Jajaran Polres Bima Kota berhasil menciduk para sindikat pelaku Curanmor, Jum’at (8/1) sekitar pukul 02.00 Wita.
Kota Bima, KS.- Jajaran Polres Bima Kota berhasil menciduk para sindikat pelaku Curanmor, Jum’at (8/1) sekitar pukul 02.00 Wita. Pelaku yang berjumlah lima orang, ditangkap ditempat terpisah melalui hasil pengembangan tiga pelaku yang diciduk sebelumnya. parahnya, dua diantara lima pelaku curanmor yang ditahan, diduga masih dibawah umur.
Data yang dihimpun wartawan Koran Stabilitas dilapangan, ditangkapnya pelaku curanmor karena diintai oleh tim buser Polres Bima Kota. Hal itu berawal dari kecurigaan buser yang melihat gerak-gerik tiga pelaku yang berboncengan satu motor pada dini hari. Mencurigai hal tersebut, tim buser membuntuti dari belakang, hingga tiga pelaku hentikan laju kendaraan di Tolobali Kelurahan Sarae Kota Bima dan hendak masuk kerumah warga.
Melihat ada yang mengikuti, tiga pelaku yang diketahui bernama, Agus alias Jarot (20) asal Desa Soki Kecamatan Belo, Muh. Dolar alias Coki asal Desa Ncera (18), dan Burhanudin alias King (18) asal dari Ncera melarikan diri. Terjadi kejar-kejaran antara buser dengan pelaku curanmor ini. Akhirnya ketiga pelaku berhasil diringkus di perbatasan Kota Bima.
Dari hasil introgasi ketiganya, muncul dua nama pelaku yang ikut terlibat dalam aksi pencurian. Setelah kantongi nama pelaku, Tim Buser melanjutkan menangkap salah seorang pemuda Desa Soki, Jaki (19). Tidak butuh waktu lama, setelah diintai, pelaku yang saat tengah bersantai dikampungnya, langsung diangkut kedalam mobil polisi. Selanjutnya, buser meringkus Sudirman alias Riki dirumahnya di desa Sangiang Kecamatan Sape. Diduga Riki berperan sebagai penadah motor hasil curian.
Hasil wawancara wartawan Koran Stabilitas terhadap pelaku curanmor di ruang penyidik Reskrim Gunung Dua, ketiganya mengakui terlibat melakukan aksi curanmor disejumlah Kelurahan di Kota Bima. Katanya, Sejak 2015, mereka berhasil bawa kabur motor sebanyak 14 unit.
Berikut pengakuan salah seorang pelaku bernama Agus alias Jarot yang diduga sebagai otak dari sindikat curanmor yang meresahkan warga Kota Bima. Katanya, diawal tahun 2015, Agus dkk berhasil angkut motor Supra 125 warna hitam di Kelurahan Melayu Kota Bima. Dihari baik lainnya, pelaku menggasak Motor Mio Sporty warna merah milik warga Mande, Mio Soul warna hitam warga Gilipanda. Karena dianggap aman, pelaku kembali membawa lari tiga motor warga Mande tiga dan Mande satu, diantaranya, Vario CW, Vario, Beat warna biru.
Aksi Jarot dkk terus berlanjut, Mio Sporty warna hitam yang diparkir dicabang Sadia dibawa lari. Motor lainnya, Supra 125 milik warga Oi Fo’o, motor milik warga Nungga Supra X warna merah dan Vega warna putih. Di BTN Tolotongga, Mio Sporty warna biru, Supra X warna hitam milik warga Oi Niu, supra 125 warna hitam milik warga Wadumbolo dan terakhir pelaku membawa motor Supra 125 milik warga yang sedang memancing di Lawata. “Ia mas, saya sudah 14 kali mencuri motor milik warga Kota Bima,”aku pelaku yang memiliki rambut gondrong ini pada Wartawan Koran Stabilitas.
Motor yang berhasil dibawa kabunya, langsung dijual ke Sudirman alias Riki selaku penadah. Satu motor hasil curian itu dijual dengan harga relative murah, yakni Rp. 2 juta.”Saya menjual motor ke Riki, kita lakukan transaksi di jurang pengantin,” katanya seraya mengaku Riki tidak pernah mau melakukan transaksi ke rumahnya. “Semenjak kerja sama dengan Riki, saya tidak pernah diajak kerumahnya,”tuturnya.
Salah seorang pelaku lainnya Jaki, mengaku baru sekali melakukan aksi curanmor bersama Jarot. Itupun hanya kebetulan, saat diajak Jarot sekitar bulan Februari 2015 lalu.”Saya dari kampung diajak Jarot ke Kota Bima. malam itu Jarot berhasil bawa kabur motor vega tapi saya tidak tahu dimana dia ambil karena saya tidak hafal wilayah Kota Bima,” katanya
Pelaku lainnya, Burhanudin alias king juga mengaku baru sekali ikut bersama jarot. Tapi berhasil digagalkan Polisi saat mencoba masuk ke rumah warga Tolobali. ”Saya hanya ikut saja, dan ini pengalaman pertama saya melakukan tindakan kejahatan,” ujar remaja putus sekolah ini.
Sementara itu, Muh. Dolah alias Ciko dan Sudirman alias Riki belum berhasil diwawancarai terkait sejauh mana keterlibatan mereka dalam aksi pencurian sepeda motor di wilayah hukum Polres Bima Kota. Ketika hendak diwawancarai, kedua diduga pelaku tengah diintrogasi oleh penyidik reskrim.
Kapolres Bima Kota melakui Kasat Reskrim, AKP Antonius F. GEA, SH S.Ik yang diwawancarai dihalaman Sat Reskrim membenarkan adanya terduga pelaku curanmor yang ditangkap aparat. ”Ia, kami introgasi dulu, selanjutnya akan diperiksa. Untuk lebih jelasnya tanya ke penyidik saja”jawabnya singkat
Ditangan sindikat ini, aparat berhasil amankan satu motor Fit S di Desa Soki, dua unit motor merk mio sporty dan vario di Desa Buncu dan Desa Rasabou dan motor Yamaha vixion dengan plat DR 2643 CA. Empat motor diduga hasil curian itu tengah diamankan di ruang Reskrim Polres Bima Kota. (KS-04)
Data yang dihimpun wartawan Koran Stabilitas dilapangan, ditangkapnya pelaku curanmor karena diintai oleh tim buser Polres Bima Kota. Hal itu berawal dari kecurigaan buser yang melihat gerak-gerik tiga pelaku yang berboncengan satu motor pada dini hari. Mencurigai hal tersebut, tim buser membuntuti dari belakang, hingga tiga pelaku hentikan laju kendaraan di Tolobali Kelurahan Sarae Kota Bima dan hendak masuk kerumah warga.
Melihat ada yang mengikuti, tiga pelaku yang diketahui bernama, Agus alias Jarot (20) asal Desa Soki Kecamatan Belo, Muh. Dolar alias Coki asal Desa Ncera (18), dan Burhanudin alias King (18) asal dari Ncera melarikan diri. Terjadi kejar-kejaran antara buser dengan pelaku curanmor ini. Akhirnya ketiga pelaku berhasil diringkus di perbatasan Kota Bima.
Dari hasil introgasi ketiganya, muncul dua nama pelaku yang ikut terlibat dalam aksi pencurian. Setelah kantongi nama pelaku, Tim Buser melanjutkan menangkap salah seorang pemuda Desa Soki, Jaki (19). Tidak butuh waktu lama, setelah diintai, pelaku yang saat tengah bersantai dikampungnya, langsung diangkut kedalam mobil polisi. Selanjutnya, buser meringkus Sudirman alias Riki dirumahnya di desa Sangiang Kecamatan Sape. Diduga Riki berperan sebagai penadah motor hasil curian.
Hasil wawancara wartawan Koran Stabilitas terhadap pelaku curanmor di ruang penyidik Reskrim Gunung Dua, ketiganya mengakui terlibat melakukan aksi curanmor disejumlah Kelurahan di Kota Bima. Katanya, Sejak 2015, mereka berhasil bawa kabur motor sebanyak 14 unit.
Berikut pengakuan salah seorang pelaku bernama Agus alias Jarot yang diduga sebagai otak dari sindikat curanmor yang meresahkan warga Kota Bima. Katanya, diawal tahun 2015, Agus dkk berhasil angkut motor Supra 125 warna hitam di Kelurahan Melayu Kota Bima. Dihari baik lainnya, pelaku menggasak Motor Mio Sporty warna merah milik warga Mande, Mio Soul warna hitam warga Gilipanda. Karena dianggap aman, pelaku kembali membawa lari tiga motor warga Mande tiga dan Mande satu, diantaranya, Vario CW, Vario, Beat warna biru.
Aksi Jarot dkk terus berlanjut, Mio Sporty warna hitam yang diparkir dicabang Sadia dibawa lari. Motor lainnya, Supra 125 milik warga Oi Fo’o, motor milik warga Nungga Supra X warna merah dan Vega warna putih. Di BTN Tolotongga, Mio Sporty warna biru, Supra X warna hitam milik warga Oi Niu, supra 125 warna hitam milik warga Wadumbolo dan terakhir pelaku membawa motor Supra 125 milik warga yang sedang memancing di Lawata. “Ia mas, saya sudah 14 kali mencuri motor milik warga Kota Bima,”aku pelaku yang memiliki rambut gondrong ini pada Wartawan Koran Stabilitas.
Motor yang berhasil dibawa kabunya, langsung dijual ke Sudirman alias Riki selaku penadah. Satu motor hasil curian itu dijual dengan harga relative murah, yakni Rp. 2 juta.”Saya menjual motor ke Riki, kita lakukan transaksi di jurang pengantin,” katanya seraya mengaku Riki tidak pernah mau melakukan transaksi ke rumahnya. “Semenjak kerja sama dengan Riki, saya tidak pernah diajak kerumahnya,”tuturnya.
Salah seorang pelaku lainnya Jaki, mengaku baru sekali melakukan aksi curanmor bersama Jarot. Itupun hanya kebetulan, saat diajak Jarot sekitar bulan Februari 2015 lalu.”Saya dari kampung diajak Jarot ke Kota Bima. malam itu Jarot berhasil bawa kabur motor vega tapi saya tidak tahu dimana dia ambil karena saya tidak hafal wilayah Kota Bima,” katanya
Pelaku lainnya, Burhanudin alias king juga mengaku baru sekali ikut bersama jarot. Tapi berhasil digagalkan Polisi saat mencoba masuk ke rumah warga Tolobali. ”Saya hanya ikut saja, dan ini pengalaman pertama saya melakukan tindakan kejahatan,” ujar remaja putus sekolah ini.
Sementara itu, Muh. Dolah alias Ciko dan Sudirman alias Riki belum berhasil diwawancarai terkait sejauh mana keterlibatan mereka dalam aksi pencurian sepeda motor di wilayah hukum Polres Bima Kota. Ketika hendak diwawancarai, kedua diduga pelaku tengah diintrogasi oleh penyidik reskrim.
Kapolres Bima Kota melakui Kasat Reskrim, AKP Antonius F. GEA, SH S.Ik yang diwawancarai dihalaman Sat Reskrim membenarkan adanya terduga pelaku curanmor yang ditangkap aparat. ”Ia, kami introgasi dulu, selanjutnya akan diperiksa. Untuk lebih jelasnya tanya ke penyidik saja”jawabnya singkat
Ditangan sindikat ini, aparat berhasil amankan satu motor Fit S di Desa Soki, dua unit motor merk mio sporty dan vario di Desa Buncu dan Desa Rasabou dan motor Yamaha vixion dengan plat DR 2643 CA. Empat motor diduga hasil curian itu tengah diamankan di ruang Reskrim Polres Bima Kota. (KS-04)
COMMENTS