Anggaran ratusan juta yang dikelola langsung oleh masyarakat yang terakomodir dalam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dimanfaatkan untuk membangun MCK
Kota Bima, KS.– Tahun 2015 ini, Pemerintah mengalokasikan dana bernilai fantastik untuk proyek sanitasi lingkungan disejumlah lokasi se Kota Bima. Anggaran ratusan juta yang dikelola langsung oleh masyarakat yang terakomodir dalam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dimanfaatkan untuk membangun MCK yang tersebar disejumlah Keluarahan di kota Bima Berteman tersebut. Salah satunya, di kelurahan Dodu yang dikelola oleh KSM Oi Mada dengan total anggaran senilai Rp.328 Juta lebih. Praktis, kepercayaan sebagai penanggungjawab anggaran rakyat tersebut berhasil dijalankan dengan lancar dan sesuai aturan yang telah ditentukan.
Ketua KSM, Burhan H.Sarujin kepada Koran Stabilitas mengatakan, sebanyak 75 MCK di RT.08.RT.13 dan RT.14 tengah dikerjakan. Saat ini, diperkirakan sudah mencapai sekitar 80 persen.”Alhamdulilllah, pekerjaan itu berjalan lancar sesuai Rencana Anggaran Belanja (RAB),” ujarnya Sabtu (26/12) kemarin.
Burhan yang juga dipercayakan warga menjadi ketua RT setempat mengaku, dana sebesar itu ditransfer ke rekening KSM melalui Bank NTB dengan tiga tahap pencairan. Akan tetapi, dari total anggaran tersebut tidak semua digunakan untuk pekerjaan fisik. Melainkan, juga guna pembelian barang lewat rekanan di Jogjakarta. Seperti, enam (6) Bak Kontrol dan Satu (1) buah bak induk.”Untuk fisik Rp.200 juta, sisanya guna pembelian barang dimaksud. Pembayaranya, kita KSM yang transfer kerekening rekanan,” akunya.
Setiap pekerjaan yang menggunakan anggaran rakyat dan Negara, tentu harus berpedoman pada aturan yang telah ditentukan. Karena, akan dipertanggungjawabkan melalui Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) atas penggunaan anggaran tersebut. Sadar akan hal itu, Burhan menjalankan pekerjaan itu dengan amanah dan penuh tanggungjawab. Terbukti,pekerjaan dalam waktu tidak terlalu lama segera dituntaskan. Anggaranya pun sudah dicairkan semua mulai dari tahap pertama hingga ketiga.”Anggaranya sudah dicairkan semua, InsaAllah dalam waktu dekat sebelum akhir tahun ini pekerjaan akan diselesaikan,” tandasnya.
Baginya, riak-riak kecil saat pekerjaan dalam kaitan itu berlangsung merupakan sesuatu yang wajar, lumrah terjadi. Tapi, bukan berarti menjadi kendala yang menghambat proses pekerjaan. Apalagi, pencairan dana mesti disesuaikan dengan laporan fisik pekerjaan, kalau fisiknya bermasalah, otomatis pencairan dana juga menuai masalah. Efeknya, pekerjaan juga akan terbengkalai.”Saya bersyukur, karena hingga saat ini tidak dihadapkan dengan persoalan serius. Hasilnya, semua dana cair sesuai kondisi rill fisik dilapangan,” terangnya.
Pada kesempatan itu, Burhan yang didampingi Sekretarisnya yakni Bayu berharap agar pekerjaan itu dapat dituntaskan seperti yang diharapkan. Karena, proyek itu merupakan salah satu kebutuhan penting bagi masyarakat. Jadi apapun hambatan, pekerjaan itu mesti dituntaskan. Semasih cara itu tidak melenceng dari aturan main sesungguhnya.”Kewajiban besar kami yang ada di KSM adalah menyelesaikan pekerjaan itu sampai masyarakat menggunakanya. Semoga, pekerjaan itu berjalan lancar, aman dan tuntas sesuai aturan,” harapnya. (KS-03)
Ketua KSM, Burhan H.Sarujin kepada Koran Stabilitas mengatakan, sebanyak 75 MCK di RT.08.RT.13 dan RT.14 tengah dikerjakan. Saat ini, diperkirakan sudah mencapai sekitar 80 persen.”Alhamdulilllah, pekerjaan itu berjalan lancar sesuai Rencana Anggaran Belanja (RAB),” ujarnya Sabtu (26/12) kemarin.
Burhan yang juga dipercayakan warga menjadi ketua RT setempat mengaku, dana sebesar itu ditransfer ke rekening KSM melalui Bank NTB dengan tiga tahap pencairan. Akan tetapi, dari total anggaran tersebut tidak semua digunakan untuk pekerjaan fisik. Melainkan, juga guna pembelian barang lewat rekanan di Jogjakarta. Seperti, enam (6) Bak Kontrol dan Satu (1) buah bak induk.”Untuk fisik Rp.200 juta, sisanya guna pembelian barang dimaksud. Pembayaranya, kita KSM yang transfer kerekening rekanan,” akunya.
Setiap pekerjaan yang menggunakan anggaran rakyat dan Negara, tentu harus berpedoman pada aturan yang telah ditentukan. Karena, akan dipertanggungjawabkan melalui Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) atas penggunaan anggaran tersebut. Sadar akan hal itu, Burhan menjalankan pekerjaan itu dengan amanah dan penuh tanggungjawab. Terbukti,pekerjaan dalam waktu tidak terlalu lama segera dituntaskan. Anggaranya pun sudah dicairkan semua mulai dari tahap pertama hingga ketiga.”Anggaranya sudah dicairkan semua, InsaAllah dalam waktu dekat sebelum akhir tahun ini pekerjaan akan diselesaikan,” tandasnya.
Baginya, riak-riak kecil saat pekerjaan dalam kaitan itu berlangsung merupakan sesuatu yang wajar, lumrah terjadi. Tapi, bukan berarti menjadi kendala yang menghambat proses pekerjaan. Apalagi, pencairan dana mesti disesuaikan dengan laporan fisik pekerjaan, kalau fisiknya bermasalah, otomatis pencairan dana juga menuai masalah. Efeknya, pekerjaan juga akan terbengkalai.”Saya bersyukur, karena hingga saat ini tidak dihadapkan dengan persoalan serius. Hasilnya, semua dana cair sesuai kondisi rill fisik dilapangan,” terangnya.
Pada kesempatan itu, Burhan yang didampingi Sekretarisnya yakni Bayu berharap agar pekerjaan itu dapat dituntaskan seperti yang diharapkan. Karena, proyek itu merupakan salah satu kebutuhan penting bagi masyarakat. Jadi apapun hambatan, pekerjaan itu mesti dituntaskan. Semasih cara itu tidak melenceng dari aturan main sesungguhnya.”Kewajiban besar kami yang ada di KSM adalah menyelesaikan pekerjaan itu sampai masyarakat menggunakanya. Semoga, pekerjaan itu berjalan lancar, aman dan tuntas sesuai aturan,” harapnya. (KS-03)
COMMENTS