Diduga kuat, para pelaku penjual miras, terutama cukong miras di Bima ini, melakukan transaksi jual beli miras, disaat pihak penegak hukum tengah lengah
Bima, KS.- Miras semakin merajalela di Wilayah Dana Mbojo tercinta ini. Kendati berkali-kali melakukan razia di sejumlah tempat dan lokasi penyimpanan dan penjualan miras, namun barang haram tersebut tetap saja terjual bebas. Diduga kuat, para pelaku penjual miras, terutama cukong miras di Bima ini, melakukan transaksi jual beli miras, disaat pihak penegak hukum tengah lengah. Sementara siang malam aparat kepolisian terus melakukan operasi dalam rangka memberantas miras di Wilayah hukum Polres Kabupaten dan Kota Bima.
Berkat kelihaihan para cukong atau bigbos dalam melakukan aktivitas jual beli barang dagangannya tersebut, hasil yang didapatpun tak sedikit, semakin hari semakin meningkat pendapatan para cukung dari hasil penjualan miras di Bima ini. Bahkan saat ini, beberapa warga Kota Bima yang diduga kuat menjadi cukong miras telah menjadi raja duit. Bukti raja duit para cukong saat ini adalah memiliki belasan truck angkutan barang berukuran besar, bahkan beberapa unit fuso (truck besar) lalu lalang keluar masuk gudang milik para cukung tersebut. Siapakah warga Kota Bima yang diduga cukong miras dan telah menjadi salah satu warga yang memiliki harta kekayaan terbanyak di Dana Mbojo ini ?
Hasil investigasi wartawan Koran Stabilitas dalam beberapa tahun terakhir ini, beberapa warga Kota Bima yang sebelumnya hanya seorang pedagang sembako beromset belasan juta rupiah perhari, kini memiliki omset ratusan juta perbulan. Omset ratusan juta itu diduga bersumber dari hasil penjualan miras, sementara dari hasil penjualan sembako tak seberapa nilainya, jika diukur atau dihitung dari berapa warga berbelanja di toko tersebut. Data lain yang diperoleh Koran ini di lapangan, sebelumnya cukong Minuman Keras (Miras) tersebut hanya memiliki sebuah gudang barang dagangannya di Wilayah Kelurahan Paruga, tapi sekarang sudah memiliki gudang berukuran besar di wilayah Kelurahan lainnya. Yang mengherankan lagi, di gudang besarnya itu, terlihat belasan truck besar pengangkut barang sembako, juga jenis barang lainnya. Dikhawatirkan, truck/fuso milik oknum cukong itu tak hanya digunakan untuk membawa barang sembako, tapi juga miras beralkohol tinggi, dengan bermodus sampul atau kardus sembako, tapi isinya miras.
Dugaan itu, bisa dikaitkan dengan kondisi peredaran miras di Kota Bima dan Kabupaten Bima sekarang, yang sekarang terus merajalela. Pertanyaannya, darimanakah miras itu datang, apakah melalui darat atau laut. Kalau para pelaku membawa menggunakan kapal laut, sangat mustahil bisa lolos di pintu pelabuhan, karena aparat kepolisian di sekitar itu, terus siaga mengawasi aktivitas truck pengangkut barang.
Lantas bagaimana dengan angkutan darat menggunakan fuso dan truck-truck khusus, termasuk mobil ambulance yang lalu lalang di tengah malam, harus diwaspadai, dan sekali-kali diperiksa oleh pihak kepolisian. Pasalnya, di sejumlah Wilayah Kabupaten/Kota dan Propinsi sekarang, sering kali ditangkap narkoba dan miras menggunakan mobil ambulance. Itu berarti, tidak tutup kemungkinan di Bima, juga terjadi kasus yang sama, sehingga masyarakat menjadi korban dari hari kehari, akibat peredaran miras dan narkoba secara bebas.
Sekedar diketahui public, bahwa saat ini banyak para pedagang sembako yang bertopeng. Maksudnya, di luar terlihat menjual sembako, tapi aktivitas sesungguhnya adalah menjual barang haram, seperti miras dan lainnya. Karena itu, diharapkan kepada pihak Kepolisian, TNI, Pol –PP dan elemen masyarakaat yang peduli lingkungan dan generasi bangsa, agar bersama-sama mengintai aktivitas orang-orang disekitar tempat tinggal kita, yang dicurigai melakukan aktivitas yang melanggar hukum, terutama menyimpan miras.”Saatnya Kota Bima bersih dari miras, apalagi perda miras telah diterbitkan sejak lama oleh pihak pemerintah, tapi tidak dilaksanakan produk aturan inisiatif dewan tersebut,” kata salah seorang warga Lingkungan Saleko, Abi.
Pemuda berjenggot ini menyampaikan harapan agar Walikota Bima, Wakil Walikota Bima, Kapolres Bima Kota, Dandim 1608. Satuan Pol-PP, MUI dan lainnya, agar melakukan razia gabungan berantas miras, sehingga para cukong miras di Kota Bima tidak lagi melakukan kegiatan dosanya.”Razia bersama di lingkungan itu penting, terutama melibatkan RT, RW, Kepala Kelurahan dan Babinsa Polri dan TNI,” harapnya.(KS-002)
Berkat kelihaihan para cukong atau bigbos dalam melakukan aktivitas jual beli barang dagangannya tersebut, hasil yang didapatpun tak sedikit, semakin hari semakin meningkat pendapatan para cukung dari hasil penjualan miras di Bima ini. Bahkan saat ini, beberapa warga Kota Bima yang diduga kuat menjadi cukong miras telah menjadi raja duit. Bukti raja duit para cukong saat ini adalah memiliki belasan truck angkutan barang berukuran besar, bahkan beberapa unit fuso (truck besar) lalu lalang keluar masuk gudang milik para cukung tersebut. Siapakah warga Kota Bima yang diduga cukong miras dan telah menjadi salah satu warga yang memiliki harta kekayaan terbanyak di Dana Mbojo ini ?
Hasil investigasi wartawan Koran Stabilitas dalam beberapa tahun terakhir ini, beberapa warga Kota Bima yang sebelumnya hanya seorang pedagang sembako beromset belasan juta rupiah perhari, kini memiliki omset ratusan juta perbulan. Omset ratusan juta itu diduga bersumber dari hasil penjualan miras, sementara dari hasil penjualan sembako tak seberapa nilainya, jika diukur atau dihitung dari berapa warga berbelanja di toko tersebut. Data lain yang diperoleh Koran ini di lapangan, sebelumnya cukong Minuman Keras (Miras) tersebut hanya memiliki sebuah gudang barang dagangannya di Wilayah Kelurahan Paruga, tapi sekarang sudah memiliki gudang berukuran besar di wilayah Kelurahan lainnya. Yang mengherankan lagi, di gudang besarnya itu, terlihat belasan truck besar pengangkut barang sembako, juga jenis barang lainnya. Dikhawatirkan, truck/fuso milik oknum cukong itu tak hanya digunakan untuk membawa barang sembako, tapi juga miras beralkohol tinggi, dengan bermodus sampul atau kardus sembako, tapi isinya miras.
Dugaan itu, bisa dikaitkan dengan kondisi peredaran miras di Kota Bima dan Kabupaten Bima sekarang, yang sekarang terus merajalela. Pertanyaannya, darimanakah miras itu datang, apakah melalui darat atau laut. Kalau para pelaku membawa menggunakan kapal laut, sangat mustahil bisa lolos di pintu pelabuhan, karena aparat kepolisian di sekitar itu, terus siaga mengawasi aktivitas truck pengangkut barang.
Lantas bagaimana dengan angkutan darat menggunakan fuso dan truck-truck khusus, termasuk mobil ambulance yang lalu lalang di tengah malam, harus diwaspadai, dan sekali-kali diperiksa oleh pihak kepolisian. Pasalnya, di sejumlah Wilayah Kabupaten/Kota dan Propinsi sekarang, sering kali ditangkap narkoba dan miras menggunakan mobil ambulance. Itu berarti, tidak tutup kemungkinan di Bima, juga terjadi kasus yang sama, sehingga masyarakat menjadi korban dari hari kehari, akibat peredaran miras dan narkoba secara bebas.
Sekedar diketahui public, bahwa saat ini banyak para pedagang sembako yang bertopeng. Maksudnya, di luar terlihat menjual sembako, tapi aktivitas sesungguhnya adalah menjual barang haram, seperti miras dan lainnya. Karena itu, diharapkan kepada pihak Kepolisian, TNI, Pol –PP dan elemen masyarakaat yang peduli lingkungan dan generasi bangsa, agar bersama-sama mengintai aktivitas orang-orang disekitar tempat tinggal kita, yang dicurigai melakukan aktivitas yang melanggar hukum, terutama menyimpan miras.”Saatnya Kota Bima bersih dari miras, apalagi perda miras telah diterbitkan sejak lama oleh pihak pemerintah, tapi tidak dilaksanakan produk aturan inisiatif dewan tersebut,” kata salah seorang warga Lingkungan Saleko, Abi.
Pemuda berjenggot ini menyampaikan harapan agar Walikota Bima, Wakil Walikota Bima, Kapolres Bima Kota, Dandim 1608. Satuan Pol-PP, MUI dan lainnya, agar melakukan razia gabungan berantas miras, sehingga para cukong miras di Kota Bima tidak lagi melakukan kegiatan dosanya.”Razia bersama di lingkungan itu penting, terutama melibatkan RT, RW, Kepala Kelurahan dan Babinsa Polri dan TNI,” harapnya.(KS-002)
COMMENTS