$type=carousel$sn=0$cols=4$va=0$count=5$show=home

Lembaga Pendidikan Tak Lagi Mendidik

Kampus tidak lagi tempat mencerdaskan generasi bangsa. Sederet kasus kejahatan lain, ditambah lagi insiden tragis hingga menewaskan Rhoma Irama di Halaman kampus STKIP

Kota Bima, KS.– Insiden berdarah hingga menewaskan, Rhoma Irama salah seorang Mahasiswa semester VII pada Perguruan Tinggi Swasta (PTS) STKIP Bima belum lama ini merupakan kasus kriminalitas yang kesekian kalinya terjadi dalam dunia Kampus. Sehingga tak heran, apabila kampus bukan lagi tempat untuk mengenyam ilmu pengetahuan demi mencerdaskan generasi bangsa. Tapi, justru dianggap sebagai Lembaga pendidikan yang tak mendidik generasi bangsa kearah yang lebih lagi. Hal itu disampaikan Ikbal Tanjung, S.Pd, Ketua Forum Komunikasi Guru Olahraga (FKGO) Kota Bima menaggapi beragam tindak kejahatan yang melibatkan oknum mahasiswa.

Anggapan terhadap dunia kampus sudah bukan lagi tempat mencerdaskan generasi bangsa bukan tanpa dasar dan alasan jelas. Indikatornya, beragam kasus dugaan kejahatan dengan melibatkan oknum mahasiswa hampir terjadi pada setiap tahun. Artinya, kasus kriminalitas dengan melibatkan oknum mahasiswa tidak saja tragedi berdarah yang menewaskan mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling (BK) seperti yang terjadi Rabu (06/01) kemarin. Tapi, bahkan terdapat sederet kasus kejahatan lain. “Kampus tidak lagi tempat mencerdaskan generasi bangsa. Sederet kasus kejahatan lain, ditambah lagi insiden tragis hingga menewaskan Rhoma Irama di Halaman kampus STKIP belum lama ini adalah bukti tak terbantahkan,” ujar Ikbal kepada Koran Stabilitas Kamis (07/01) kemarin.

Berdasarkan data yang ia peroleh, terdapat sejumlah tindakan kriminalitas yang seolah mencoreng citra dunia kampus di Bima. Seperti, bentrok antar dua kubu mahasiswa saat momen Pemilihan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), penembakan terhadap salah seorang mahasiswi di salah satu kos-kosan di kelurahan Sadia, aborsi, bentrok dua kubu mahasiswa salah satu PTS di Kabupaten Bima hingga menelan korban dan beberapa peristiwa lain yang berbau pelanggaran hukum. Termasuk, aksi jambret dengan menggunakan Sepeda Motor di Jalan Negara seputar pantai Lawata oleh dua oknum mahasiswa STKIP terhadap korban yang juga mahasiswi kampus setempat. Praktis, dua pelaku dari kalangan mahasiswa itu berhasil diringkus Aparat Kepolisian Polsek Rasana,e Barat.”Sekali lagi, itu bukti tak terelakan. Harusnya, kampus menjadi salah satu sarana pendidikan untuk mencerdaskan generasi bangsa, mendidik dari yang tidak tahu menjadi tahu, yang bodoh jadi pintar. Bukan malah sebaliknya, melakukan aksi kriminalitas, jambret, aborsi, lebih-lebih tindak kejahatan hingga menghilangkan nyawa,” tandasnya.

Meski demikian, Ikbal menegaskan dugaan kejahatan tersebut tidak melibatkan mahasiswa dari semua kampus yang ada di Bima. Tapi sebagian besar kasus kejahatan dalam kaitan itu, diduga kuat melibatkan pelaku dari oknum mahasiswa yang kuliah di kampus pendidikan. Termasuk, oknum mahasiswa dari Kampus Kesehatan. Sesungguhnya sebut Ikbal, pemicu pelaku tindak kejahatan dengan melibatkan oknum mahasiswa bukan lantaran kesalahan metode pendidikan kampus. Melainkan, watak, karakter , ,kejiwaan dan lingkungan serta desakan kebutuhan hidup.”Itu beberapa pemicu hingga” mereka” melakukan tindakan kejahatan, jadi yang salah bukan metode pendidikanya dalam kampus. Tapi, efek dari perbuatan oknum mahasiswa tentu akan berimbas pada nama baik, citra lembaga kampus,” tuturnya.

Solusinya imbuh Ikbal, pihak kampus harus ekstra ketat dalam mengontrol dan mengawasi prilaku mahasiswa, terutama mahasiswa yang tergabung dalam organisasi kemahasiswaan lebih-lebih yang berkelompok. Selain itu, juga harus benar-benar selektif dalam penerimaan mahasiswa baru (Maba). Bila perlu, salah satu tes yang harus diterapkan kampus yakni tes kejiwaan dan mental, untuk menghindari adanya mahasiswa yang mengalami gangguan mental dan kejiwaan.”Hal itu sangat perlu dilakukan oleh kampus, terutama kampus pendidikan yang melahirkan tenaga-tenaga pendidik handal dan terdidik. Harus disadari, watak, karakter dan kemampuan siswa sangat bergantung pada pendidiknya (guru(, apa yang diajarkan oleh guru itulah yang akan diterapkan siswanya. Kalau gurunya baik, otomotis melahirkan murid yang baik pula, begitupun sebaliknya,” pungkasnya seraya berharap agar kejadian berbau krimininalitas dengan melibatkan oknum mahasiswa tidak lagi terulang di lain waktu. (KS-03)

COMMENTS

BLOGGER




Nama

Featured,1628,Hukum Kriminal,2144,Kesehatan,387,Korupsi,753,Olahraga,236,Opini,134,Pemerintahan,1561,Pendidikan,832,Politik,1276,Sosial Ekonomi,2604,
ltr
item
Koran Stabilitas: Lembaga Pendidikan Tak Lagi Mendidik
Lembaga Pendidikan Tak Lagi Mendidik
Kampus tidak lagi tempat mencerdaskan generasi bangsa. Sederet kasus kejahatan lain, ditambah lagi insiden tragis hingga menewaskan Rhoma Irama di Halaman kampus STKIP
Koran Stabilitas
https://www.koranstabilitas.com/2016/01/lembaga-pendidikan-tak-lagi-mendidik.html
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/2016/01/lembaga-pendidikan-tak-lagi-mendidik.html
true
8582696224840651461
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy