Menjelang pelaksanaan Muscab di Mosi Tidak Percaya (MTP) oleh sejumlah pengurus DPC dan juga sejumlah PAC yang ada di Kota Bima.
Kota Bima, KS.- Ketua Partai Besutan Jendral Wiranto atau yang dikenal dengan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kota Bima, HM Tayeb, menjelang pelaksanaan Muscab di Mosi Tidak Percaya (MTP) oleh sejumlah pengurus DPC dan juga sejumlah PAC yang ada di Kota Bima.
Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
MTP Ketua DPC Partai Hanura dikeluarkan tanggal 26 Agustus 2015, dengan nomor 001/DPC-Hanura/Kobi/VIII/2015, dan ditandatangani sejumlah unsur pimpinan, seperti Wakil ketua Drs Ridwan, Fajaruddin, Nasaruddin,S.Sos dan Zaidun,SH serta beberapa Pimpinan Anak Cabang. Oleh pengurus yang bertolak belakang dengan Ketua DPC itu, MTP itu langsung dilayangkan ke Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hanura Propinsi NTB, dan tidak ditujukan kepada ketua atau pengurus lainnya.
Alasan lahirnya MTP tersebut, sesuai dengan kutipan surat MTP yang diperoleh Koran Stabilitas, berdasar kepada AD/ ART Partai dan Peraturan Organisasi (PO) Partai, dengan alasan bahwa selama kepemimpinan yang bersangkutan penggunaan dana partai lima (5) tahun terakhir atau periode ke 2 tidak transparan. Penggunaan dana partai juga tidak dipertanggungjawabkan dalam rapat resmi partai serta diduga dana tersebut dipergunakan untuk kepentingan pribadi.
Selain itu, yang menjadi dasar pengajuan MTP terhadap ketua DPC Hanura Kota Bima itu, adalah SK pengurus DPC dan SK PAC sebagian besar tidak dibagikan kepada yang masing masing pengurus yang tercantum dalam SK tersebut. Dengan demikian, sejumlah pengurus yang menandatangani surat MTP tersebut, menyimpulkan HM Tayeb dianggap sudah tidak layak lagi dicalonkan sebagai ketua partai Hanura Kota Bima, periode selanjutnya.
Sementara itu, ketua DPC Partai Hanura Kota Bima, HM Tayeb yang dimintai tanggapannya, mengaku tidak tahu menahu dengan adanya pengajuan MTP oleh sejumlah pengurus DPC Partai Hanura Kota Bima, karena menurutnya selama ini tidak ada gejolak yang terjadi dalam tubuh partai HAnura Kota Bima. “Saya juga heran kok tiba tiba muncul surat seperti itu, padahal tidak ada gejolak dalam kepengurusan Partai selama ini,”ujarnya menjawab wartawan melalui Telepon genggamnya kemarin.
Ia menduga, munculnya surat MTP percaya tersebut sengaja dienduskan oleh beberapa oknum pengurus yang ingin maju dalam bursa pemilihan ketua DPC Hanura Kota Bima melalui muscab yang akan digelar dalam waktu dekat. “Biasa kalau mau Muscab, pasti ada aja isu yang sengaja diendus oleh oknum oknum yang ingin merebut ketua,”pungkasnya.
Informasi yang diendus Koran Stabilitas, figure yang akan memperebutkan kursi pimpinan di Partai Hanura Kota Bima adalah, HM Tayeb (ketua DPC periode saat ini) Fajaruddin yang menjabat sebagai Wakil katua dan juga Nasaruddin,S.Sos.
Sekretaris jendral (Sekjen) DPC Partai Hanura Kota Bima, Chasman Ilmanagara,SH yang dimintai keterangannya terkait dengan surat MTP pengurus DPC dan PAC tersebut, menolak untuk memberikan komentar, dengan alasan dirinya belum melihat bagaimana isi dari surat MTP tersebut. “Terkait dengan itu saya tidak bisa berkomentar, karena saya belum terima surat itu,”akunya saat dikonfirmasi Wartawan Koran Stabilitas, kemarin. (KS-09)
Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
MTP Ketua DPC Partai Hanura dikeluarkan tanggal 26 Agustus 2015, dengan nomor 001/DPC-Hanura/Kobi/VIII/2015, dan ditandatangani sejumlah unsur pimpinan, seperti Wakil ketua Drs Ridwan, Fajaruddin, Nasaruddin,S.Sos dan Zaidun,SH serta beberapa Pimpinan Anak Cabang. Oleh pengurus yang bertolak belakang dengan Ketua DPC itu, MTP itu langsung dilayangkan ke Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hanura Propinsi NTB, dan tidak ditujukan kepada ketua atau pengurus lainnya.
Alasan lahirnya MTP tersebut, sesuai dengan kutipan surat MTP yang diperoleh Koran Stabilitas, berdasar kepada AD/ ART Partai dan Peraturan Organisasi (PO) Partai, dengan alasan bahwa selama kepemimpinan yang bersangkutan penggunaan dana partai lima (5) tahun terakhir atau periode ke 2 tidak transparan. Penggunaan dana partai juga tidak dipertanggungjawabkan dalam rapat resmi partai serta diduga dana tersebut dipergunakan untuk kepentingan pribadi.
Selain itu, yang menjadi dasar pengajuan MTP terhadap ketua DPC Hanura Kota Bima itu, adalah SK pengurus DPC dan SK PAC sebagian besar tidak dibagikan kepada yang masing masing pengurus yang tercantum dalam SK tersebut. Dengan demikian, sejumlah pengurus yang menandatangani surat MTP tersebut, menyimpulkan HM Tayeb dianggap sudah tidak layak lagi dicalonkan sebagai ketua partai Hanura Kota Bima, periode selanjutnya.
Sementara itu, ketua DPC Partai Hanura Kota Bima, HM Tayeb yang dimintai tanggapannya, mengaku tidak tahu menahu dengan adanya pengajuan MTP oleh sejumlah pengurus DPC Partai Hanura Kota Bima, karena menurutnya selama ini tidak ada gejolak yang terjadi dalam tubuh partai HAnura Kota Bima. “Saya juga heran kok tiba tiba muncul surat seperti itu, padahal tidak ada gejolak dalam kepengurusan Partai selama ini,”ujarnya menjawab wartawan melalui Telepon genggamnya kemarin.
Ia menduga, munculnya surat MTP percaya tersebut sengaja dienduskan oleh beberapa oknum pengurus yang ingin maju dalam bursa pemilihan ketua DPC Hanura Kota Bima melalui muscab yang akan digelar dalam waktu dekat. “Biasa kalau mau Muscab, pasti ada aja isu yang sengaja diendus oleh oknum oknum yang ingin merebut ketua,”pungkasnya.
Informasi yang diendus Koran Stabilitas, figure yang akan memperebutkan kursi pimpinan di Partai Hanura Kota Bima adalah, HM Tayeb (ketua DPC periode saat ini) Fajaruddin yang menjabat sebagai Wakil katua dan juga Nasaruddin,S.Sos.
Sekretaris jendral (Sekjen) DPC Partai Hanura Kota Bima, Chasman Ilmanagara,SH yang dimintai keterangannya terkait dengan surat MTP pengurus DPC dan PAC tersebut, menolak untuk memberikan komentar, dengan alasan dirinya belum melihat bagaimana isi dari surat MTP tersebut. “Terkait dengan itu saya tidak bisa berkomentar, karena saya belum terima surat itu,”akunya saat dikonfirmasi Wartawan Koran Stabilitas, kemarin. (KS-09)
COMMENTS