Malang menimpa Kartini, ibu muda ini harus menelan pil pahit setelah kepalanya bocor akibat terkena bacokan yang dilakukan Adi yang juga suaminya sendiri, belum lama ini
Bima, KS.- Malang menimpa Kartini, ibu muda ini harus menelan pil pahit setelah kepalanya bocor akibat terkena bacokan yang dilakukan Adi yang juga suaminya sendiri, belum lama ini. Kejadian yang menimpa Kartini tersebut akhirnya berurusan panjang dan dilaporkan keaparat penegak hukum Polsek Bolo Kabupaten Bima.
Mendapat laporan dan pengaduan tersebut, aparat kepolisian Sektor Bolo pun bergerak untuk mengamankan pelaku, namun pelaku telah melarikan diri dan sampai saat ini aparat kepolisian dibawa pimpinan Brigadir Sutarman masih mengejar pelaku pembacokan tersebut.
Akibat dari pembacokan tersebut, Kartini mengalami luka robek dibagian kepala dengan Sembilan jahitan dibagian luar dan lima jahitan dibagian dalam. Peristiwa yang memalukan itu lantaran adanya hasutan diduga oleh pihak ketiga dalam rumah tangga Kartini dan Adi.
Sejumlah keterangan yang diperoleh Wartawan Koran Stabilitas di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) menyebutkan, tindak tanduk Adi (pelaku ,red) selama ini selain sering menganiya istrinya, juga sering berbuat onar dan meresahkan warga setempat. Dari sejumlah sumber menyebutkan, pelaku merupakan salah seorang pengedar pil Tramadol diwilayah sekitarnya. Dan tidak sedikit pemuda setempat menjadi korbannya, karena telah ketagihan barang haram tersebut.
Menurut keterangan salah seorang warga yang berinisial R, kejadian yang mengakibatkan Kartini harus dirawat dirumah sakit itu, disebabkan tidak terpenuhinya keinginan Adi yang meminta uang kepada istrinya. “Sesaat sebelum kejadian, kita mendengar adanya cek cok pasutri itu, karena istrinya tidak memenuhi permintaan pelaku,”ujarnya saat dimintai keterangannya.
Kejadiannya, tepat hari jum’at jam 17.00 lewat, salah seorang tetangga yang berinisial N menelpon si Adi ( suami kartini red ) melaporkan bahwa istrinya menceritakan kejelekan si N tentang adanya informasi, bahwa anak gadis yang berinisial Nt putri dari N tersebut ada hubungan asmara ( pacaran ) tidak menerima hal itu, si N meminta pada Adi untuk menganiaya istrinya, dan pada saat yang sama pula, sang istri menelpon suaminya, dan menyampaikan akan pergi dari rumah karena tidak sanggup lagi melihat prilakunya, dan saat itu itrinya juga mengancam akan meninggalkan rumah karena sudah tidak tahan dengan tingkah suaminya.
Tidak lama kemudian, Adi ( suami korban ) pulang kerumah dan mencari istrinya, karena masih kesal dengan laporan pihak ketiga Adi memarahi istrinya dan terjadi cecok yang mengakibatkan Adi kalap dan membacok istrinya dengan parang. Tidak sampai disitu, sekalipun sudah berlumuran darah, Adi masih sempat menganiaya istrinya, dan menendang, memukul. Melihat kejadiaan tersebut, warga yang berada dilokasi kejadian berteriak dan meminta tolong, yang membuat masyarakat datang, oleh tetangga yang melihatnya membawanya kerumah sakit terdekat, sementara Adi melarikan diri.
Pihak kepolisisan mengambil langkah cepat, salah seorang Babinsa Desa Rato Bigadir Sutarman langsung ke TKP, dan melakukan pengejaran terhadap pelaku, namun sayang tidak ditemukan, dari pihak kelaurga sudah melakukan pelaporan resmi kepada sector Bolo akan kejadian tersebut, dan ditegaskan Sutarman, kejadian ini harus dituntaskan. (KS-12)
Mendapat laporan dan pengaduan tersebut, aparat kepolisian Sektor Bolo pun bergerak untuk mengamankan pelaku, namun pelaku telah melarikan diri dan sampai saat ini aparat kepolisian dibawa pimpinan Brigadir Sutarman masih mengejar pelaku pembacokan tersebut.
Akibat dari pembacokan tersebut, Kartini mengalami luka robek dibagian kepala dengan Sembilan jahitan dibagian luar dan lima jahitan dibagian dalam. Peristiwa yang memalukan itu lantaran adanya hasutan diduga oleh pihak ketiga dalam rumah tangga Kartini dan Adi.
Sejumlah keterangan yang diperoleh Wartawan Koran Stabilitas di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) menyebutkan, tindak tanduk Adi (pelaku ,red) selama ini selain sering menganiya istrinya, juga sering berbuat onar dan meresahkan warga setempat. Dari sejumlah sumber menyebutkan, pelaku merupakan salah seorang pengedar pil Tramadol diwilayah sekitarnya. Dan tidak sedikit pemuda setempat menjadi korbannya, karena telah ketagihan barang haram tersebut.
Menurut keterangan salah seorang warga yang berinisial R, kejadian yang mengakibatkan Kartini harus dirawat dirumah sakit itu, disebabkan tidak terpenuhinya keinginan Adi yang meminta uang kepada istrinya. “Sesaat sebelum kejadian, kita mendengar adanya cek cok pasutri itu, karena istrinya tidak memenuhi permintaan pelaku,”ujarnya saat dimintai keterangannya.
Kejadiannya, tepat hari jum’at jam 17.00 lewat, salah seorang tetangga yang berinisial N menelpon si Adi ( suami kartini red ) melaporkan bahwa istrinya menceritakan kejelekan si N tentang adanya informasi, bahwa anak gadis yang berinisial Nt putri dari N tersebut ada hubungan asmara ( pacaran ) tidak menerima hal itu, si N meminta pada Adi untuk menganiaya istrinya, dan pada saat yang sama pula, sang istri menelpon suaminya, dan menyampaikan akan pergi dari rumah karena tidak sanggup lagi melihat prilakunya, dan saat itu itrinya juga mengancam akan meninggalkan rumah karena sudah tidak tahan dengan tingkah suaminya.
Tidak lama kemudian, Adi ( suami korban ) pulang kerumah dan mencari istrinya, karena masih kesal dengan laporan pihak ketiga Adi memarahi istrinya dan terjadi cecok yang mengakibatkan Adi kalap dan membacok istrinya dengan parang. Tidak sampai disitu, sekalipun sudah berlumuran darah, Adi masih sempat menganiaya istrinya, dan menendang, memukul. Melihat kejadiaan tersebut, warga yang berada dilokasi kejadian berteriak dan meminta tolong, yang membuat masyarakat datang, oleh tetangga yang melihatnya membawanya kerumah sakit terdekat, sementara Adi melarikan diri.
Pihak kepolisisan mengambil langkah cepat, salah seorang Babinsa Desa Rato Bigadir Sutarman langsung ke TKP, dan melakukan pengejaran terhadap pelaku, namun sayang tidak ditemukan, dari pihak kelaurga sudah melakukan pelaporan resmi kepada sector Bolo akan kejadian tersebut, dan ditegaskan Sutarman, kejadian ini harus dituntaskan. (KS-12)
COMMENTS