Ia harus rela jauh dari pelukan sang isteri tercinta Yulirahmawati, lantaran ulah nekadnya melakukan Pencurian Sepeda Motor (Curanmor) di Mesjid Agung Al-Muwahidin Kota Bima
Kota Bima, KS.- Apes nasib Avan Gafar (21) Warga Desa Lanta Timur Kecamatan Lambu. Ia harus rela jauh dari pelukan sang isteri tercinta Yulirahmawati, lantaran ulah nekadnya melakukan Pencurian Sepeda Motor (Curanmor) di Mesjid Agung Al-Muwahidin Kota Bima, kamis lalu. Aksi kejahatan itu dilakukan bersama dua rekannya yang masih dibawah umur, FD (17) pelajar SMA 2 Lambu asal Desa Simpasai-Lambu dan AR (16) Pelajar SMK I Bima asal desa Lanta-Lambu.
Pantaun Koran Stabilitas jum’at kemarin, Avan Gafar yang juga mahasiswa disalah satu PTS Bima terlihat memar diwajahnya. Memar itu buah tangan dari warga yang kesal dari ulah mereka yang melakukan curanmor di halaman mesjid. Tidak hanya Avan namun kedua temannya yang masih pelajar itu, ikut mendapatkan hadiah bogem mentah dari warga.
Avan diwawancarai diruang KAnit II Reskrim Polres Bima Kota mengakui terlibat dalam aksi curanmor. Bahkan aksi jahat itu sudah ia lakukan sebanyak lima kali. Lokasi pencurian motor itu, yakni, motor merk Honda Revo dipasar sape, Jupiter Z disekitar area sawah di kota bima, motor Honda Vario dikantor Cacatan Sipil dan kependudukan Kabupaten Bima dan terakhir di mesjid raya yang berhasil digagalkan warga.”Saya Lima kali melakukan aksi bersama temannya, tapi saya hanya ikut saja, tidak terlibat ambil langsung kecuali yang dimesjid itu,”akunya dengan wajah menunduk malu.
Didampingi isteri tercinta, ia mengaku hanya mendapatkan jatah sebanyak Rp. 600 ribu untuk satu unit motor curian. Uang itu tidak pernah dipergunakan untuk menafkahi isterinya, namun untuk foya-foya bersama temannya.”Saya tidak pernah kasih ke isteri saya uang hasil mencuri. Biasanya saya habiskan untuk bersenang-senang saja,” tambahnya.
Mahasiswa semester I ini menyesal telah jerumus dalam sindikat curanmor. Padahal saat ini ia tengah menanam bawang dari tanah satu petak milik orang tuannya. Ia kasihan pada isterinya yang tengah berbadan dua.”Saya sangat menyesal, saya dosa sama isteri saya, padahal sebelumnya isteri saya sudah punya firasat buruk dan melarang saya untuk keluar dari desa,” sesalnya seraya melihat wajah isterinya.
Isteri pelaku, Yulirahmawati sebelumnya tidak tahu aktivitas jahat suaminya. Ia hanya mengira, suami hanya sibuk disawah. Namun, ia sudah memiliki firasat buruk. Ketika suaminya dijemput dua rekannya untuk ke Kota Bima, ia sudah melarang tapi suaminya ngotot.” Saya sudah melarang berkali-kali mas tapi tidak pernah digubris, saya sudah utarakan firasat buruk yang saya rasakan,” tuturnya sambil menangis sedih.
Calon ibu ini berharap ada keringanan hukum untuk suaminya. Karena, sejak menikah, untuk biaya nafkah sudah dibebankan pada suaminya. Belum lagi kondisinya dalam keadaan hamil muda.”Saya sangat berharap suami saya ada keringan. Saya sedang hamil dan tidak ada yang menafkahi,” ujarnya memelas
Sementara itu, Kasat reskrim Polres Bima Kota, Antonius F. GEA, SH S.Ik diruang kerjanya menuturkan jika satu pelaku sedang diperiksa penyidik reskrim dan dua pelaku lainnya oleh penyidik PPA. Ia berjanji akan kembangkan kasus tersebut, karena dicurigai ada keterlibatan pelaku lainnya. ”Kami sedang melakukan pemeriksaan. Untuk perkembangan kasus ini, bisa diwawancarai selanjutnya. Intinya, pelaku diamankan warga saat menjalankan aksi dimesjid raya,” ujarnya singkat jumat kemarin .
Ketiga pelaku curanmor itu hendak membawa motor yang diparkir warga dihalaman mesjid raya, aksi mereka dilihat warga. Akhirnya warga mengejar ketiga pelaku. Namun sial, motor yang dikendarai pelaku menabrak tukang ojek di sekitar cabang lingkungan bedi kelurahan Manggemaci Kota Bima. Ketiganya langsung menjadi bulan-bulanan warga yang emosi. Beruntung polisi cepat mengamankan ketiganya.(KS-04)
Pantaun Koran Stabilitas jum’at kemarin, Avan Gafar yang juga mahasiswa disalah satu PTS Bima terlihat memar diwajahnya. Memar itu buah tangan dari warga yang kesal dari ulah mereka yang melakukan curanmor di halaman mesjid. Tidak hanya Avan namun kedua temannya yang masih pelajar itu, ikut mendapatkan hadiah bogem mentah dari warga.
Avan diwawancarai diruang KAnit II Reskrim Polres Bima Kota mengakui terlibat dalam aksi curanmor. Bahkan aksi jahat itu sudah ia lakukan sebanyak lima kali. Lokasi pencurian motor itu, yakni, motor merk Honda Revo dipasar sape, Jupiter Z disekitar area sawah di kota bima, motor Honda Vario dikantor Cacatan Sipil dan kependudukan Kabupaten Bima dan terakhir di mesjid raya yang berhasil digagalkan warga.”Saya Lima kali melakukan aksi bersama temannya, tapi saya hanya ikut saja, tidak terlibat ambil langsung kecuali yang dimesjid itu,”akunya dengan wajah menunduk malu.
Didampingi isteri tercinta, ia mengaku hanya mendapatkan jatah sebanyak Rp. 600 ribu untuk satu unit motor curian. Uang itu tidak pernah dipergunakan untuk menafkahi isterinya, namun untuk foya-foya bersama temannya.”Saya tidak pernah kasih ke isteri saya uang hasil mencuri. Biasanya saya habiskan untuk bersenang-senang saja,” tambahnya.
Mahasiswa semester I ini menyesal telah jerumus dalam sindikat curanmor. Padahal saat ini ia tengah menanam bawang dari tanah satu petak milik orang tuannya. Ia kasihan pada isterinya yang tengah berbadan dua.”Saya sangat menyesal, saya dosa sama isteri saya, padahal sebelumnya isteri saya sudah punya firasat buruk dan melarang saya untuk keluar dari desa,” sesalnya seraya melihat wajah isterinya.
Isteri pelaku, Yulirahmawati sebelumnya tidak tahu aktivitas jahat suaminya. Ia hanya mengira, suami hanya sibuk disawah. Namun, ia sudah memiliki firasat buruk. Ketika suaminya dijemput dua rekannya untuk ke Kota Bima, ia sudah melarang tapi suaminya ngotot.” Saya sudah melarang berkali-kali mas tapi tidak pernah digubris, saya sudah utarakan firasat buruk yang saya rasakan,” tuturnya sambil menangis sedih.
Calon ibu ini berharap ada keringanan hukum untuk suaminya. Karena, sejak menikah, untuk biaya nafkah sudah dibebankan pada suaminya. Belum lagi kondisinya dalam keadaan hamil muda.”Saya sangat berharap suami saya ada keringan. Saya sedang hamil dan tidak ada yang menafkahi,” ujarnya memelas
Sementara itu, Kasat reskrim Polres Bima Kota, Antonius F. GEA, SH S.Ik diruang kerjanya menuturkan jika satu pelaku sedang diperiksa penyidik reskrim dan dua pelaku lainnya oleh penyidik PPA. Ia berjanji akan kembangkan kasus tersebut, karena dicurigai ada keterlibatan pelaku lainnya. ”Kami sedang melakukan pemeriksaan. Untuk perkembangan kasus ini, bisa diwawancarai selanjutnya. Intinya, pelaku diamankan warga saat menjalankan aksi dimesjid raya,” ujarnya singkat jumat kemarin .
Ketiga pelaku curanmor itu hendak membawa motor yang diparkir warga dihalaman mesjid raya, aksi mereka dilihat warga. Akhirnya warga mengejar ketiga pelaku. Namun sial, motor yang dikendarai pelaku menabrak tukang ojek di sekitar cabang lingkungan bedi kelurahan Manggemaci Kota Bima. Ketiganya langsung menjadi bulan-bulanan warga yang emosi. Beruntung polisi cepat mengamankan ketiganya.(KS-04)
COMMENTS