah, H. Umar meninggal tepat pada Pukul 01.00 Wita dini hari, Kamis (27/8) kemarin.
Kabag Humas RSUD Bima, Dr H Sucipto mengungkapkan, luka yang dialami H. Umar sangat parah. Terdapat luka bacok pada lengan kanan, pergelangan tangan kanan, luka robek pada pergelangan kaki kanan, luka robek pada kepala samping kanan, luka robek pada kepala samping kiri hingga terlihat tenggkorak kepala, luka robek pelipis kanan serta luka robek di punggung dan luka robek pada kaki kiri.
“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi karena kekurangan darah yang banyak, H. Umar akhirnya meninggal dunia,” terang Sucipto.
Data yang dihimpun oleh wartawan dilapangan, H. Umar diduga dianiaya oleh sekelompok warga di salah satu Gang di Dena Kecamatan Madapangga, pada Rabu (26/8) pada jam 19.00 Wita. Pelaku pembacokan hingga saat ini belum diketahui. Informasinya Polisi sedang melakukan penyelidikan untuk ungkap kasus pembacokan itu.
Tragisnya, setelah dibacok, tidak ada satu wargapun yang menolong korban. Bahkan dibiarkan tergeletak dengan bersimbah darah. Tidak ada warga setempat yang berani memberikan keterangan soal pembacokan itu. Beruntung anggota Polsek Madapangga cepat mendengar informasi tersebut.
Akhirnya, Kanit IK, Kanit Sabhara dan Kanit Reskrim mengevakuasi korban ke Puskesmas Madapangga. Karena kritis, korban disarankan untuk di rujuk ke RSUD Bima dibawa Anggota Polsek Madapangga.
Mendapatkan informasi korban kritis, dua kelompok warga bertetangga, Kamis dinihari tegang. Kedua desa bertetangga nyaris bentrok akibat kejadian itu. Untungnya,ketegangan berhasil diredam oleh Anggota Polsek dan Anggota Polres Kabupaten Bima yang sudah ada di lokasi kejadian untuk mengamankan adanya bentrok kedua kelompok warga. (KS-17)
Korban dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Bima tepat pada pukul 21.00 Wita, Rabu (26/8). Saat itu, korban dalam keadaan kritis dengan denyut nadi yang lemah. Upaya pertolongan dilakukan oleh petugas medis dengan melakukan transfusi darah. Namun belum sampai satu kantong darah, H. Umar meninggal tepat pada Pukul 01.00 Wita dini hari, Kamis (27/8) kemarin.
Kabag Humas RSUD Bima, Dr H Sucipto mengungkapkan, luka yang dialami H. Umar sangat parah. Terdapat luka bacok pada lengan kanan, pergelangan tangan kanan, luka robek pada pergelangan kaki kanan, luka robek pada kepala samping kanan, luka robek pada kepala samping kiri hingga terlihat tenggkorak kepala, luka robek pelipis kanan serta luka robek di punggung dan luka robek pada kaki kiri.
“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi karena kekurangan darah yang banyak, H. Umar akhirnya meninggal dunia,” terang Sucipto.
Data yang dihimpun oleh wartawan dilapangan, H. Umar diduga dianiaya oleh sekelompok warga di salah satu Gang di Dena Kecamatan Madapangga, pada Rabu (26/8) pada jam 19.00 Wita. Pelaku pembacokan hingga saat ini belum diketahui. Informasinya Polisi sedang melakukan penyelidikan untuk ungkap kasus pembacokan itu.
Tragisnya, setelah dibacok, tidak ada satu wargapun yang menolong korban. Bahkan dibiarkan tergeletak dengan bersimbah darah. Tidak ada warga setempat yang berani memberikan keterangan soal pembacokan itu. Beruntung anggota Polsek Madapangga cepat mendengar informasi tersebut.
Akhirnya, Kanit IK, Kanit Sabhara dan Kanit Reskrim mengevakuasi korban ke Puskesmas Madapangga. Karena kritis, korban disarankan untuk di rujuk ke RSUD Bima dibawa Anggota Polsek Madapangga.
Mendapatkan informasi korban kritis, dua kelompok warga bertetangga, Kamis dinihari tegang. Kedua desa bertetangga nyaris bentrok akibat kejadian itu. Untungnya,ketegangan berhasil diredam oleh Anggota Polsek dan Anggota Polres Kabupaten Bima yang sudah ada di lokasi kejadian untuk mengamankan adanya bentrok kedua kelompok warga. (KS-17)
COMMENTS