Bagaimana tidak, Suryadin yang juga sekretaris TIM Pemenangan pasangan IDP-Dahlan tersebut kalah di Kecematan Lambu.
Bima, KS.- Harapan Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Bima, Ir.Suryadin untuk meraih kursi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima menggantikan Hj.Indah Damayanti Putri bakal kandas di tengah jalan. Bagaimana tidak, Suryadin yang juga sekretaris TIM Pemenangan pasangan IDP-Dahlan tersebut kalah di Kecematan Lambu.
Tidak Hanya skop Kecamatan, Suryadin juga tidak mampu memenangkan pasangan IDP-Dahlan di Desa Simpasai Kecamatan Lambu, yang merupakan Desa tempat tinggal Suryadin. Hal tersebut menjadi pertimbangan besar bagi partai Golkar untuk memilih Suryadin sebagai pengganti Hj.Indah Damayanti Putri (Umi Dinda) untuk duduk kursi wakil ketua DPRD Kabupaten Bima.
Meskipun Suryadin merupakan salah satu kader yang disebut-sebut sebagai pengganti Umi Dinda setelah H.Muhammad H.Ibrahim SE, namun karena prestasinya tersebut membuat Suryadin harus terjungkal. Banyak kader Golkar yang kecewa atas kekalahan pasangan IDP – Dahlan di Kecamatan Lambu, karena Kecamatan tersebut merupakan daerah yang menjadi binaan dan tanggungjawab Sekretaris Golkar Kabupaten Bima. Sejumlah PAC Golkar mampu memenangkan Pasangan IDP-Dahlan di beberapa Kecamatan sementara Sekretaris Golkar tidak mampu menang di Kecamatan kelahirannya. Mungkinkah kekalahan tersebut dikatakan sebagai prestasi yang menjadi patokan pemilihan pengganti Umi Dinda nantinya?.
Umi Dinda yang sempat diwawancarai koran Stabilitas di depan Sekretaris Golkar saat Kampanye di Kecamatan Langgudu beberapa waktu lalu, mengingatkan kepada Suryadin untuk memenangkan Pasangan IDP – Dahlan di Kecamatan Lambu. “ Kalau untuk menjadi Wakil Ketua DPRD nanti kita lihat dulu setelah pilkada. Kalau pak Suryadin menang di Sape dan Lambu boleh lah, tetapi kalau Kalah di daerah binaannya, ya kita pikir dulu,” ujarnya sambil menunjuk wartawan Stabilitas sebagai saksi dari pernyataannya tersebut.
Sementara itu, Ir.Suryadin yang dimintai komentarnya terkait keinginannya untuk menjadi Wakil Ketua DPRD kepada koran ini mengaku akan mengikuti mekanisme partai. Apapun yang menjadi keputusan partai, itu yang akan dilaksanakannya. “ Kalau masalah pernyataan Umi Dinda waktu di Kecamatan Langgudu itu hanya guyon Umi saja,” ujarnya.
Menurutnya, penentuan pengganti Umi Dinda nanti tidak ada hubungannya dengan kekalahan pasangan IDP – Dahlan di Kecamatan Lambu. Karena pergantian posisi Wakil Ketua tersebut ada mekanisme dan standar partai yang mengatur, yaitu Prestasi, Dedikasi, Loyalitas dan Tidak Tercela (PDLT), Pengalaman di DPRD minimal Satu Periode, Harus Pimpinan dalam pengurus Harian Partai dan minimal S1. “Saya yakin Umi Dinda akan mencari orang yang bisa membackupnya di lembaga DPRD, bukan karena hasil Pilkada. Sebab hasil Pilkada bukan menjadi patokan, melainkan PO Partai,” ujarnya Optimis, meskipun dia lupa prestasinya buruk di Kecamatan Lambu.
Diakuinya, Kekalahannya di Kecamatan Lambu lantaran dirinya masuk di Sekretaris TIM Kabupaten, sehingga konsentrasinya di wilayah Kecamatan Lambu terbagi dengan kesibukannya di tingkat Kabupaten. Selain itu diakuinya, kekalahan pasangan ini juga dikarenakan masih adanya sisa-sisa peristiwa Tambang waktu itu yang tidak memihak ke pasangan IDP-Dahlan. “Saya kan Tim Kabupaten, jadi waktu saya lebih banyak dihabiskan bersama tim di Kabupaten dan jarang sekali berada di Kecamatan. Kekalahan itu bukan menjadi tolok ukur, tetapi loyalitas dan dedikasi di partai itu yang dilihat,” terangnya. (KS-02)
Tidak Hanya skop Kecamatan, Suryadin juga tidak mampu memenangkan pasangan IDP-Dahlan di Desa Simpasai Kecamatan Lambu, yang merupakan Desa tempat tinggal Suryadin. Hal tersebut menjadi pertimbangan besar bagi partai Golkar untuk memilih Suryadin sebagai pengganti Hj.Indah Damayanti Putri (Umi Dinda) untuk duduk kursi wakil ketua DPRD Kabupaten Bima.
Meskipun Suryadin merupakan salah satu kader yang disebut-sebut sebagai pengganti Umi Dinda setelah H.Muhammad H.Ibrahim SE, namun karena prestasinya tersebut membuat Suryadin harus terjungkal. Banyak kader Golkar yang kecewa atas kekalahan pasangan IDP – Dahlan di Kecamatan Lambu, karena Kecamatan tersebut merupakan daerah yang menjadi binaan dan tanggungjawab Sekretaris Golkar Kabupaten Bima. Sejumlah PAC Golkar mampu memenangkan Pasangan IDP-Dahlan di beberapa Kecamatan sementara Sekretaris Golkar tidak mampu menang di Kecamatan kelahirannya. Mungkinkah kekalahan tersebut dikatakan sebagai prestasi yang menjadi patokan pemilihan pengganti Umi Dinda nantinya?.
Umi Dinda yang sempat diwawancarai koran Stabilitas di depan Sekretaris Golkar saat Kampanye di Kecamatan Langgudu beberapa waktu lalu, mengingatkan kepada Suryadin untuk memenangkan Pasangan IDP – Dahlan di Kecamatan Lambu. “ Kalau untuk menjadi Wakil Ketua DPRD nanti kita lihat dulu setelah pilkada. Kalau pak Suryadin menang di Sape dan Lambu boleh lah, tetapi kalau Kalah di daerah binaannya, ya kita pikir dulu,” ujarnya sambil menunjuk wartawan Stabilitas sebagai saksi dari pernyataannya tersebut.
Sementara itu, Ir.Suryadin yang dimintai komentarnya terkait keinginannya untuk menjadi Wakil Ketua DPRD kepada koran ini mengaku akan mengikuti mekanisme partai. Apapun yang menjadi keputusan partai, itu yang akan dilaksanakannya. “ Kalau masalah pernyataan Umi Dinda waktu di Kecamatan Langgudu itu hanya guyon Umi saja,” ujarnya.
Menurutnya, penentuan pengganti Umi Dinda nanti tidak ada hubungannya dengan kekalahan pasangan IDP – Dahlan di Kecamatan Lambu. Karena pergantian posisi Wakil Ketua tersebut ada mekanisme dan standar partai yang mengatur, yaitu Prestasi, Dedikasi, Loyalitas dan Tidak Tercela (PDLT), Pengalaman di DPRD minimal Satu Periode, Harus Pimpinan dalam pengurus Harian Partai dan minimal S1. “Saya yakin Umi Dinda akan mencari orang yang bisa membackupnya di lembaga DPRD, bukan karena hasil Pilkada. Sebab hasil Pilkada bukan menjadi patokan, melainkan PO Partai,” ujarnya Optimis, meskipun dia lupa prestasinya buruk di Kecamatan Lambu.
Diakuinya, Kekalahannya di Kecamatan Lambu lantaran dirinya masuk di Sekretaris TIM Kabupaten, sehingga konsentrasinya di wilayah Kecamatan Lambu terbagi dengan kesibukannya di tingkat Kabupaten. Selain itu diakuinya, kekalahan pasangan ini juga dikarenakan masih adanya sisa-sisa peristiwa Tambang waktu itu yang tidak memihak ke pasangan IDP-Dahlan. “Saya kan Tim Kabupaten, jadi waktu saya lebih banyak dihabiskan bersama tim di Kabupaten dan jarang sekali berada di Kecamatan. Kekalahan itu bukan menjadi tolok ukur, tetapi loyalitas dan dedikasi di partai itu yang dilihat,” terangnya. (KS-02)
COMMENTS