Dimana kala itu, dengan kata-kata keras mengatakan di depan banyak orang, bahwa dirinya (Muhtar,red) tidak pernah takut dengan siapapun, termasuk Walikota Bima, HM Qurais H.Abidin.
Kota Bima, KS.- Muhtar, seorang Anggota Pol PP Kota Bima diduga kuat salah satu pelaku pemukulan wartawan Koran Stabilitas, Ubaidillah alias Dila (39). Peristiwa pemukulan terjadi pada Senin malam ba’da Isya. Namun di pagi hari Senin (28/12), ada sesuatu yang berbeda dari cara berbicara seorang Muhtar di depan sejumlah media massa, pegawai dan pejabat pemkab. Tepatnya di sebuah Kantin Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima. Dimana kala itu, dengan kata-kata keras mengatakan di depan banyak orang, bahwa dirinya (Muhtar,red) tidak pernah takut dengan siapapun, termasuk Walikota Bima, HM Qurais H.Abidin.
”Selama saya menjalankan tugas sebagai PNS dengan baik, dan mengabdi di lembaga peduli anak secara tululs dan ikhlas, maka sepanjang itu pula saya tidak pernah takut dengan siapapun, termasuk Walikota Bima. Bahkan saya tidak segan-segan untuk melawan atasan saya termasuk Walikota Bima, jika tidak sejalan dengan misi kemanusiaan yang saya jalankan sekarang,”tegas Muhtar dengan wajah terlihat marah, saat mengklarifikasi berita yang menyorot dirinya terkait penggunaan dana bantuan Pemkot senilai Rp.5Juta untuk pengobatan korban kecelakaan asal Penanae, Senin kemarin.
Kenapa Muhtar saat itu nyeletuk tidak takut dengan Walikota Bima sebagai bapaknya rakyat se-Kota Bima?. Saat itu Muhtar menjelaskan, bahwa saat ini dirinya bersama teman-teman lain tengah focus membantu warga yang tidak mampu, terutama korban kecelakaan yang butuh bantuan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), seperti lembaganya.”Saya melaksanakan tugas tambahan sebagai pengurus lembaga ini, atas adanya surat rekomendasi dari Walikota Bima sebelumnya (almarhum Drs.HM Nur A Latif).”Saya memang seorang PNS, bukan berarti saya tidak bisa melaksanakan aktivitas tambahan, seperti menjadi pengurus lembaga peduli anak seperti sekarang,”katanya saat itu dengan nada serius.
Pada kesempatan itu, Muhtar juga mengatakan, saat ini tidak mudah mendapatkan seseorang yang peduli nasib orang lain. Dirinya bersama rekan lainnya berada dalam lembaga peduli anak tersebut, semata-mata ingin membantu orang lain, yang meminta pertolongan.”Kalau bukan kita yang berbuat dan membantu mereka, siapa lagi yang harus kita meminta tolong. Dan saya di lembaga ini, merasa bangga, karena bisa membantu warga yang mengingikan perhatian dan pertolongan dari orang lain,” tandasnya.(KS-01)
”Selama saya menjalankan tugas sebagai PNS dengan baik, dan mengabdi di lembaga peduli anak secara tululs dan ikhlas, maka sepanjang itu pula saya tidak pernah takut dengan siapapun, termasuk Walikota Bima. Bahkan saya tidak segan-segan untuk melawan atasan saya termasuk Walikota Bima, jika tidak sejalan dengan misi kemanusiaan yang saya jalankan sekarang,”tegas Muhtar dengan wajah terlihat marah, saat mengklarifikasi berita yang menyorot dirinya terkait penggunaan dana bantuan Pemkot senilai Rp.5Juta untuk pengobatan korban kecelakaan asal Penanae, Senin kemarin.
Kenapa Muhtar saat itu nyeletuk tidak takut dengan Walikota Bima sebagai bapaknya rakyat se-Kota Bima?. Saat itu Muhtar menjelaskan, bahwa saat ini dirinya bersama teman-teman lain tengah focus membantu warga yang tidak mampu, terutama korban kecelakaan yang butuh bantuan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), seperti lembaganya.”Saya melaksanakan tugas tambahan sebagai pengurus lembaga ini, atas adanya surat rekomendasi dari Walikota Bima sebelumnya (almarhum Drs.HM Nur A Latif).”Saya memang seorang PNS, bukan berarti saya tidak bisa melaksanakan aktivitas tambahan, seperti menjadi pengurus lembaga peduli anak seperti sekarang,”katanya saat itu dengan nada serius.
Pada kesempatan itu, Muhtar juga mengatakan, saat ini tidak mudah mendapatkan seseorang yang peduli nasib orang lain. Dirinya bersama rekan lainnya berada dalam lembaga peduli anak tersebut, semata-mata ingin membantu orang lain, yang meminta pertolongan.”Kalau bukan kita yang berbuat dan membantu mereka, siapa lagi yang harus kita meminta tolong. Dan saya di lembaga ini, merasa bangga, karena bisa membantu warga yang mengingikan perhatian dan pertolongan dari orang lain,” tandasnya.(KS-01)
COMMENTS