Pelaksana Proyek Pemeliharaan Lingkungan dan Pemulihan (PPLP) penutupan bantaran sungai romo Kelurahan Sarae Kecamatan RAsanae Barat Kota Bima
Kota Bima, KS.- Pelaksana Proyek Pemeliharaan Lingkungan dan Pemulihan (PPLP) penutupan bantaran sungai romo Kelurahan Sarae Kecamatan RAsanae Barat Kota Bima, Taufan Marzuki kepada Wartawan Koran Stabilitas, Senin (4/1) siap untuk menuntaskan pengecoran dengan baik.
Hal tersebut dikemukakannya sebagai bentuk tanggungjawab moralnya sebagai warga masyarakat Kota Bima, yang mendapat kepercayaan untuk mengerjakan proyek tersebut. “Sebagai warga Kota Bima, saya bercita cita untuk mengerjakan proyek ini dengan baik dan benar tanpa harus merugikan masyarakat dan pemerintah yang ada di Kota Bima,”ujarnya saat ditemui di lokasi proyek.
Diakuinya proyek PPLP sesungguhnya sesuai dengan lokasi yang ditempatkan oleh pemilik proyek dari pusat berlokasi di kelurahan Tanjung Kecamatan Rsanae Barat Kota Bima. Namun oleh warga setempat keberadaan proyek tersebut tidak diterima baik dengan berbagai alasan. Sehingga membuat pengerjaan proyek tersebut tersendat beberapa bulan. “Saya juga heran kenapa warga Tanjung menolak proyek ini, padahal ini untuk kebaikan mereka,”keluhnya.
Dengan adanya penolakan warga dan pengerjaan proyek tidak dapat dilanjutkan, dikuatirkan proyek tersebut akan dialihakn ke daerah lain. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Taufan dan krunya melakukan koordinasi dengan dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bima, agar lokasi proyek tersebut dialihkan ke wilayah lain. “Setelah koordinasi maka kita sepakati untuk menempatkan proyek tersebut ke kelurahan Sarae, dan Alhamdulillah warga disepanjang bantaran sungai Romo menerimanya, dan sekarang kita sedang melaksanakan pekerjaannya,”paparnya.
Dengan diterima baiknya proyek tersebut oleh warga kelurahan Sarae, Taufan berjanji untuk mengerjakan proyek tersebut dengan sebaik baiknya, meskipun dengan terbengkelainya pengerjaan di kelurahan Tanjung perusahannya mengalami kerugian yang tidak sedikit. “Sekarang saya tidak lagi berpikir untung, saya berterima kasih kepada warga sarae yang terima baik proyek ini. Untuk itu saya berusaha untuk mengerjakan dengan sebaik mungkin, sehingga proyek ini dapat dinikmati warga sepanjang hayat,”janjinya.
Sementara itu, ketua umum Forum Komunikasi Masyarakat (Format) Kota Bima Sunardi yang juga sebagai pengawas dan pemantau pelaksanaan proyek tersebut, mengapresiasi sikap warga kampung Sarae yang menerima baik proyek tersebut. “Saya bangga dengan warga sarae, mereka sadar akan manfaat baik jangka pendek maupun jangka panjang dari proyek ini,”akunya.
Selain itu Sunardi juga mengapresiasi kinerja pemerintah Kota Bima dibawah kendali HM Qurais – H Arahman, yang telah mampu menjawab apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dan daerah Kota Bima. “Sesungguhnya program pemerintah itu tidak ada yang menyengsarakan masyarakat. Tergantung masyarakat yang menyikapinya,”tuturnya.
Program pemerintah pusat untuk daerah Kabupaten dan Kota, kata dia sangat banyak. Namun untuk mendapatkan itu semua perlu keseragaman pemahan seluruh komponen masyarakat, terutama untuk mengamankan program dan juga menjaga stabilitas daerah. “Yang dibutuhkan oleh pemerintah itu kenyaman dan keamanan. Karena program pusat itu menjadi rebutan setiap daerah. Mana daerah yang dianggap mampu mengamankan program itu yang bisa dapat. Untuk itu mari kita semua ikut mengamankannya dengan menyatukan presepsi bahwa daerah ini aman,”ajaknya. (KS-09)
Hal tersebut dikemukakannya sebagai bentuk tanggungjawab moralnya sebagai warga masyarakat Kota Bima, yang mendapat kepercayaan untuk mengerjakan proyek tersebut. “Sebagai warga Kota Bima, saya bercita cita untuk mengerjakan proyek ini dengan baik dan benar tanpa harus merugikan masyarakat dan pemerintah yang ada di Kota Bima,”ujarnya saat ditemui di lokasi proyek.
Diakuinya proyek PPLP sesungguhnya sesuai dengan lokasi yang ditempatkan oleh pemilik proyek dari pusat berlokasi di kelurahan Tanjung Kecamatan Rsanae Barat Kota Bima. Namun oleh warga setempat keberadaan proyek tersebut tidak diterima baik dengan berbagai alasan. Sehingga membuat pengerjaan proyek tersebut tersendat beberapa bulan. “Saya juga heran kenapa warga Tanjung menolak proyek ini, padahal ini untuk kebaikan mereka,”keluhnya.
Dengan adanya penolakan warga dan pengerjaan proyek tidak dapat dilanjutkan, dikuatirkan proyek tersebut akan dialihakn ke daerah lain. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Taufan dan krunya melakukan koordinasi dengan dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bima, agar lokasi proyek tersebut dialihkan ke wilayah lain. “Setelah koordinasi maka kita sepakati untuk menempatkan proyek tersebut ke kelurahan Sarae, dan Alhamdulillah warga disepanjang bantaran sungai Romo menerimanya, dan sekarang kita sedang melaksanakan pekerjaannya,”paparnya.
Dengan diterima baiknya proyek tersebut oleh warga kelurahan Sarae, Taufan berjanji untuk mengerjakan proyek tersebut dengan sebaik baiknya, meskipun dengan terbengkelainya pengerjaan di kelurahan Tanjung perusahannya mengalami kerugian yang tidak sedikit. “Sekarang saya tidak lagi berpikir untung, saya berterima kasih kepada warga sarae yang terima baik proyek ini. Untuk itu saya berusaha untuk mengerjakan dengan sebaik mungkin, sehingga proyek ini dapat dinikmati warga sepanjang hayat,”janjinya.
Sementara itu, ketua umum Forum Komunikasi Masyarakat (Format) Kota Bima Sunardi yang juga sebagai pengawas dan pemantau pelaksanaan proyek tersebut, mengapresiasi sikap warga kampung Sarae yang menerima baik proyek tersebut. “Saya bangga dengan warga sarae, mereka sadar akan manfaat baik jangka pendek maupun jangka panjang dari proyek ini,”akunya.
Selain itu Sunardi juga mengapresiasi kinerja pemerintah Kota Bima dibawah kendali HM Qurais – H Arahman, yang telah mampu menjawab apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dan daerah Kota Bima. “Sesungguhnya program pemerintah itu tidak ada yang menyengsarakan masyarakat. Tergantung masyarakat yang menyikapinya,”tuturnya.
Program pemerintah pusat untuk daerah Kabupaten dan Kota, kata dia sangat banyak. Namun untuk mendapatkan itu semua perlu keseragaman pemahan seluruh komponen masyarakat, terutama untuk mengamankan program dan juga menjaga stabilitas daerah. “Yang dibutuhkan oleh pemerintah itu kenyaman dan keamanan. Karena program pusat itu menjadi rebutan setiap daerah. Mana daerah yang dianggap mampu mengamankan program itu yang bisa dapat. Untuk itu mari kita semua ikut mengamankannya dengan menyatukan presepsi bahwa daerah ini aman,”ajaknya. (KS-09)
COMMENTS