Hal ini dilakukan untuk menindak para pengendara yang tidak memiliki kelengkapan surat bermotor. Selasa, (11/8) pagi misalnya, Satlantas kembali menggelar razia gabungan bersama instansi terkait seperti Dishubkominfo, Dispenda dan Polisi Militer.
Kota Bima, KS.- Beberapa hari terakhir ini, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bima Kota, gencar melakukan razia kendaraan roda dua. Hal ini dilakukan untuk menindak para pengendara yang tidak memiliki kelengkapan surat bermotor. Selasa, (11/8) pagi misalnya, Satlantas kembali menggelar razia gabungan bersama instansi terkait seperti Dishubkominfo, Dispenda dan Polisi Militer.
Pantuan langsung Wartawan Koran Stabilitas, razia gabungan itu dimulai dari jam 8.30 Wita berakhir hingga jam 10.14 Wita. Dipusatkan di sekitar Taman Ria Kota Bima. Dalam razia itu, sebanyak 39 sepeda motor yang tidak memilik surat lengkap ditilang dan diamankan di Kantor Satlantas, Gunung dua. Tidak hanya itu, beberapa pengendara nekat menerobos jalur berlawanan karena menghindari tilang Polisi. Dari aksi tersebut ada beberapa pengendara hampir terjatuh.
Menurut keterangan Kaur Mintum Satlantas Kota Bima, BRIPDA Aris Teguh, para pengendara sepeda motor di Kota Bima banyak yang lalai. Padahal seseorang pengendara harus memilili kelengkapan surat kendaraan. Namun dari banyak kasus tilang selama ini, ada banyak sekali pengendara yang lupa bawa SIM, STNK. Lebih parah lagi ada yang tidak pakai helm dan memakai motor bodong. ”Tadi kami tilang 39 motor, yang tidak membawa surat kelengkapan berkendaraan,” terangnya saat diwawancai di ruang kerjanya di Gunung Dua.
Tidak hanya masyarakat biasa yang ditilang oleh pihaknya. Namun ada beberapa oknum PNS dan pelajar juga ikut ditilang. Ini menandakan kurangnya kesadaran masyarakat Kota Bima dalam melengkapi dan menyiapkan surat kendaraan sebelum mengedarai motornya. ”Apapun alasan dari pengendara, kami tidak tolerir, kami tidak memandang siapapun mereka yang melanggar. Karena kami berpegang teguh pada aturan yang ada,” tegasnya.
Berjalan semester II ini, dari bulan Juli ke Agustus, pihak Lantas Kota Bima sudah menilang sebanyak 451 pengendara sepeda motor. Dengan banyaknya kendaraan yang ditilang itu, merupakan pertanda kurangnya kesadaran masyarakat Kota Bima. Harusnya kata Aris, dengan banyak kasus tilang yang dilakukan Polisi selama ini menjadi pelajaran bagi para pengedara, namun tetap saja berbuat melanggar. ”Kita terus berikan pemahaman kepada pengendara, pentingnya untuk melengkapi surat motor, bayar pajak, pakai helm dan lainnya,” kata dia.
Namun diakuinya, jumlah pelanggar tahun ini turun 30 persen dibanding Tahun 2014. Pada tahun 2014, sebanyak 8000 ribu lebih pelanggar. Sementar berjalan 2015 ini, pihaknya baru menilang sebanyak 4455 pelanggar. Dari data tersebut, bisa diketahui jika ada penurunan angka pengendara yang melanggar lalu lintas. ”Kita gencar lakukan razia akhir-akhir ini agar masyrakat bisa sadar saja,” paparnya.
Untuk motor bodong sebanyak 6 unit tahun 2015 ini, pihaknya sudah menyerahkan ke Sat Reskrim Polres Bima Kota untuk menyelidiki siapa pemilik motor sebenarnya. ”Jika ada Motor Bodong, kami langsung serahkan ke Reskrim untuk diselidiki,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, Ia juga mengharapkan adanya penambahan personil Satlantas. Karena untuk memenuhi kebutuhan kerja di di Satlantas, harus 73 personil. Namun sekarang ini hanya 47 personil saja, termasuk tenaga administasi. ”Kalau bisa, harus ada penambahan personil di Satlantas ini, karena tugas di Satlantas ini banyak sekali, dibutuhkan kesiapan personil dan energi,” ucapnya. (KS-17)
Pantuan langsung Wartawan Koran Stabilitas, razia gabungan itu dimulai dari jam 8.30 Wita berakhir hingga jam 10.14 Wita. Dipusatkan di sekitar Taman Ria Kota Bima. Dalam razia itu, sebanyak 39 sepeda motor yang tidak memilik surat lengkap ditilang dan diamankan di Kantor Satlantas, Gunung dua. Tidak hanya itu, beberapa pengendara nekat menerobos jalur berlawanan karena menghindari tilang Polisi. Dari aksi tersebut ada beberapa pengendara hampir terjatuh.
Menurut keterangan Kaur Mintum Satlantas Kota Bima, BRIPDA Aris Teguh, para pengendara sepeda motor di Kota Bima banyak yang lalai. Padahal seseorang pengendara harus memilili kelengkapan surat kendaraan. Namun dari banyak kasus tilang selama ini, ada banyak sekali pengendara yang lupa bawa SIM, STNK. Lebih parah lagi ada yang tidak pakai helm dan memakai motor bodong. ”Tadi kami tilang 39 motor, yang tidak membawa surat kelengkapan berkendaraan,” terangnya saat diwawancai di ruang kerjanya di Gunung Dua.
Tidak hanya masyarakat biasa yang ditilang oleh pihaknya. Namun ada beberapa oknum PNS dan pelajar juga ikut ditilang. Ini menandakan kurangnya kesadaran masyarakat Kota Bima dalam melengkapi dan menyiapkan surat kendaraan sebelum mengedarai motornya. ”Apapun alasan dari pengendara, kami tidak tolerir, kami tidak memandang siapapun mereka yang melanggar. Karena kami berpegang teguh pada aturan yang ada,” tegasnya.
Berjalan semester II ini, dari bulan Juli ke Agustus, pihak Lantas Kota Bima sudah menilang sebanyak 451 pengendara sepeda motor. Dengan banyaknya kendaraan yang ditilang itu, merupakan pertanda kurangnya kesadaran masyarakat Kota Bima. Harusnya kata Aris, dengan banyak kasus tilang yang dilakukan Polisi selama ini menjadi pelajaran bagi para pengedara, namun tetap saja berbuat melanggar. ”Kita terus berikan pemahaman kepada pengendara, pentingnya untuk melengkapi surat motor, bayar pajak, pakai helm dan lainnya,” kata dia.
Namun diakuinya, jumlah pelanggar tahun ini turun 30 persen dibanding Tahun 2014. Pada tahun 2014, sebanyak 8000 ribu lebih pelanggar. Sementar berjalan 2015 ini, pihaknya baru menilang sebanyak 4455 pelanggar. Dari data tersebut, bisa diketahui jika ada penurunan angka pengendara yang melanggar lalu lintas. ”Kita gencar lakukan razia akhir-akhir ini agar masyrakat bisa sadar saja,” paparnya.
Untuk motor bodong sebanyak 6 unit tahun 2015 ini, pihaknya sudah menyerahkan ke Sat Reskrim Polres Bima Kota untuk menyelidiki siapa pemilik motor sebenarnya. ”Jika ada Motor Bodong, kami langsung serahkan ke Reskrim untuk diselidiki,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, Ia juga mengharapkan adanya penambahan personil Satlantas. Karena untuk memenuhi kebutuhan kerja di di Satlantas, harus 73 personil. Namun sekarang ini hanya 47 personil saja, termasuk tenaga administasi. ”Kalau bisa, harus ada penambahan personil di Satlantas ini, karena tugas di Satlantas ini banyak sekali, dibutuhkan kesiapan personil dan energi,” ucapnya. (KS-17)
COMMENTS