Nita yang ditemui di Kantor Pengadilan Agama Kabupaten Bima, Selasa (10/11), mengaku gugatan cerai yang diajukannya tersebut, karena dirinya ingin memperjelas statusnya.
Bima, KS.- Ibu dua anak, asal Bolo Kabupaten Bima, sebut saja Nita (28) tahun, yang dua tahun lalu ditinggal pergi suaminya keluar daerah, akhirnya menggugat cerai suaminya tersebut.
Nita yang ditemui di Kantor Pengadilan Agama Kabupaten Bima, Selasa (10/11), mengaku gugatan cerai yang diajukannya tersebut, karena dirinya ingin memperjelas statusnya. “Selama dua tahun ini, saya digantung, janda bukan bersuamipun tidak,” ujarnya polos saat menghadiri sidang pertama gugatan cerai yang diajukannya.
Rumah tangga yang dibina selama sepuluh tahun bersama suaminya tersebut, kini harus bubar karena suaminya, sudah tidak diketahui lagi keberadaanya. “Selama dua tahun dia pergi, tidak pernah ada khabarnya, bahkan saya sebagai istri tidak tahu dimana alamatnya saat ini,” akunya, sembari menyembunyikan identitas suami, saat ditanyai wartawan Koran Stabilitas.
Dengan ketiadaan infrormasi keberadaan bapak dari dua anaknya itu, Nita berkesimpulan suaminya telah beristri lagi. Pasalnya selama berada diluar daerah jangan untuk mengirimkan uang untuk belanja diri dan kedua anaknya, mengirim khabarpun tidak. “Saya berkeyakinan dia sudah menikah lagi disana, sehingga saya bersama dua anaknya dilupakan. Dari pada saya menanti yang tidak pasti lebih baik saya bercerai saja,”tuturnya.
Ketika ditanya, kepergian suaminya keluar daerah tersebut. Nita mengaku atas dasar kesepakatan bersama karena tujuannya adalah mencari nafkah buat masa depan anak-anaknya. “Saya setuju dengan keberangkatannya keluar daerah, karena tujuannya baik. Tapi kepercayaan saya diabaikan dengan tidak memberikan khabar seperti ini,”kenangnya.
Dengan gugatan cerainya terhadap suami yang telah dua tahun pergi tanpa memberikan khabar tersebut, tentunya akan memperjelas stataus Nita nantinya. Karena dengan adanya bukti surat perceraian yang sah dari Pengadilan Agama, ibu dua anak itu akan bisa menentukan kemana arah kehidupan selanjutnya. (KS-Mul)
Nita yang ditemui di Kantor Pengadilan Agama Kabupaten Bima, Selasa (10/11), mengaku gugatan cerai yang diajukannya tersebut, karena dirinya ingin memperjelas statusnya. “Selama dua tahun ini, saya digantung, janda bukan bersuamipun tidak,” ujarnya polos saat menghadiri sidang pertama gugatan cerai yang diajukannya.
Rumah tangga yang dibina selama sepuluh tahun bersama suaminya tersebut, kini harus bubar karena suaminya, sudah tidak diketahui lagi keberadaanya. “Selama dua tahun dia pergi, tidak pernah ada khabarnya, bahkan saya sebagai istri tidak tahu dimana alamatnya saat ini,” akunya, sembari menyembunyikan identitas suami, saat ditanyai wartawan Koran Stabilitas.
Dengan ketiadaan infrormasi keberadaan bapak dari dua anaknya itu, Nita berkesimpulan suaminya telah beristri lagi. Pasalnya selama berada diluar daerah jangan untuk mengirimkan uang untuk belanja diri dan kedua anaknya, mengirim khabarpun tidak. “Saya berkeyakinan dia sudah menikah lagi disana, sehingga saya bersama dua anaknya dilupakan. Dari pada saya menanti yang tidak pasti lebih baik saya bercerai saja,”tuturnya.
Ketika ditanya, kepergian suaminya keluar daerah tersebut. Nita mengaku atas dasar kesepakatan bersama karena tujuannya adalah mencari nafkah buat masa depan anak-anaknya. “Saya setuju dengan keberangkatannya keluar daerah, karena tujuannya baik. Tapi kepercayaan saya diabaikan dengan tidak memberikan khabar seperti ini,”kenangnya.
Dengan gugatan cerainya terhadap suami yang telah dua tahun pergi tanpa memberikan khabar tersebut, tentunya akan memperjelas stataus Nita nantinya. Karena dengan adanya bukti surat perceraian yang sah dari Pengadilan Agama, ibu dua anak itu akan bisa menentukan kemana arah kehidupan selanjutnya. (KS-Mul)
COMMENTS