Pendukung syukur dari berbagai desa se kecamatan madapangga datang ke pusat penjemputan H. Syafru yaitu di prapatan cabang Bolo
Sejak pukul 09 pagi hingga menjelang siang, pendukung syukur dari berbagai desa se kecamatan madapangga datang ke pusat penjemputan H. Syafru yaitu di prapatan cabang Bolo, kehadiran mereka sempat membuat arus lalu lintas terhambat, karena para simpatisan membuat acara joget sebagai pelepas lelah mereka.
Berikut perjalanan Stabilitas dari awal hingga akhir.
Madapangga, KS.- Panasnya matahari, diabaikan- lentingan music adalah pelepas lelah mereka, penantian yang lamapun tidak membosankan mereka, walaupun kedatangan Paslon H.Syafru sedikit terlambat, namun mereka merasa puas dengan situasi yang mereka bikin.
Petugas pengatur jalan raya kelihatan sibuk, bahkan pasukan Pol PP Kecamatan Madapangga Tidak merasakan teriknya matahari, mengatur arus lalulintas, demi tertibnya lalulintas hanya ingin menunggu kehadiran Paslon Syukur, Itulah H.Syafrudin H.M.Nur S.Pd M.Pd.
Waktupun tiba, H.Syafru pun, tiba di Bolo, teriakan mulai menggema, music semakin keras, joget penjemputan dipertontonkan oleh pendukung syukur, arus lalintas pun sedikit macet. Dari Cabang Bolo, para konfoi langsung menjemput dan sekaligus membuka jalan untuk melakukan konfoi bersama.
Konfoipun berlangsung, diawali oleh track memuat soun sistim, dngan music keras dari cabang bolo, mengikuti jalan lintas Sumbawa dan berputar haluan menuju desa monggo, didesa monggo inilah, Nampak mulai mengharukan , yang mungkin juga akan dirasakan oleh H.Syafru, penungguan yang lama oleh warga desa monggo terjawab sudah, H.Syafru tiba.
Berdiri diatas sebuah mobil berwarna hitam, sembari melambai lambaikan tangannya – hingga turun dari kendaraan, desakan masyarakat memohon salaman – bahkan yang cium dengan rasa gemas, ibarat sang cowok memeluk kekasih, air mata keharuan tidak dapat tersembunyi, bukan dipaksa, tetapi air mata mengalir dengan penuh keharuan terlihat pada wajah kaum tua, bahkan kaum Ibu ibu yang memang sebagai pendukung setia.
Teriakan teriakan kaum muda, baik pria maupun wamita, sungguh mengharukan, dapat terbaca teriakan mereka, bukan teriakan sekedar teriak tetapi memang teriakanyang penuh dengan harapan, Syukur harus menang, hidup syukur, hidup syukur, mari kita menangkan syukur.
Langkah kaki Aji Syafru pun diikuti pendukung, pengatur jarak – pengatur lalulintas, sama sama sibuk, tiada lorong yang tidak dimasuki, demi mewujudkan impian masyarakat, untuk ditelusuri, dari jauh Nampak Aji Syafru menghampiri mereka, Nampak diwajah mereka kegembiraan, dengan berteriak keras, Hidup Aji hidup Aji, joget – joget kegembiraan yang penuh haru membuat suasana bercahaya, wajah Aji Syafru pun bercahaya, dan berkaca kaca, melihat suasana Masyarakat desa monggo yang bersatu dan antusias tinggi , sangat diyakini mungkin dihadiahkan buat Aji Syafru mendapatkan hak suara mencapai 87 %, alasannya –antusias masyarakat kaum tua yang begitu ramah dan indah ( bukan indah seperti kata baxak orang ) namun indah yang sebenar benarnya INDAHNYA MENSYUKURI KEHADIRAN SYUKUR.
Demikian juga memasuki wilayah desa ncandi, Masyaallaaaaaaahhhhhh segitu indahnya dipandang mata, sayup sayup mata kaum tua menunggu kehadiran Aji Syafru, dihadapan pendukung yang luar biasa banyak, seorang Ibu Tua, disaksikan Stabilitas yang juga sebagai pembuka jalan, sungguh menyedihkan, dengan kata kata terbata bata, maaaannnaaaa AAJJiiiiii Syaaafffrruuuu, itu Nek kata Stabilitas disampingnya, itulah Nene INA TUTA, seorang janda tua,, dia hanya mengeluarkan air mata, memandang dan memandang,.
Nenek Tua itu berkata, dengan spontan bagaikan kemasukan roh halus berteriak dengan suara panjang, iyooooo anaeeeeeeeeeeeeeE, ngolu Aanaeeeeee, ndende umu paja saramu Hajiiiiiiii, urumu masyarakat, dengan mengangkat tiga jari, dengan kekuatan fisik yang tua renta, tdk mampu untuk berbuat – melainkan hanya bisa berteriak dengan bahasa terbata bata, perhatian khusus Stabilitas, sang ibu tua ( nenek red ) memandang dan memandang hingga akhir pandangan H.Syafru yang meliwatinya, dan si nenek tua itu duduk kembali.
Demikian juga dengan masyarakat dena, disinilah kejadian yang lain dari yang lain, waktu menunjukan jarum jam yang sangat bercahaya, “ PANAS “ semuanya tak dihiraukan, joget dan teriakan semakin meraung raung, menjempta Aji Syafru – Sholat sejenak – usai sholat dan berjalan sesat, dan versalaman dengan masyarakat. Terus memasuki kembali Mobil – saking pansanya keadaan, Aqua Lam Lam dibuatkan jadi air mandi, bukan untuk minum, namun semua itu tidak menjadi persoalan oleh Tim Syukur, perjalanan pun berlangsung.
Gila – gila – gila – katanya Desa tersebut adalah Basis Paslon orang tertentu, ternyataaaaaaaa jauh dari sebenarnya, itulah di Desa Tonda, mulai dari kediaman PJ Kepala Desa Abdullah Ahmad sudah terkumpul Kaum Ibu ibu, disinilah Stabilitas berdiplomasi, apa kata Ibu Ibu yang duduk dipinggir jalan tersebutttttttt, kami masyarakat Desa Tonda, tdk mau banyak bicara, kita buktikan nanti, kata orang bahwa desa tonda diunggulkan paslon no, urut empat, itu tidak benaaaaarrr, boHHhoooooooong sementara mulutnya komat kamit, kami disini H, Syafru semuaaaa, hamper semua RT dimenangkan H.Syafru _ Ta Maipu waktu caki pede – buktikan pu,permintaan Ibu Tua itu pada Stabilitas..
Disaat diplomasi itu berlangsung, suara serene mobil polisi terdengar, ternyataaaaaaa dari jauh Nampak mobil membawa H.Syafru, sampai di desa Tonda, Ibu tua tadi, entah sadar atau tidak sadar, langsung teriak, sampai sampai batuuuuuuk, berkali kali menyebut Syafru syafru yafru, kemasukan klagi kayaknya, bahkan Rok yang dipakainya, diputar putar bagaikan siswa yang melakukan Tari Payung, GILA’ melihatnya.
Aji Syafru pun melewatinya, gila bangat – jemputan warga desa tonda membingungkan, bahkan macet total arus lalulintas- apakah dibikin atau bukan, ternyataaaaa masyarakat desa tonda yang membuatnya, supaya H,Syafru berlama lama didesa yang dikatakan banyak orang basis paslon nomor 4, ternyata beda pendapat tersebut, justru H,Syafru yang diunggul kan, apa alasannya ? Stabilitas pun kembali berdiplomasi, hanya satu alasan mereka, dendam dengan salah seorang, itulah mantan sekretaris BKD Agus,
Apa celoteh mereka ? udah dikasi hati mau jantung, kan bukan turun jabatannya dia, di Pariwisata juga Jadi Sekretaris, mau apa lagi, kan Cuma beda tempat kannn ? itulah yang membuat masyarakat desa tonda sedikit kecewa, dan tanda tanya, bahkan tidak ada ucapan terima kasih pada H.Syafru kata Bapak tua tadi.
Kembali lagi, dari waktu kewaktu perjalanan H.Syafru dilanjutkan, desa tonda sungguh ironis, diam diam pendukung syukur tergambar dengan jelas, bahkan bisa di prediksi/dihitung, tgl 9 desember, suara Syukur bisa mencapai 65 % dilihat dari situasi yang tergambar, kaum muda, kaum tua hingga kaum gadis cantik dengan penuh antusia menunggu kehadiran H.Syafru.
Itupun kaum tua status Haji, berbondong bondong dipinggir jalan, tidak ada rasa panas, melainkan keceriahan dimata mereka, satu sama saling saling berbisik , apa bisikan mereka ? setelah didekati ternyata hanya sedang berhitung dan kalkukasi suara, setelah Stabilitas ikut nimbrung, ternyata benar, perhitungan orang orang banyak meleset, Stabilitas bicara apa adanya, sesuai informasi, ‘ Syukur “ harus diakui keberadannya,
Lagi lagi, penampakkan yang lebih gila lagi, dipertontonkan oleh masyarakat, tepatnya di Desa Mpuri, mulai dari masuk perkampungan desa mpuri, musik tiap posko sungguh menggiurkan, membuat kaum muda mudi berjoget sepanjang jalan, ibu ibu yang tidak bisa joget jadi bisa, bahkan pak haji sekalipiun ikut berjoget, masallaaaahhhhhh, segitu indah dan dahsyatnya penyambiutan H.Syafru sebagai calon Bupati Bima, mtepatnya di Desa MPURI,
Dari raut wajah H.Safru, malihat penampakkan yng begitu ramai- tidak henti hentinya memberikan senyum manis bahkan tak sanggup untk berkata, sepertinya kemenangan sudah diraihnya, mungkin demikian kaya hati H.Syafru, kenapa tidak, antusias masyarakat yang sungguh sungguh begitu tinggi, bahkan dalam pandangan Stabilitas yang juga sempat keluar masuk dari gang yang satu ke gang yang lain memang meyakinkan, 77 % bisa diraih.
27 menit, mobil H.Syafru terdampar di lautan api masyarakat desa Mpuri, tidak bisa lewat, salaman dan salaman – gadis gadis cantik terkalahkan oleh ibu dua anak- berani tampil dengan goyangan sembarang- penting menghibur Sang Pujaan mereka itulah H.Syafru, beliaupun sepertinya kebungungan melihat pendukungnya, kaum tua terukir dengan jelas dipinggiran jalan.
Demikian juga dengan Desa Woro Dan Campa, sebagai hari terakhir dalam proses blusukan dan konfoi, mereka mengerahkan semua kekuatan masa masing masing, tak terkalahkan, desa Campa sebagai desa paling ujung, demikian juga dengan desa terujung bagian selatan, memang sungguh mewnggiurkan akan kesungguhan hati mereka dalam memberikan dukujngan pada Syukur, bahkan rela jalan kakai dengan jarak yang begitu jauh, hanya ingin menyaksikan H.Syafru dn pasangannya H.Maskur.
Hari menjelang malam, konfoipun akan segera diakhirir- semua mobil pembawa masa simpatisan mengamblil haluan untuk pulang, rasa kegembiraan terjawab dalam keseharian, sekilas tergambar wajah simpatisan – melepas kepergian H.Syafru, sungguh ceria, keharuan merekapun tergambar diraut wajah. Apa kata pendukung ? ‘ Kita Usahakan Menang “ mang iya “ jawb yang lainnya,
Berjalan sambil Berpegangan tangan adalah, wajar wajar saja- tapi pegangan tangan kedua pasangan tersebut diatas memiliki makna tersendiri, betapa tidak, Nurdin Amin Sh, menggandeng tangan Ibu Hj.Rustina. membuktikan keakraban dalam berpolitik yang begitu kental, sudah barang tentu, pandangan masyarakat tentu aka ada nilai tambahanya.
Disaat saat waktu yang begitu padat dan penuh keramaian – disaat itu pula salah seorang membisik ditelinganya, bahwa di Puskesmas Madapangga ada pasien yang sakit, tidak pikir panjang, turun dari mobil, naik motor, walaupun jaraknya sangat dekat, salah seorang pendukung menaikkan Umi Tina di motornya, dan mengantar kedalam puskesmas,
Pasien di jenguknya, Tetesan air mata keharuan keluarga pasien tak terelakkan, rasa haru dimata Umi tinapun tergambar dengan jelas. Dekapan dan usapan tangan halus Umi tina,pada tubuh sepertinya menyejukkan hati pasien. Rasa haru – sedih tercampur baur dengan kegembiraan, uluran tangan pun tidak pernah dilupakan Umi tina, yaitu berjabat tangan dengan lembaran kertas warna merah ( bantuan red ) itu adalah sudah biasa dari Umi Tina, namun hal itu tidak berjalan lama, Umi tina pun melanjutkan perjalanan.
Kembali Nurdin Amin, bermain, tepatnya, di Cabang Dena, Umi Tina harus turun dari mobilnya, atas permintaan Bung Nurdin, itupun terlaksana, berkumpul dan berdialog sesaat, karena waktu sudah menjelang magrib. Tapi semuanya berjalan sesuai keinginan masyarakat.
Nurdin Amin SH, kini mulai bermain dalam kancah politiknya, awal dan pertenganhan bermain diatas awan, alias adem ayem, namun kini beliau mulai bermain, mulai dari tingkat bawah hingga tingkat elit, mulai dibidiknya, legalitas kepartaian mulai berkiprah, bahkan ditengah tengah pendukung Syukur saat konfoi sempat mempertotontonkan dikalangan masyarakat, begitu dekatnya dengan Hj,Rustina selaku istri tercinta H,Syafrudin sebagai Calon Bupati.
Apa kata Nurdin Amin SH.? Kita harus mampu bermain, semua pada memiliki kekuatan, namun saya pribadi, dengan 3 kali duduk di DPRD dengan partai berlambang kepala Banteng, tidak ingin kalah DAN TERBUKTI, kita lihat nanti, siapa yang ol out, dengan nada yang santai. Politik ini cantik, yang bulat bisa di bikin persegi, demikian juga sebaliknya,, semuanya bisa diataur. Cumannn, bagaimana menempatkan permainan itu,
Lanjutnya, saya orang sila, H.Syafru orang Sila, Pak Ilham sebagai Partai Pendukung Orang Sila, ditambah lagi berbagai elemen di wilayah lain, apa iya kita tidak bisa berbuat ? dari mana datangnya kekalahan ? (bukan bcra takabur lhooo ? ),sembari senyum lebar, kita harus bisa memetik pengalaman dari sejarah awal. Kita bisa bicara dari hati kehati, seperti contoh, Pertama masuk Calon Legislatif tahun 2005, siapa yang kenal saya sebagi postur politik, termasuk Enta ( menunjuk Stabilitas red ) tapi begitulah. tapi itulah politik, demikian juga tahap ke dua dan tiga., tetap DPR kan ? itu semua adalah rahmat dan dituntut dengan perjuangan.
Terkait dengan pasangan H.Syafrudin dan H.Maskur, ada nilai tambahnya kata Nurdin Amin Sh, pertama kita lihat dari Umurnya, kwalitasnya, kredibitasnya dalam membawa pemerintah kea rah terpercaya, ini semua sudah terbukti di kalangan umum, yang buta bisa merasakannya, yang bisa melihat bisa menikmatinya, apa lagi yang normal, apa ingin jadi buta ? sembari ketawa sinis.
Kata Nurdin, kita harus mampu mencermati, melihat situasi, jangan asal menapakkan kaki, boleh kita menolak, tapi dalam bentuk yang mana, jika kita berpijak pada satu sisi, yakin deh kita akan putus tengan jalan. Tetapi kalau kita pintar bermain dan berpolitik, mekanisme politik kita mainkan, mana mekanisme itu. Tertawa lebarrrrr ditunjukin, memang Bung Amin/Digon. Dengan berkata santai “ api cukup dibibir ‘ arang dan asap kita poles, katanya enteng.
Peta politik yang saya perankan sekarang, hanya satu, memenangkan pasangan Bupati, sebagai calon yang didikung partai saya,kemenangan itu ada pada partai saya, baik pola. Stabilatas berhitung secara matematika, Paslon Syukur mutlak memenangkan wilayah Madapangga.-salam tiga jari. (Om Kat)
Berikut perjalanan Stabilitas dari awal hingga akhir.
Madapangga, KS.- Panasnya matahari, diabaikan- lentingan music adalah pelepas lelah mereka, penantian yang lamapun tidak membosankan mereka, walaupun kedatangan Paslon H.Syafru sedikit terlambat, namun mereka merasa puas dengan situasi yang mereka bikin.
Petugas pengatur jalan raya kelihatan sibuk, bahkan pasukan Pol PP Kecamatan Madapangga Tidak merasakan teriknya matahari, mengatur arus lalulintas, demi tertibnya lalulintas hanya ingin menunggu kehadiran Paslon Syukur, Itulah H.Syafrudin H.M.Nur S.Pd M.Pd.
Waktupun tiba, H.Syafru pun, tiba di Bolo, teriakan mulai menggema, music semakin keras, joget penjemputan dipertontonkan oleh pendukung syukur, arus lalintas pun sedikit macet. Dari Cabang Bolo, para konfoi langsung menjemput dan sekaligus membuka jalan untuk melakukan konfoi bersama.
Konfoipun berlangsung, diawali oleh track memuat soun sistim, dngan music keras dari cabang bolo, mengikuti jalan lintas Sumbawa dan berputar haluan menuju desa monggo, didesa monggo inilah, Nampak mulai mengharukan , yang mungkin juga akan dirasakan oleh H.Syafru, penungguan yang lama oleh warga desa monggo terjawab sudah, H.Syafru tiba.
Berdiri diatas sebuah mobil berwarna hitam, sembari melambai lambaikan tangannya – hingga turun dari kendaraan, desakan masyarakat memohon salaman – bahkan yang cium dengan rasa gemas, ibarat sang cowok memeluk kekasih, air mata keharuan tidak dapat tersembunyi, bukan dipaksa, tetapi air mata mengalir dengan penuh keharuan terlihat pada wajah kaum tua, bahkan kaum Ibu ibu yang memang sebagai pendukung setia.
Teriakan teriakan kaum muda, baik pria maupun wamita, sungguh mengharukan, dapat terbaca teriakan mereka, bukan teriakan sekedar teriak tetapi memang teriakanyang penuh dengan harapan, Syukur harus menang, hidup syukur, hidup syukur, mari kita menangkan syukur.
Langkah kaki Aji Syafru pun diikuti pendukung, pengatur jarak – pengatur lalulintas, sama sama sibuk, tiada lorong yang tidak dimasuki, demi mewujudkan impian masyarakat, untuk ditelusuri, dari jauh Nampak Aji Syafru menghampiri mereka, Nampak diwajah mereka kegembiraan, dengan berteriak keras, Hidup Aji hidup Aji, joget – joget kegembiraan yang penuh haru membuat suasana bercahaya, wajah Aji Syafru pun bercahaya, dan berkaca kaca, melihat suasana Masyarakat desa monggo yang bersatu dan antusias tinggi , sangat diyakini mungkin dihadiahkan buat Aji Syafru mendapatkan hak suara mencapai 87 %, alasannya –antusias masyarakat kaum tua yang begitu ramah dan indah ( bukan indah seperti kata baxak orang ) namun indah yang sebenar benarnya INDAHNYA MENSYUKURI KEHADIRAN SYUKUR.
Demikian juga memasuki wilayah desa ncandi, Masyaallaaaaaaahhhhhh segitu indahnya dipandang mata, sayup sayup mata kaum tua menunggu kehadiran Aji Syafru, dihadapan pendukung yang luar biasa banyak, seorang Ibu Tua, disaksikan Stabilitas yang juga sebagai pembuka jalan, sungguh menyedihkan, dengan kata kata terbata bata, maaaannnaaaa AAJJiiiiii Syaaafffrruuuu, itu Nek kata Stabilitas disampingnya, itulah Nene INA TUTA, seorang janda tua,, dia hanya mengeluarkan air mata, memandang dan memandang,.
Nenek Tua itu berkata, dengan spontan bagaikan kemasukan roh halus berteriak dengan suara panjang, iyooooo anaeeeeeeeeeeeeeE, ngolu Aanaeeeeee, ndende umu paja saramu Hajiiiiiiii, urumu masyarakat, dengan mengangkat tiga jari, dengan kekuatan fisik yang tua renta, tdk mampu untuk berbuat – melainkan hanya bisa berteriak dengan bahasa terbata bata, perhatian khusus Stabilitas, sang ibu tua ( nenek red ) memandang dan memandang hingga akhir pandangan H.Syafru yang meliwatinya, dan si nenek tua itu duduk kembali.
Demikian juga dengan masyarakat dena, disinilah kejadian yang lain dari yang lain, waktu menunjukan jarum jam yang sangat bercahaya, “ PANAS “ semuanya tak dihiraukan, joget dan teriakan semakin meraung raung, menjempta Aji Syafru – Sholat sejenak – usai sholat dan berjalan sesat, dan versalaman dengan masyarakat. Terus memasuki kembali Mobil – saking pansanya keadaan, Aqua Lam Lam dibuatkan jadi air mandi, bukan untuk minum, namun semua itu tidak menjadi persoalan oleh Tim Syukur, perjalanan pun berlangsung.
Gila – gila – gila – katanya Desa tersebut adalah Basis Paslon orang tertentu, ternyataaaaaaaa jauh dari sebenarnya, itulah di Desa Tonda, mulai dari kediaman PJ Kepala Desa Abdullah Ahmad sudah terkumpul Kaum Ibu ibu, disinilah Stabilitas berdiplomasi, apa kata Ibu Ibu yang duduk dipinggir jalan tersebutttttttt, kami masyarakat Desa Tonda, tdk mau banyak bicara, kita buktikan nanti, kata orang bahwa desa tonda diunggulkan paslon no, urut empat, itu tidak benaaaaarrr, boHHhoooooooong sementara mulutnya komat kamit, kami disini H, Syafru semuaaaa, hamper semua RT dimenangkan H.Syafru _ Ta Maipu waktu caki pede – buktikan pu,permintaan Ibu Tua itu pada Stabilitas..
Disaat diplomasi itu berlangsung, suara serene mobil polisi terdengar, ternyataaaaaaa dari jauh Nampak mobil membawa H.Syafru, sampai di desa Tonda, Ibu tua tadi, entah sadar atau tidak sadar, langsung teriak, sampai sampai batuuuuuuk, berkali kali menyebut Syafru syafru yafru, kemasukan klagi kayaknya, bahkan Rok yang dipakainya, diputar putar bagaikan siswa yang melakukan Tari Payung, GILA’ melihatnya.
Aji Syafru pun melewatinya, gila bangat – jemputan warga desa tonda membingungkan, bahkan macet total arus lalulintas- apakah dibikin atau bukan, ternyataaaaa masyarakat desa tonda yang membuatnya, supaya H,Syafru berlama lama didesa yang dikatakan banyak orang basis paslon nomor 4, ternyata beda pendapat tersebut, justru H,Syafru yang diunggul kan, apa alasannya ? Stabilitas pun kembali berdiplomasi, hanya satu alasan mereka, dendam dengan salah seorang, itulah mantan sekretaris BKD Agus,
Apa celoteh mereka ? udah dikasi hati mau jantung, kan bukan turun jabatannya dia, di Pariwisata juga Jadi Sekretaris, mau apa lagi, kan Cuma beda tempat kannn ? itulah yang membuat masyarakat desa tonda sedikit kecewa, dan tanda tanya, bahkan tidak ada ucapan terima kasih pada H.Syafru kata Bapak tua tadi.
Kembali lagi, dari waktu kewaktu perjalanan H.Syafru dilanjutkan, desa tonda sungguh ironis, diam diam pendukung syukur tergambar dengan jelas, bahkan bisa di prediksi/dihitung, tgl 9 desember, suara Syukur bisa mencapai 65 % dilihat dari situasi yang tergambar, kaum muda, kaum tua hingga kaum gadis cantik dengan penuh antusia menunggu kehadiran H.Syafru.
Itupun kaum tua status Haji, berbondong bondong dipinggir jalan, tidak ada rasa panas, melainkan keceriahan dimata mereka, satu sama saling saling berbisik , apa bisikan mereka ? setelah didekati ternyata hanya sedang berhitung dan kalkukasi suara, setelah Stabilitas ikut nimbrung, ternyata benar, perhitungan orang orang banyak meleset, Stabilitas bicara apa adanya, sesuai informasi, ‘ Syukur “ harus diakui keberadannya,
Lagi lagi, penampakkan yang lebih gila lagi, dipertontonkan oleh masyarakat, tepatnya di Desa Mpuri, mulai dari masuk perkampungan desa mpuri, musik tiap posko sungguh menggiurkan, membuat kaum muda mudi berjoget sepanjang jalan, ibu ibu yang tidak bisa joget jadi bisa, bahkan pak haji sekalipiun ikut berjoget, masallaaaahhhhhh, segitu indah dan dahsyatnya penyambiutan H.Syafru sebagai calon Bupati Bima, mtepatnya di Desa MPURI,
Dari raut wajah H.Safru, malihat penampakkan yng begitu ramai- tidak henti hentinya memberikan senyum manis bahkan tak sanggup untk berkata, sepertinya kemenangan sudah diraihnya, mungkin demikian kaya hati H.Syafru, kenapa tidak, antusias masyarakat yang sungguh sungguh begitu tinggi, bahkan dalam pandangan Stabilitas yang juga sempat keluar masuk dari gang yang satu ke gang yang lain memang meyakinkan, 77 % bisa diraih.
27 menit, mobil H.Syafru terdampar di lautan api masyarakat desa Mpuri, tidak bisa lewat, salaman dan salaman – gadis gadis cantik terkalahkan oleh ibu dua anak- berani tampil dengan goyangan sembarang- penting menghibur Sang Pujaan mereka itulah H.Syafru, beliaupun sepertinya kebungungan melihat pendukungnya, kaum tua terukir dengan jelas dipinggiran jalan.
Demikian juga dengan Desa Woro Dan Campa, sebagai hari terakhir dalam proses blusukan dan konfoi, mereka mengerahkan semua kekuatan masa masing masing, tak terkalahkan, desa Campa sebagai desa paling ujung, demikian juga dengan desa terujung bagian selatan, memang sungguh mewnggiurkan akan kesungguhan hati mereka dalam memberikan dukujngan pada Syukur, bahkan rela jalan kakai dengan jarak yang begitu jauh, hanya ingin menyaksikan H.Syafru dn pasangannya H.Maskur.
Hari menjelang malam, konfoipun akan segera diakhirir- semua mobil pembawa masa simpatisan mengamblil haluan untuk pulang, rasa kegembiraan terjawab dalam keseharian, sekilas tergambar wajah simpatisan – melepas kepergian H.Syafru, sungguh ceria, keharuan merekapun tergambar diraut wajah. Apa kata pendukung ? ‘ Kita Usahakan Menang “ mang iya “ jawb yang lainnya,
Berjalan sambil Berpegangan tangan adalah, wajar wajar saja- tapi pegangan tangan kedua pasangan tersebut diatas memiliki makna tersendiri, betapa tidak, Nurdin Amin Sh, menggandeng tangan Ibu Hj.Rustina. membuktikan keakraban dalam berpolitik yang begitu kental, sudah barang tentu, pandangan masyarakat tentu aka ada nilai tambahanya.
Disaat saat waktu yang begitu padat dan penuh keramaian – disaat itu pula salah seorang membisik ditelinganya, bahwa di Puskesmas Madapangga ada pasien yang sakit, tidak pikir panjang, turun dari mobil, naik motor, walaupun jaraknya sangat dekat, salah seorang pendukung menaikkan Umi Tina di motornya, dan mengantar kedalam puskesmas,
Pasien di jenguknya, Tetesan air mata keharuan keluarga pasien tak terelakkan, rasa haru dimata Umi tinapun tergambar dengan jelas. Dekapan dan usapan tangan halus Umi tina,pada tubuh sepertinya menyejukkan hati pasien. Rasa haru – sedih tercampur baur dengan kegembiraan, uluran tangan pun tidak pernah dilupakan Umi tina, yaitu berjabat tangan dengan lembaran kertas warna merah ( bantuan red ) itu adalah sudah biasa dari Umi Tina, namun hal itu tidak berjalan lama, Umi tina pun melanjutkan perjalanan.
Kembali Nurdin Amin, bermain, tepatnya, di Cabang Dena, Umi Tina harus turun dari mobilnya, atas permintaan Bung Nurdin, itupun terlaksana, berkumpul dan berdialog sesaat, karena waktu sudah menjelang magrib. Tapi semuanya berjalan sesuai keinginan masyarakat.
Nurdin Amin SH, kini mulai bermain dalam kancah politiknya, awal dan pertenganhan bermain diatas awan, alias adem ayem, namun kini beliau mulai bermain, mulai dari tingkat bawah hingga tingkat elit, mulai dibidiknya, legalitas kepartaian mulai berkiprah, bahkan ditengah tengah pendukung Syukur saat konfoi sempat mempertotontonkan dikalangan masyarakat, begitu dekatnya dengan Hj,Rustina selaku istri tercinta H,Syafrudin sebagai Calon Bupati.
Apa kata Nurdin Amin SH.? Kita harus mampu bermain, semua pada memiliki kekuatan, namun saya pribadi, dengan 3 kali duduk di DPRD dengan partai berlambang kepala Banteng, tidak ingin kalah DAN TERBUKTI, kita lihat nanti, siapa yang ol out, dengan nada yang santai. Politik ini cantik, yang bulat bisa di bikin persegi, demikian juga sebaliknya,, semuanya bisa diataur. Cumannn, bagaimana menempatkan permainan itu,
Lanjutnya, saya orang sila, H.Syafru orang Sila, Pak Ilham sebagai Partai Pendukung Orang Sila, ditambah lagi berbagai elemen di wilayah lain, apa iya kita tidak bisa berbuat ? dari mana datangnya kekalahan ? (bukan bcra takabur lhooo ? ),sembari senyum lebar, kita harus bisa memetik pengalaman dari sejarah awal. Kita bisa bicara dari hati kehati, seperti contoh, Pertama masuk Calon Legislatif tahun 2005, siapa yang kenal saya sebagi postur politik, termasuk Enta ( menunjuk Stabilitas red ) tapi begitulah. tapi itulah politik, demikian juga tahap ke dua dan tiga., tetap DPR kan ? itu semua adalah rahmat dan dituntut dengan perjuangan.
Terkait dengan pasangan H.Syafrudin dan H.Maskur, ada nilai tambahnya kata Nurdin Amin Sh, pertama kita lihat dari Umurnya, kwalitasnya, kredibitasnya dalam membawa pemerintah kea rah terpercaya, ini semua sudah terbukti di kalangan umum, yang buta bisa merasakannya, yang bisa melihat bisa menikmatinya, apa lagi yang normal, apa ingin jadi buta ? sembari ketawa sinis.
Kata Nurdin, kita harus mampu mencermati, melihat situasi, jangan asal menapakkan kaki, boleh kita menolak, tapi dalam bentuk yang mana, jika kita berpijak pada satu sisi, yakin deh kita akan putus tengan jalan. Tetapi kalau kita pintar bermain dan berpolitik, mekanisme politik kita mainkan, mana mekanisme itu. Tertawa lebarrrrr ditunjukin, memang Bung Amin/Digon. Dengan berkata santai “ api cukup dibibir ‘ arang dan asap kita poles, katanya enteng.
Peta politik yang saya perankan sekarang, hanya satu, memenangkan pasangan Bupati, sebagai calon yang didikung partai saya,kemenangan itu ada pada partai saya, baik pola. Stabilatas berhitung secara matematika, Paslon Syukur mutlak memenangkan wilayah Madapangga.-salam tiga jari. (Om Kat)
COMMENTS