MIN Raba Kecamatan Wawo dalam beberapa tahun terakhir ini, terus mengumpulkan dana untuk menuntaskan pembangunan sebuah Mushala di halaman sekolah (Madrasah) setempat.
Bima, KS. - Sebagai wujud kepedulian terhadap keberadaan sarana ibadah seperti Mushalah, jajaran dewan guru, pegawai dan seluruh siswa-siswi MIN Raba Kecamatan Wawo dalam beberapa tahun terakhir ini, terus mengumpulkan dana untuk menuntaskan pembangunan sebuah Mushallah di halaman sekolah (Madrasah) setempat.
Bahkan mushalah tersebut beberapa hari lalu telah dibuatkan lagi teras (Emperan) disekelilingnya. Kepala MIN Raba Wawo, Najamuddin, S. Ag mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir ini, ia bersama seluruh jajarannya sangat serius untuk menyelesaikan pembangunan mushala di madarsah yang dipimpinnya. Alhasil berkat kerja keras dan keseriusannya, mushala tersebut saat ini sudah bisa dimanfaatkan oleh para guru, pegawai, siswa-siswi dan warga sekitar untuk beribadah, meskipun proses pembangunannya hingga kini belum rampung seratus persen atau tinggal plesternya saja.
Kendati demikian, pihaknya beberapa hari lalu telah menambah lagi teras disekelilingnya. Pembuatan teras tersebut dimaksudkan untuk memperluas areal musahala, karena keberadan sarana ibadah di sekolah dianggap sangat penting bagi para guru dan siswa, termasuk warga disekitarnya untuk menjalankan ibadah sholat berajama,ah. “Saya menambah teras ini, supaya semua guru, pegawai dan anak didik saya bisa menunaikan sholat secara berajama,ah di mushala ini. Kalau tidak dibuatkan terasnya, musalah ini tidak cukup untuk sholat berjama,ah, karena jumlah guru, pegawai dan siswa saya di MIN Raba ini mencapai 200 lebih orang,” ujarnya.
Diakuinya, untuk menuntaskan pembangunan mushalah tersebut, pihaknya bersama para dewan guru, pegawai dan seluruh siswanya selama ini terpaksa berswadaya dengan cara mengumpulkan uang sealakadarnya. Untuk guru dan pegawai TU yang PNS diminta sumbangannya minimal sebesar Rp. 100 ribu per orang, sementara bagi tenaga honor dan sukarela tidak terlalu dibebankan, mereka minimal Rp. 20 ribu saja. Tidak hanya itu, pihaknya juga meminta kepada siswa dan orang tuanya yang mendapat Bantuan Siswa Miskin (BSM) dari pemerintah masing-masing sebesar Rp. 10 ribu per orang.
Beberapa hari lalu, seluruh siswanya yang berjumlah 215 orang telah mendapat BSM untuk enam bulan mulai Januari hingga Juni 2015, olehnya itu, berdasarkan hasil kesepakatan dengan para siswa dan orang tuanya masing-masing, dari siswa yang dapat BSM ini diminta sebanyak Rp. 10 ribu orang untuk kelanjutan pembangunan mushala.
“Selain itu, dari jumlah guru dan pegawai sebanyak 48 orang di MIN ini, saya juga telah meminta sumbangan pada mereka sesuai kemampuannya masing-masing. Bantuan ini sangat berharga sekaligus menambah pahala bagi seluruh guru dan siswa di MIN Raba Wawo,” tandas Najamuddin. (KS-Yar)
Bahkan mushalah tersebut beberapa hari lalu telah dibuatkan lagi teras (Emperan) disekelilingnya. Kepala MIN Raba Wawo, Najamuddin, S. Ag mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir ini, ia bersama seluruh jajarannya sangat serius untuk menyelesaikan pembangunan mushala di madarsah yang dipimpinnya. Alhasil berkat kerja keras dan keseriusannya, mushala tersebut saat ini sudah bisa dimanfaatkan oleh para guru, pegawai, siswa-siswi dan warga sekitar untuk beribadah, meskipun proses pembangunannya hingga kini belum rampung seratus persen atau tinggal plesternya saja.
Kendati demikian, pihaknya beberapa hari lalu telah menambah lagi teras disekelilingnya. Pembuatan teras tersebut dimaksudkan untuk memperluas areal musahala, karena keberadan sarana ibadah di sekolah dianggap sangat penting bagi para guru dan siswa, termasuk warga disekitarnya untuk menjalankan ibadah sholat berajama,ah. “Saya menambah teras ini, supaya semua guru, pegawai dan anak didik saya bisa menunaikan sholat secara berajama,ah di mushala ini. Kalau tidak dibuatkan terasnya, musalah ini tidak cukup untuk sholat berjama,ah, karena jumlah guru, pegawai dan siswa saya di MIN Raba ini mencapai 200 lebih orang,” ujarnya.
Diakuinya, untuk menuntaskan pembangunan mushalah tersebut, pihaknya bersama para dewan guru, pegawai dan seluruh siswanya selama ini terpaksa berswadaya dengan cara mengumpulkan uang sealakadarnya. Untuk guru dan pegawai TU yang PNS diminta sumbangannya minimal sebesar Rp. 100 ribu per orang, sementara bagi tenaga honor dan sukarela tidak terlalu dibebankan, mereka minimal Rp. 20 ribu saja. Tidak hanya itu, pihaknya juga meminta kepada siswa dan orang tuanya yang mendapat Bantuan Siswa Miskin (BSM) dari pemerintah masing-masing sebesar Rp. 10 ribu per orang.
Beberapa hari lalu, seluruh siswanya yang berjumlah 215 orang telah mendapat BSM untuk enam bulan mulai Januari hingga Juni 2015, olehnya itu, berdasarkan hasil kesepakatan dengan para siswa dan orang tuanya masing-masing, dari siswa yang dapat BSM ini diminta sebanyak Rp. 10 ribu orang untuk kelanjutan pembangunan mushala.
“Selain itu, dari jumlah guru dan pegawai sebanyak 48 orang di MIN ini, saya juga telah meminta sumbangan pada mereka sesuai kemampuannya masing-masing. Bantuan ini sangat berharga sekaligus menambah pahala bagi seluruh guru dan siswa di MIN Raba Wawo,” tandas Najamuddin. (KS-Yar)
COMMENTS