Warga Kelurahan Rabadompu Timur Kota Bima, Halimah (70) terpaksa dilarikan ke RSUD Bima usai ditabrak pengendara sepeda motor saat hendak menyebrang jalan.
Kota Bima, KS.- Warga Kelurahan Rabadompu Timur Kota Bima, Halimah (70) terpaksa dilarikan ke RSUD Bima usai ditabrak pengendara sepeda motor saat hendak menyebrang jalan. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.30 WITA Rabu (28/8). Beberapa setelah dirawat intensif, nenek malang ini akhirnya menghembuskan nafas terakhir karena luka parah yang dialaminya.
Ilustrasi
Sementara pengendera sepeda morot diketahui berinisial FD, merupakan seorang pelajar. Ia juga harus mendapat perawatan karena sejumlah luka yang diderita karena terpental usai menabrak nenek itu. Tabrakan tersebut juga melibatkan pengendara lain berinisial FF (15). Korban ikut disambar motor FD saat kecelakaan terjadi.
Ketiga korban kecelakaan itu diselamatkan oleh warga sekitar Jalan Soekarno Hatta Rabadompu Timur. Mereka dilarikan ke RSUD Bima, karena sama-sama tidak sadarkan diri. Beruntung yang memboncengi RR, yakni DW (15) selamat dari kecelakaan itu.
Kasat Lantas AKP Aditya Pandita Wibisono menyebutkan, kronologis kecelakaan terjadi menjelang Jumatan. Ketika itu, korban Halimah hendak menyebrang jalan berjalan kaki dari arah selatan menuju utara atau dari jalur kiri ke kanan. Tiba-tiba datang sepeda motor jenis Vario Biru hitam tanpa plat yang dikendarai FD langsung menabrak Halimah.
“Setelah menabrak, Motor FD terpental dan terseret ke lajur kanan, kemudian berbenturan dengan Motor yang datang dari arah barat (arah berlawanan) yang dikendarai DW yang memboncengi RR,” ungkap Kasat saat itu ada di RSUD Bima.
Pihaknya telah mengidentivikasi nama ketiganya dan telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Motor Supra hitam yang dikendarai DW bernomor polisi (Nopol) EA 5506 SD telah diamankan ke Sat Lantas Polres Bima Kota. Sedangkan motor Vario milik FD masih diamankan di Polsek Rasanae Timur. “Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan,” jelasnya.
Secara terpisah Ke pala IGD RSUD Bima, dr Haryanto mengatakan, ketiga pasien masuk ke ruang IGD sejak pukul 11.45 wita. Ketiganya mengalami kondisi luka yang parah. Sehingga perlu dirawat secara intensif. “Halimah mengalami pendarahan berat di bagian kepala dan telinga serta hidung. Termasuk pergelangan kaki. Saat ini masih tidak sadarkan diri,” Ujarnya
Sedangkan RTR dan FD sama sama terluka di pergelangan kaki. Kedua pelajar tersebut masih dalam perawatan medis. Belum dapat bergerak, lantaran masih trauma. “Saat ini tengah dalam penangnan medis. Termasuk nenek Halimah,” akunya.
Sementara sang Nenek Halimah, mengembuskan nafas terakhir pada Jum’at (28/8) pukul 23.30 wita di Ruang ICU RSUD Bima. Korban mengalami pendarahan hebat akibat luka bocor kepala bagian belakang dan pendarahan di mulut, telinga, patah kaki kanan dan luka sobek di tumit. "Halimah meninggalkan lima anak dan enam cucu," ungkap Muhammad Saleh, menantu korban di rumah duka, Sabtu (29/8).
Dia berharap kejadian ini menjadi pembelajaran semua orang, agar dapat lebih hati hati di jalan. Baik saat berkendaraan dan berjalan kaki di jalan. Soal proses hukum tentang siapa yang benar dan tidak dalam kasus ini, dia menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum. "Tapi, sampai hari ini komunikasi tentang itu dengan keluarga pelaku belum ada karena masih dalam suasana duka," ujarnya. (KS-17)
Ilustrasi
Sementara pengendera sepeda morot diketahui berinisial FD, merupakan seorang pelajar. Ia juga harus mendapat perawatan karena sejumlah luka yang diderita karena terpental usai menabrak nenek itu. Tabrakan tersebut juga melibatkan pengendara lain berinisial FF (15). Korban ikut disambar motor FD saat kecelakaan terjadi.
Ketiga korban kecelakaan itu diselamatkan oleh warga sekitar Jalan Soekarno Hatta Rabadompu Timur. Mereka dilarikan ke RSUD Bima, karena sama-sama tidak sadarkan diri. Beruntung yang memboncengi RR, yakni DW (15) selamat dari kecelakaan itu.
Kasat Lantas AKP Aditya Pandita Wibisono menyebutkan, kronologis kecelakaan terjadi menjelang Jumatan. Ketika itu, korban Halimah hendak menyebrang jalan berjalan kaki dari arah selatan menuju utara atau dari jalur kiri ke kanan. Tiba-tiba datang sepeda motor jenis Vario Biru hitam tanpa plat yang dikendarai FD langsung menabrak Halimah.
“Setelah menabrak, Motor FD terpental dan terseret ke lajur kanan, kemudian berbenturan dengan Motor yang datang dari arah barat (arah berlawanan) yang dikendarai DW yang memboncengi RR,” ungkap Kasat saat itu ada di RSUD Bima.
Pihaknya telah mengidentivikasi nama ketiganya dan telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Motor Supra hitam yang dikendarai DW bernomor polisi (Nopol) EA 5506 SD telah diamankan ke Sat Lantas Polres Bima Kota. Sedangkan motor Vario milik FD masih diamankan di Polsek Rasanae Timur. “Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan,” jelasnya.
Secara terpisah Ke pala IGD RSUD Bima, dr Haryanto mengatakan, ketiga pasien masuk ke ruang IGD sejak pukul 11.45 wita. Ketiganya mengalami kondisi luka yang parah. Sehingga perlu dirawat secara intensif. “Halimah mengalami pendarahan berat di bagian kepala dan telinga serta hidung. Termasuk pergelangan kaki. Saat ini masih tidak sadarkan diri,” Ujarnya
Sedangkan RTR dan FD sama sama terluka di pergelangan kaki. Kedua pelajar tersebut masih dalam perawatan medis. Belum dapat bergerak, lantaran masih trauma. “Saat ini tengah dalam penangnan medis. Termasuk nenek Halimah,” akunya.
Sementara sang Nenek Halimah, mengembuskan nafas terakhir pada Jum’at (28/8) pukul 23.30 wita di Ruang ICU RSUD Bima. Korban mengalami pendarahan hebat akibat luka bocor kepala bagian belakang dan pendarahan di mulut, telinga, patah kaki kanan dan luka sobek di tumit. "Halimah meninggalkan lima anak dan enam cucu," ungkap Muhammad Saleh, menantu korban di rumah duka, Sabtu (29/8).
Dia berharap kejadian ini menjadi pembelajaran semua orang, agar dapat lebih hati hati di jalan. Baik saat berkendaraan dan berjalan kaki di jalan. Soal proses hukum tentang siapa yang benar dan tidak dalam kasus ini, dia menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum. "Tapi, sampai hari ini komunikasi tentang itu dengan keluarga pelaku belum ada karena masih dalam suasana duka," ujarnya. (KS-17)
COMMENTS