Dandim 1608 Bima, Kolonel Inf Edi Nugraha, Jum’at (1/1) lalu, mengapresiasi sikap warga yang memberikan informasi keberadaan TNI-AD Gadungan
Kota Bima, KS.- Dandim 1608 Bima, Kolonel Inf Edi Nugraha, Jum’at (1/1) lalu, mengapresiasi sikap warga yang memberikan informasi keberadaan TNI-AD Gadungan, Iwan (22) warga Wera Sangiang Kecematan Wera.
Edi Nugraha juga menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada Polisi yang bergerak cepat untuk mengamankan pemuda yang mengaku sebagai prajurit TNI itu.”Mewakili seluruh Prajurit TNI di Bima, saya apresiasi kepada warga yang memberikan informasi kepada Polisi,” jawabnya melalui pesan elektronik kepada Wartawan Stabilitas.
Dengan adanya kontrol masyarakat, diyakininya akan memberikan efek jera bagi orang lain yang memiliki niat untuk memanfaatkan nama besar TNI demi keuntungan pribadi. ”Dengan adanya semangat kontrol warga, ini akan menjadi penghambat bagi mereka yang ingin berbuat merugikan orang lain,” tuturnya.
Terkait informasi yang menyebutkan oknum TNI GAdungan itu, sering keluar masuk areal Kompi senapan A 742 di Bima, Dandim mengaku belum mendapatkan informasi tersebut. Namun jika benar, ia yakin keluar masuknya TNI Gadungan ke Markas TNI hanya sebagai warga saja.”Kalau dia ngaku sebagai anggota TNI, pasti prajurit kami yang berjaga dipintu masuk akan menanyakan identitas dan dari satuan mana. Karena setiap ada warga yang masuk ke markas kami, pasti kami periksa dipintu masuk,” tegasnya.
Terkait proses hukum yang akan dijalani TNI-Gadungan, Dandim mempercayakan kepada Polisi, Jaksa dan Hakim pengadilan untuk mengadilinya. Jika sudah berkekuatan hukum tetap (inchrach), pihaknya akan menarik kembali baju yang dipakai TNI-AD gadungan itu.”Kita tunggu proses hukum saja, soal seragam TNI-AD kita akan bicarakan dengan pihak yang berwenang,” pungkasnya. (KS-04)
Edi Nugraha juga menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada Polisi yang bergerak cepat untuk mengamankan pemuda yang mengaku sebagai prajurit TNI itu.”Mewakili seluruh Prajurit TNI di Bima, saya apresiasi kepada warga yang memberikan informasi kepada Polisi,” jawabnya melalui pesan elektronik kepada Wartawan Stabilitas.
Dengan adanya kontrol masyarakat, diyakininya akan memberikan efek jera bagi orang lain yang memiliki niat untuk memanfaatkan nama besar TNI demi keuntungan pribadi. ”Dengan adanya semangat kontrol warga, ini akan menjadi penghambat bagi mereka yang ingin berbuat merugikan orang lain,” tuturnya.
Terkait informasi yang menyebutkan oknum TNI GAdungan itu, sering keluar masuk areal Kompi senapan A 742 di Bima, Dandim mengaku belum mendapatkan informasi tersebut. Namun jika benar, ia yakin keluar masuknya TNI Gadungan ke Markas TNI hanya sebagai warga saja.”Kalau dia ngaku sebagai anggota TNI, pasti prajurit kami yang berjaga dipintu masuk akan menanyakan identitas dan dari satuan mana. Karena setiap ada warga yang masuk ke markas kami, pasti kami periksa dipintu masuk,” tegasnya.
Terkait proses hukum yang akan dijalani TNI-Gadungan, Dandim mempercayakan kepada Polisi, Jaksa dan Hakim pengadilan untuk mengadilinya. Jika sudah berkekuatan hukum tetap (inchrach), pihaknya akan menarik kembali baju yang dipakai TNI-AD gadungan itu.”Kita tunggu proses hukum saja, soal seragam TNI-AD kita akan bicarakan dengan pihak yang berwenang,” pungkasnya. (KS-04)
COMMENTS