Dalam aksi yang berjalan damai itu, masa aksi mendesak Pimpinan Umum Koran Stabilitas untuk melakukan pemecatan terhadap, Ubaidillah alias Dila, salah satu tenaga Lay Out Koran Stabilitas.
Kota Bima, KS.- Kantor Redaksi Media Lokal Bima, Koran Stabilitas, Kamis (14/1) kemarin, di demo oleh puluhan Relawan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LPSA-LPEPM). Dalam aksi yang berjalan damai itu, masa aksi mendesak Pimpinan Umum Koran Stabilitas untuk melakukan pemecatan terhadap, Ubaidillah alias Dila, salah satu tenaga Lay Out Koran Stabilitas.
Pimpinan Redaksi (Pimred) Koran Stabilitas, Rafidin HB S,Sos
Sekitar pukul 10.30 Wita, Puluhan massa aksi yang menggunakan empat mobil pick up dan puluhan kendaraan roda dua, mulai berorasi didepan kantor redaksi Stabilitas di Kelurahan Santi Kota Bima.
Marno, selalu Korlap aksi tersebut dalam orasinya, menyuarakan agar persoalan penghinaan dan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Ubaidillah melalui Media Sosial Facebook dan Karikatur dalam pemberitaan yang memuat, Muchtar SH, selaku ketua LKSA-LPEPM diduga tilep Bansos Pemkot untuk salah seorang pasien kecelakaan.”Kami dengan tegas menyampaikan kepada Pimpinan Umum Stabilitas agar segera lakukan pemecatan terhadap Dila, karena akan melemahkan kiprah Stabilitas yang sedang berkembang saat ini,” teriak Marno.
Dalam orasi itu, Marno juga mendesak kepada pihak kepolisian agar segera memproses dan menahan Dila, terkait masalah penghinaaan dan pencemaran nama baik. Dugaan penghinaan dan pencemaran itu, sebelumnya sudah dilaporkan Muchtar SH pada Sat Reskrim Polres Bima Kota.”Polisi jangan tutup mata soal ini, kami memiliki alat bukti terkait yang dilakukan Dila kepada ketua kami,” orasinya.
Salah seorang oratot lainnya, Bung Ben, menilai keberadaan Dila di Koran Stabilitas, jelas akan membuat Koran lokal Bima itu akan merugi. Menurutnya, sosok Dila bisa diasumsikan sebagai duri dalam daging di management Stabilitas.”Kalau saya jadi Pimpinan Umum Stabilitas, maka saya akan pecat dila, Karena dia adalah duri dalam perusahaan media Stabilitas,” desaknya.
Sementara itu, Pimpinan Umum Koran Stabilitas, Rafidin HB, S.Sos yang memberikan tanggapan dihadapan puluhan massa aksi, mengapresiasi aksi yang dilakukan LKSA-LPEPM, karena dianggap perduli dengan perkembangan media di Bima. “Saya berterima kasih kepada masa aksi yang mau silaturahmi dikantor kami. Ini pertanda, adanya warga yang perduli dengan media di Bima,” jawab Sarjana STISIP Mbojo-Bima ini.
Terkait tuntutan massa aksi untuk melakukan pemecatan terhadap Dila, Rafidin berjanji akan memecat Dila jika Polisi sudah menetapkannya sebagai tersangka.”Saya tegaskan, jika polisi sudah tetapkan dila sebagai tersangka, maka sebagai pimpinan umum saya akan melakukan pemecatan. Itu aturan perusahaan kami,” tegasnya.
Rafidin juga menceritakan aksi brutal yang dilakukan Muchtar selaku Ketua LKSA-LPEPM terhadap Dila. Beberapa waktu lalu, Muchtar yang juga salah seorang ASN yang bertugas di Kota Bima dan bersama tiga rekannya melakukan pengeroyokan terhadap dila dikantor redaksi. Padahal sebelumnya, Muchtar sudah bertemu dengannya untuk membicarakan masalah pemberitaan yang disertai karikatur. “Tapi malamnya, muchtar datangi kantor kami dengan tiga temannya dan memukul Dila yang disaksikan oleh tiga crew stabilitas yang saat itu ada dikantor,” beber pria asal sampungu ini.
Karena aksi MUchtar memenuhi unsure pidana, maka setelah diperiksa dia langsung ditahan. Rafidin mengatakan jika dirinya tidak campur tangan soal proses hukum itu. Ia serahkan sepenuhnya kepada dila selaku korban pengeroyokan. Bahkan sudah beberapa kali ia didatangi keluarga muchtar, tapi dila belum ada inesiatif untuk berdamai.”Demi Allah, saya tidak berada dibelakang dila dalam soal ini, saya melihat ini murni dilakukan polisi dalam menegakan supremasi hukum. Maka dari itu, saya berharap kepada massa aksi untuk bersabar dalam persoalan ini,” pungkasnya.
Aksi demontrasi yang berjalan satu jam itu, berjalan damai. Puluhan personil aparat kepolisian berjaga dikantor redaksi Stabilitas. (KS-04)
Pimpinan Redaksi (Pimred) Koran Stabilitas, Rafidin HB S,Sos
Sekitar pukul 10.30 Wita, Puluhan massa aksi yang menggunakan empat mobil pick up dan puluhan kendaraan roda dua, mulai berorasi didepan kantor redaksi Stabilitas di Kelurahan Santi Kota Bima.
Marno, selalu Korlap aksi tersebut dalam orasinya, menyuarakan agar persoalan penghinaan dan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Ubaidillah melalui Media Sosial Facebook dan Karikatur dalam pemberitaan yang memuat, Muchtar SH, selaku ketua LKSA-LPEPM diduga tilep Bansos Pemkot untuk salah seorang pasien kecelakaan.”Kami dengan tegas menyampaikan kepada Pimpinan Umum Stabilitas agar segera lakukan pemecatan terhadap Dila, karena akan melemahkan kiprah Stabilitas yang sedang berkembang saat ini,” teriak Marno.
Dalam orasi itu, Marno juga mendesak kepada pihak kepolisian agar segera memproses dan menahan Dila, terkait masalah penghinaaan dan pencemaran nama baik. Dugaan penghinaan dan pencemaran itu, sebelumnya sudah dilaporkan Muchtar SH pada Sat Reskrim Polres Bima Kota.”Polisi jangan tutup mata soal ini, kami memiliki alat bukti terkait yang dilakukan Dila kepada ketua kami,” orasinya.
Salah seorang oratot lainnya, Bung Ben, menilai keberadaan Dila di Koran Stabilitas, jelas akan membuat Koran lokal Bima itu akan merugi. Menurutnya, sosok Dila bisa diasumsikan sebagai duri dalam daging di management Stabilitas.”Kalau saya jadi Pimpinan Umum Stabilitas, maka saya akan pecat dila, Karena dia adalah duri dalam perusahaan media Stabilitas,” desaknya.
Sementara itu, Pimpinan Umum Koran Stabilitas, Rafidin HB, S.Sos yang memberikan tanggapan dihadapan puluhan massa aksi, mengapresiasi aksi yang dilakukan LKSA-LPEPM, karena dianggap perduli dengan perkembangan media di Bima. “Saya berterima kasih kepada masa aksi yang mau silaturahmi dikantor kami. Ini pertanda, adanya warga yang perduli dengan media di Bima,” jawab Sarjana STISIP Mbojo-Bima ini.
Terkait tuntutan massa aksi untuk melakukan pemecatan terhadap Dila, Rafidin berjanji akan memecat Dila jika Polisi sudah menetapkannya sebagai tersangka.”Saya tegaskan, jika polisi sudah tetapkan dila sebagai tersangka, maka sebagai pimpinan umum saya akan melakukan pemecatan. Itu aturan perusahaan kami,” tegasnya.
Rafidin juga menceritakan aksi brutal yang dilakukan Muchtar selaku Ketua LKSA-LPEPM terhadap Dila. Beberapa waktu lalu, Muchtar yang juga salah seorang ASN yang bertugas di Kota Bima dan bersama tiga rekannya melakukan pengeroyokan terhadap dila dikantor redaksi. Padahal sebelumnya, Muchtar sudah bertemu dengannya untuk membicarakan masalah pemberitaan yang disertai karikatur. “Tapi malamnya, muchtar datangi kantor kami dengan tiga temannya dan memukul Dila yang disaksikan oleh tiga crew stabilitas yang saat itu ada dikantor,” beber pria asal sampungu ini.
Karena aksi MUchtar memenuhi unsure pidana, maka setelah diperiksa dia langsung ditahan. Rafidin mengatakan jika dirinya tidak campur tangan soal proses hukum itu. Ia serahkan sepenuhnya kepada dila selaku korban pengeroyokan. Bahkan sudah beberapa kali ia didatangi keluarga muchtar, tapi dila belum ada inesiatif untuk berdamai.”Demi Allah, saya tidak berada dibelakang dila dalam soal ini, saya melihat ini murni dilakukan polisi dalam menegakan supremasi hukum. Maka dari itu, saya berharap kepada massa aksi untuk bersabar dalam persoalan ini,” pungkasnya.
Aksi demontrasi yang berjalan satu jam itu, berjalan damai. Puluhan personil aparat kepolisian berjaga dikantor redaksi Stabilitas. (KS-04)
COMMENTS