Model seperti inilah yang dilakukan oleh salah seorang guru berprestasi A.Bakar S.Pd M.Pd yang diberi kepercayaan memegang tiga sekolah tingkat atas diwilayah Kecamatan Madapangga
Bima, KS.- Peningkatan mutu pendidikan di sekolah perlu didukung kemampuan managerial para kepala sekolah, karena sekolah perlu berkembang maju dari tahun ketahun, karena itu hubungan baik anatara guru perlu diciptakan agar terjadi iklim dan suasana kerja yang kondusif dan menyenangkan, demikian halnya penataan penampilan fisik dan managemen sekolah perlu dibina agar sekolah menjadi lingkungan pendidikan yang dapat menumbuhkan kreatifitas, disiplin dan semangat belajar peserta didik.
Model seperti inilah yang dilakukan oleh salah seorang guru berprestasi A.Bakar S.Pd M.Pd yang diberi kepercayaan memegang tiga sekolah tingkat atas diwilayah Kecamatan Madapangga, dan Bolo, dalam menjalankan tugas pada tiga tempat ini A.Bakar betul betul menunjukkan kemampuan dalam mengolah managemen pendidikan.
Bisa dibayangkan, pada waktu bersamaan A.Bakar diberi kepercayaan untuk memimpin tiga sekolah, diantaranya sebagai kepala SMA 1 Bolo dengan waktu 1,6 bulan, rangkap dengan SMA 3 Bolo, tidak lama kemudian oleh Mantan Bupati alm. H.Feri Zulkarnain St. diberikan lagi kepercayaan untuk merangkap jabatan pada SMA 2 Madapangga sampai sekarang, biarpun merangkap jabatan, A.Bakar mampu memberikan warna pada tiga sekolah.
Dengan dasar itu, sangat pantaslah kiranya A.Bakar S.Pd M.Pd diberikan kepercayaan setingkat lebih tinggi sesuai dengan jenjang karirnya dalam membawa pendidikan kearah yang lebih maju dalam memimpin tiga sekolah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga sungguh patut memberikan gelar guru berprestasi. Betapa tidak, dalam pelatihan Managemen ujian Cakap di Tingkat Propinsi A.Bakar S.Pd M.Pd mendapat rengking satu ( 1 ).
Dihadapan Wartawan Koran Stabilitas A.Bakar menjelaskan tentang pendidikan, Peningkatan kerja pegawai dalam managemen berbasis sekolah perlu dimulai dengan sikap demokratis, oleh karena itu dalam membina disiplin perlu berpedoman pada sikap tersebut, yakni dari, oleh dan untuk pegawai. “Itu harus dimulai diri pribadi, memberikan contoh itu harus disertai dengan prakteknya, sehingga yang mencontoh dapat memahaminya, sama seperti penataan dan pengelolaan pendidikan,” kata A.Bakar.
Menyikapi hal pendidikan, belajar tentang kecerdasan emosional itu seperti kembali ke sekolah taman kanak kanak, akan tetapi mempraktekan sepenuhnya berbeda, itu merupakan sebuah sifat yang harus dipelajari seseorang yang trampil dalam hidup.”Sekolah adalah lembaga yang bersifat kompleks dan unik, dikatakan kompleks karena sekolah sebagai organisasi di dalamnya terdapat berbagai dimensi yang satu sama lain berkaitan dan saling menentukan, sedang sifat unik menunjukkan bahwa sekolah sebagai organisasi memiliki ciri ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh organisasi organisasi lain. Karena ciri ciri yang menempatkan sekolah memiliki karakter tersendiri, dimana terjadi proses belajar mengaqjar, tempat terselenggaranya pembudayaan kehidupan umat manusia,”paparnya.
Dikatakan A.Bakar, kepala sekolah yang berhasil apabila mereka memahami keberadaan sekolah sebagai organisasi yang kompleks dan unik, serta mampu melaksanakan peranan kepala sekolah sebagai seseorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah.
Sehingga studi keberhasilan kepala sekolah menunjukkan bahwa kepala sekolah adalah seorang yang menentukan titik pusat dan irama suatu sekolah, bahkan lebih jauh studi tersebut menyimpulkan bahwa keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah. “ berapa diantara kepala sekolah dilukiskan sebagai orang yang memiliki harapan tinggi bagi para staf dan para siswa, kepala sekolah adalah mereka yang banyak mengetahui tugas mereka dan mereka yang menentukan irama bagi sekolah mereka,”tuturnya. (KS-12)
Model seperti inilah yang dilakukan oleh salah seorang guru berprestasi A.Bakar S.Pd M.Pd yang diberi kepercayaan memegang tiga sekolah tingkat atas diwilayah Kecamatan Madapangga, dan Bolo, dalam menjalankan tugas pada tiga tempat ini A.Bakar betul betul menunjukkan kemampuan dalam mengolah managemen pendidikan.
Bisa dibayangkan, pada waktu bersamaan A.Bakar diberi kepercayaan untuk memimpin tiga sekolah, diantaranya sebagai kepala SMA 1 Bolo dengan waktu 1,6 bulan, rangkap dengan SMA 3 Bolo, tidak lama kemudian oleh Mantan Bupati alm. H.Feri Zulkarnain St. diberikan lagi kepercayaan untuk merangkap jabatan pada SMA 2 Madapangga sampai sekarang, biarpun merangkap jabatan, A.Bakar mampu memberikan warna pada tiga sekolah.
Dengan dasar itu, sangat pantaslah kiranya A.Bakar S.Pd M.Pd diberikan kepercayaan setingkat lebih tinggi sesuai dengan jenjang karirnya dalam membawa pendidikan kearah yang lebih maju dalam memimpin tiga sekolah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga sungguh patut memberikan gelar guru berprestasi. Betapa tidak, dalam pelatihan Managemen ujian Cakap di Tingkat Propinsi A.Bakar S.Pd M.Pd mendapat rengking satu ( 1 ).
Dihadapan Wartawan Koran Stabilitas A.Bakar menjelaskan tentang pendidikan, Peningkatan kerja pegawai dalam managemen berbasis sekolah perlu dimulai dengan sikap demokratis, oleh karena itu dalam membina disiplin perlu berpedoman pada sikap tersebut, yakni dari, oleh dan untuk pegawai. “Itu harus dimulai diri pribadi, memberikan contoh itu harus disertai dengan prakteknya, sehingga yang mencontoh dapat memahaminya, sama seperti penataan dan pengelolaan pendidikan,” kata A.Bakar.
Menyikapi hal pendidikan, belajar tentang kecerdasan emosional itu seperti kembali ke sekolah taman kanak kanak, akan tetapi mempraktekan sepenuhnya berbeda, itu merupakan sebuah sifat yang harus dipelajari seseorang yang trampil dalam hidup.”Sekolah adalah lembaga yang bersifat kompleks dan unik, dikatakan kompleks karena sekolah sebagai organisasi di dalamnya terdapat berbagai dimensi yang satu sama lain berkaitan dan saling menentukan, sedang sifat unik menunjukkan bahwa sekolah sebagai organisasi memiliki ciri ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh organisasi organisasi lain. Karena ciri ciri yang menempatkan sekolah memiliki karakter tersendiri, dimana terjadi proses belajar mengaqjar, tempat terselenggaranya pembudayaan kehidupan umat manusia,”paparnya.
Dikatakan A.Bakar, kepala sekolah yang berhasil apabila mereka memahami keberadaan sekolah sebagai organisasi yang kompleks dan unik, serta mampu melaksanakan peranan kepala sekolah sebagai seseorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah.
Sehingga studi keberhasilan kepala sekolah menunjukkan bahwa kepala sekolah adalah seorang yang menentukan titik pusat dan irama suatu sekolah, bahkan lebih jauh studi tersebut menyimpulkan bahwa keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah. “ berapa diantara kepala sekolah dilukiskan sebagai orang yang memiliki harapan tinggi bagi para staf dan para siswa, kepala sekolah adalah mereka yang banyak mengetahui tugas mereka dan mereka yang menentukan irama bagi sekolah mereka,”tuturnya. (KS-12)
COMMENTS