Wanita berusia 65 tahun ini merasa shock setelah mengetahui bahwa dirinya bersama 11 Calon Jamaah Haji (CJH) lainnya batal diberangkatkan ke Tanah Suci Mekkah
Kota Bima, KS.- Mariati, warga Kelurahan Rabangodu Selatan Kecamatan Rasa Na'e Timur Kota Bima, terpaksa harus dilarikan ke RSUD Bima untuk mendapatkan perawatan medis yang memadai. Wanita berusia 65 tahun ini merasa shock setelah mengetahui bahwa dirinya bersama 11 Calon Jamaah Haji (CJH) lainnya batal diberangkatkan ke Tanah Suci Mekkah untuk menunaikan ibadah haji.
RSUD Bima
Mariati yang ditemui wartawan di RSUD Bima mengaku, sangat kecewa dengan aturan yang dikeluarkan oleh Kemenag Kota Bima maupun Pemetintah Pusat terkait keberangkatan Haji kali ini. Padahal, dirinya telah melengkapi semua syarat dan mengikuti semua tahapan untuk naik Haji. "Saya sangat kecewa dengan hal ini, ini sangat merugikan masyarakat," ujarnya tak kuasa menahan kesedihan, Rabu (12/8) kemarin.
Awalnya lanjut dia, ada 16 orang CJH cadangan untuk Kota Bima. Tapi, empat orang diantaranya telah berhasil masuk pada kuota CJH Kota Bima. Sementa Ia termasuk yang sudah diinformasikan untuk berangkat Haji oleh Kemenag Kota Bima sehingga membuatnya sangat kecewa. "Tiba-tiba dibatalkan seperti ini. Kami pun telah menggelar do'a dengan biaya yang cukup besar," keluhnya.
Rekan Mariati, yakni Bice, S. Pd warga Lingkungan Nusantara Kota Bima mengungkapkan hal yang sama. 11 orang CJH cadangan ini, semuanya telah menggelar do'a besar-besaran sebelum berangkat Haji. "Tapi semuanya sekarang sirna, kami pun batal untuk berangkat," ujarnya di Kemenag Kota Bima.
Ia berharap, untuk ke depannya hal seperti ini tidak lagi terjadi. Sebab, tidak saja mengecewakan para CJH, tapi juga akan menjadi masalah yang berkepanjangan. "Syukur kami datang baik-baik," tuturnya.
Kepala Kemenag Kota Bima, Drs. H. Syahrir, M. Si yang dikonfirmasi menyampaikan permintaan maafnya, atas kejadian ini. Pihaknya, hanya menjalankan tugas sedangkan yang memutuskan segalanya adalah di Pusat. "Kami sangat paham dengan apa yang dirasakan CJH cadangan ini. Oleh karena itu, kami minta maaf," katanya. (KS-05)
RSUD Bima
Mariati yang ditemui wartawan di RSUD Bima mengaku, sangat kecewa dengan aturan yang dikeluarkan oleh Kemenag Kota Bima maupun Pemetintah Pusat terkait keberangkatan Haji kali ini. Padahal, dirinya telah melengkapi semua syarat dan mengikuti semua tahapan untuk naik Haji. "Saya sangat kecewa dengan hal ini, ini sangat merugikan masyarakat," ujarnya tak kuasa menahan kesedihan, Rabu (12/8) kemarin.
Awalnya lanjut dia, ada 16 orang CJH cadangan untuk Kota Bima. Tapi, empat orang diantaranya telah berhasil masuk pada kuota CJH Kota Bima. Sementa Ia termasuk yang sudah diinformasikan untuk berangkat Haji oleh Kemenag Kota Bima sehingga membuatnya sangat kecewa. "Tiba-tiba dibatalkan seperti ini. Kami pun telah menggelar do'a dengan biaya yang cukup besar," keluhnya.
Rekan Mariati, yakni Bice, S. Pd warga Lingkungan Nusantara Kota Bima mengungkapkan hal yang sama. 11 orang CJH cadangan ini, semuanya telah menggelar do'a besar-besaran sebelum berangkat Haji. "Tapi semuanya sekarang sirna, kami pun batal untuk berangkat," ujarnya di Kemenag Kota Bima.
Ia berharap, untuk ke depannya hal seperti ini tidak lagi terjadi. Sebab, tidak saja mengecewakan para CJH, tapi juga akan menjadi masalah yang berkepanjangan. "Syukur kami datang baik-baik," tuturnya.
Kepala Kemenag Kota Bima, Drs. H. Syahrir, M. Si yang dikonfirmasi menyampaikan permintaan maafnya, atas kejadian ini. Pihaknya, hanya menjalankan tugas sedangkan yang memutuskan segalanya adalah di Pusat. "Kami sangat paham dengan apa yang dirasakan CJH cadangan ini. Oleh karena itu, kami minta maaf," katanya. (KS-05)
COMMENTS