Saat peringatan hari guru itu terjadi tawuran dua kubu siswa yang diduga dari SMKN 3 Kota dan SMAN 2 Kota
Kota Bima, KS.- Peringatan dan moment Hari Guru tahun ini, bukannya dirayakan dengan suka cita atau pemberian Kado yang istimewa kepada para pahlawan tanpa tanda jasa (Guru,red),oleh para siswa dan siswi yang ada di Kota Bima, namun disuguhi dengan Kado aksi tawuran. Saat peringatan hari guru itu terjadi tawuran dua kubu siswa yang diduga dari SMKN 3 Kota dan SMAN 2 Kota Bima, Rabu (25/11).
Ilustrasi
Aksi tawuran dua sekolah yang ada di Kota Bima tersebut, belum diketahui motifnya. Namun diduga ada keterlibatan pihak luar sekolah dalam insiden moment peringatan Hari Guru Nasional Ke-70.
Entah apa yang ada dalam benak para siswa dua sekolah SMA ini terlibat tawuran. Padahal, pantauan langsung Wartawan Stabilitas, para guru dan siswa SMAN 2 dan SMKN 3 Kota Bima tengah merayakan Hari Guru Nasional dengan berbagai kegiatan kesenian Budaya Bima.
Tiba-tiba tawuran kedua siswa pecah, belum diketahui secara pasti insiden tersebut siapa yang memulai. Dari hasil pantauan, terlihat dua kaca jendela SMKN 3 Kota Bima pecah dan Kantin Sekolah diobrak-abrik.
Menurut Kepala Sekolah SMKN 3 Kota Bima, Sanusin Ahmad,S.Pd, M.Si, Sekolah yang ia pimpin itu dilempari Siswa dari arah SMKN 3 Kota Bima. Situasi panas tersebut dilakukan pada saat siswa-siswinya tengah melakukan kegiatan perayaan hari guru di Aula Sekolah. "Tiba-tiba terdengar suara ribut dan kaca pecah, kami semua panik dan mencoba tenangkan siswa lainnya agar tidak terpancing," ujar Sanusin.
Lanjutnya, Siswa-siswi SMKN 3 histeris, bahkan dua siswi pingsan karena panik adanya penyerangan diduga dari kelompok siswa lain."Siswi kami ada yang pingsan, kami langsung memberika pertolongan,"katanya.
Dari insiden tawuran tersebut, kegiatan Hari Guru langsung dihentikan untuk sementara. "Saya langsung hubungi aparat untuk melakukan pengamanan, karena sekolah kami diserang, Alhamdullah terhitung beberapa menit pasukan Patroli Motor (Patmol) tiba disekolah melakukan penyisiran diarea sekolah," tandasnya.
Untuk meredam tawuran, akhirnya kedua Kepala Sekolah dipertemukan. Langkah mediasi tersebut dilakukan di Ruang Kepala Sekolah SMAN 2 Kota Bima, Imran, S.Pd, dalam Mediasi tersebut melibatkan langsung Kapolsek Rasanae Barat, Kompol H. Nurdin SH dan Babinkantimas Kelurahan Lewirato, Kasat Pol-PP, Dra. Hj. Misbah, dan beberapa guru.
Kepala Sekolah SMAN 2 Kota Bima, Imran, S.Pd membantah siswanya melakukan penyerangan tersebut. Karena pada saat terjadi tawuran, siswa-siswi sedang terfokus pada acara perayaan Hari Guru. Ia menduga ada pihak lain yang sengaja memprovokasi keadaan sehingga memicu insiden mencoreng nama baik dunia pendidikan. "Saya menduga ada pihak lain yang membuat situasi ini menjadi ricuh, saya yakin siswa saya tidak melakukan aksi tidak bermoral seperti itu," bantahnya.
Untuk kasus tersebut, Ia menyerahkan langsung kepada Polisi untuk melakukan penyelidikan agar tidak membias pada hal yang lain. "Kami percaya Polisi yang ungkap motif penyerangan ini," tambahnya.
Imran menyesalkan insiden tawuran pada moment hari guru tersebut. Harusnya dengan moment yang bernilai positif harus dimanfaatkan dengan kegaiatan yang bermanfaat bagi siswa. "Saya sampai kaget, bisa ada tawuran, bahkan ada yang masuk ke sekolah dengan pakaian preman, saya tidak tahu dari mana mereka datang," herannya.
Kapolsek Rasanae Barat, Kompol H. Nurdin SH dihalaman SMAN 2 Kota Bima berjanji akan melakukan penyelidikan terkait kasus tawuran. Pria berbadan tegap ini mengaku sudah kerahkan personil Polisi untuk berjaga disekitar area tawuran. "Anggota kami sudah siap amankan siswa yang tawuran. Selain itu, kami juga mencari pelaku pelemparan di SMKN 3 Kota Bima, namun sementara ini pelaku belum kami temukan," bebernya.
Pantauan Wartawan Koran Stabilitas, tiba-tiba Polisi melakukan pengeledahan terhadap 3 Pemuda berpakian preman didepan SMAN 2 Kota Bima. Parahnya, didalam saku dan celana dalam Pemuda yang digeledah, Polisi berhasil amankan lempengan besi tajam berbentuk segi tiga dan Korek Gas menyerupai Senjata Api sungguhan. Pemuda berambut gondrong tersebut diberi hadiah bogem mentah oleh aparat yang kesal. Sementara dua temannya juga ikut di angkut Polisi menggunakan mobil Dalmas. Tiga Pemuda langsung dibawa ke Unit Reskrim Polres Bima Kota, Gunung Dua. (KS-Ryan G)
Ilustrasi
Aksi tawuran dua sekolah yang ada di Kota Bima tersebut, belum diketahui motifnya. Namun diduga ada keterlibatan pihak luar sekolah dalam insiden moment peringatan Hari Guru Nasional Ke-70.
Entah apa yang ada dalam benak para siswa dua sekolah SMA ini terlibat tawuran. Padahal, pantauan langsung Wartawan Stabilitas, para guru dan siswa SMAN 2 dan SMKN 3 Kota Bima tengah merayakan Hari Guru Nasional dengan berbagai kegiatan kesenian Budaya Bima.
Tiba-tiba tawuran kedua siswa pecah, belum diketahui secara pasti insiden tersebut siapa yang memulai. Dari hasil pantauan, terlihat dua kaca jendela SMKN 3 Kota Bima pecah dan Kantin Sekolah diobrak-abrik.
Menurut Kepala Sekolah SMKN 3 Kota Bima, Sanusin Ahmad,S.Pd, M.Si, Sekolah yang ia pimpin itu dilempari Siswa dari arah SMKN 3 Kota Bima. Situasi panas tersebut dilakukan pada saat siswa-siswinya tengah melakukan kegiatan perayaan hari guru di Aula Sekolah. "Tiba-tiba terdengar suara ribut dan kaca pecah, kami semua panik dan mencoba tenangkan siswa lainnya agar tidak terpancing," ujar Sanusin.
Lanjutnya, Siswa-siswi SMKN 3 histeris, bahkan dua siswi pingsan karena panik adanya penyerangan diduga dari kelompok siswa lain."Siswi kami ada yang pingsan, kami langsung memberika pertolongan,"katanya.
Dari insiden tawuran tersebut, kegiatan Hari Guru langsung dihentikan untuk sementara. "Saya langsung hubungi aparat untuk melakukan pengamanan, karena sekolah kami diserang, Alhamdullah terhitung beberapa menit pasukan Patroli Motor (Patmol) tiba disekolah melakukan penyisiran diarea sekolah," tandasnya.
Untuk meredam tawuran, akhirnya kedua Kepala Sekolah dipertemukan. Langkah mediasi tersebut dilakukan di Ruang Kepala Sekolah SMAN 2 Kota Bima, Imran, S.Pd, dalam Mediasi tersebut melibatkan langsung Kapolsek Rasanae Barat, Kompol H. Nurdin SH dan Babinkantimas Kelurahan Lewirato, Kasat Pol-PP, Dra. Hj. Misbah, dan beberapa guru.
Kepala Sekolah SMAN 2 Kota Bima, Imran, S.Pd membantah siswanya melakukan penyerangan tersebut. Karena pada saat terjadi tawuran, siswa-siswi sedang terfokus pada acara perayaan Hari Guru. Ia menduga ada pihak lain yang sengaja memprovokasi keadaan sehingga memicu insiden mencoreng nama baik dunia pendidikan. "Saya menduga ada pihak lain yang membuat situasi ini menjadi ricuh, saya yakin siswa saya tidak melakukan aksi tidak bermoral seperti itu," bantahnya.
Untuk kasus tersebut, Ia menyerahkan langsung kepada Polisi untuk melakukan penyelidikan agar tidak membias pada hal yang lain. "Kami percaya Polisi yang ungkap motif penyerangan ini," tambahnya.
Imran menyesalkan insiden tawuran pada moment hari guru tersebut. Harusnya dengan moment yang bernilai positif harus dimanfaatkan dengan kegaiatan yang bermanfaat bagi siswa. "Saya sampai kaget, bisa ada tawuran, bahkan ada yang masuk ke sekolah dengan pakaian preman, saya tidak tahu dari mana mereka datang," herannya.
Kapolsek Rasanae Barat, Kompol H. Nurdin SH dihalaman SMAN 2 Kota Bima berjanji akan melakukan penyelidikan terkait kasus tawuran. Pria berbadan tegap ini mengaku sudah kerahkan personil Polisi untuk berjaga disekitar area tawuran. "Anggota kami sudah siap amankan siswa yang tawuran. Selain itu, kami juga mencari pelaku pelemparan di SMKN 3 Kota Bima, namun sementara ini pelaku belum kami temukan," bebernya.
Pantauan Wartawan Koran Stabilitas, tiba-tiba Polisi melakukan pengeledahan terhadap 3 Pemuda berpakian preman didepan SMAN 2 Kota Bima. Parahnya, didalam saku dan celana dalam Pemuda yang digeledah, Polisi berhasil amankan lempengan besi tajam berbentuk segi tiga dan Korek Gas menyerupai Senjata Api sungguhan. Pemuda berambut gondrong tersebut diberi hadiah bogem mentah oleh aparat yang kesal. Sementara dua temannya juga ikut di angkut Polisi menggunakan mobil Dalmas. Tiga Pemuda langsung dibawa ke Unit Reskrim Polres Bima Kota, Gunung Dua. (KS-Ryan G)
COMMENTS