Bupati Bima Hj.Indah Damayanti Putri pada Kamis (25/02) kemarin membuka secara resmi kegiatan rapat Pembahasan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Bima, KS.- Bupati Bima Hj.Indah Damayanti Putri pada Kamis (25/02) kemarin membuka secara resmi kegiatan rapat Pembahasan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) penerimaan di aula SMKN 3 Kota Bima. Acara tersebut dirangkaikan dengan evaluasi penerimaan PBB P2. Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Assisten pemerintahan dan Kesra Setda Bima, Kepala Dinas Pendapatan kabupaten Bima, camat, kepala desa, UPTD Dispen kecamatan serta para juru pungut di masing-masing Desa.
Bupati dalam arahannya mengatakan, penggalian potensi PAD dan PBB merupakan salah satu indikator penting kinerja instansi di lingkup SKPD maupun pemerintah daerah. Sebab dengan banyaknya potensi yang digali akan meningkatkan pendapatan daerah, maka dengan sendirinya kemampuan fiscal akan menjadi kuat dan fondasi ekonomi juga akan semakin kuat. “Oleh karena itu dengan adanya pertemuan pembahasan PAD dan PBB ini, menjadi salah satu ihtiar kita bersama agar kedepan potensi pendapatan baik yang bersumber dari PAD dan PBB dapat ditingkatkan,” harapnya.
Menurutnya, Kerja keras juru pungut akan memberikan capaian yang bagus untuk pendapatan PAD dan PBB. Karena jika pendapatan Kabupaten Bima bagus, itu juga menjadi salah satu tolak ukur untuk meraih WTP. “Jadi saya berharap tahun ini kita mampu mencapai target semaksimal mungkin, agar bisa meraih WTP dan bisa memperhatikan kesejahteraan juru pungut, dan bisa disediakan kendaraan. Kepala desa juga jangan lupa memperhatikan juru pungut, sebab kesejahteraan juru pungut perlu di perhatikan, karena mereka ujung tombak pendapatan kita,”ujarnya.
Hj. Indah berharap, rapat ini menjadi kesempatan baik bagi semua, untuk berfikir bersama agar target PAD pada tahun 2016 sebesar Rp. 108,39 Miliyar ini dapat dicapai 100 porsen, demikian halnya dengan PBB P2 semoga bisa mencapai target.
Sementara itu, kepala Dispenda Kabupaten Bima Putarman, SE dalam laporan menyampaikan, pada tahun 2016 Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bima akan mengembangkan target PAD dan PBB dengan melakukan pembinaan dan evaluasi terhadap para UPTD Kecamatan dan Desa serta para juru pungut. “Sosialisasi tentang Pembayaran pajak kepada masyarakat akan lebih tersentuh jika Juru Pungut, Kades dan Camat yang menyampaikan langsung ke masyarakat.
Sehingga masyarakat akan mengerti pentingnya pajak. Maka pendapatan kita melalui PAD dan PBB akan meningkat,”terangnya.
Berdasarkan data yang ada, gambaran target dan realisasi pendapatan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir khususnya tahun 2014 hingga tahun 2015 patut menjadi catatan penting, bagi yang memiliki tugas dan tangung jawab untuk menggali potensi pendapatan ini. Secara keseluruhan, PAD ini mencakup empat komponen pada tahun 2014 misalnya dari target Rp. 97,31 miliyar realisasinya mencapai Rp.100,89 miliyar atau mengalami peningkatan realisasi sebesar 103,68 persen. Sementara itu, untuk komponen yang sama dari target Rp. 102,74 miliyar, realisasinya mencapa Rp. 94,52 miliyar atau 92 persen, artinya PAD Kabupaten Bima mengalami penurunan 8 persen dari tahun sebelumnya.
Demikian pula halnya pada komponen PBB P2, dimana target tahun 2014 sebesar Rp. 3 Miliyar, realisasinya mencapai Rp. 3,36 Miliyar atau mengalami peningkatan sebesar Rp. 112,15 persen. Sementara untuk komponen yang sama pada tahun 2015 lalu, dari target Rp. 4,65 Miliyar realisasinya mencapai Rp. 3,84 miliyar atau realisasinya mencapai 82,76 persen.
Agar target PAD dan PBB tersebut dapat dicapai tentu saja diperlukan inovasi, kerja keras dan kekompakan jajaran Dispenda Kabupaten Bima untuk mengatasi kendala yang dihadapai baik yang berkaitan dengan keberadaan juru pungut, masalah batas wilayah dan koordinasi maupun pemenuhan hak para juru pungut sehingga bisa melaksanakan tugas di lapangan secara optimal.
“Untuk tahun 2016 ini target PAD menjadi Rp.102 milyar, sementara yang dicapai per 31 Desember 2015 sebesar 92 milyar. Untuk sisa target yang belum diraih ini, kami bersama jajaran UPTD Kecamatan dan para Juru pungut akan melaksanakan kerja keras demi tercapainya PAD tersebut,”jelasnya. (KS-02)
Bupati dalam arahannya mengatakan, penggalian potensi PAD dan PBB merupakan salah satu indikator penting kinerja instansi di lingkup SKPD maupun pemerintah daerah. Sebab dengan banyaknya potensi yang digali akan meningkatkan pendapatan daerah, maka dengan sendirinya kemampuan fiscal akan menjadi kuat dan fondasi ekonomi juga akan semakin kuat. “Oleh karena itu dengan adanya pertemuan pembahasan PAD dan PBB ini, menjadi salah satu ihtiar kita bersama agar kedepan potensi pendapatan baik yang bersumber dari PAD dan PBB dapat ditingkatkan,” harapnya.
Menurutnya, Kerja keras juru pungut akan memberikan capaian yang bagus untuk pendapatan PAD dan PBB. Karena jika pendapatan Kabupaten Bima bagus, itu juga menjadi salah satu tolak ukur untuk meraih WTP. “Jadi saya berharap tahun ini kita mampu mencapai target semaksimal mungkin, agar bisa meraih WTP dan bisa memperhatikan kesejahteraan juru pungut, dan bisa disediakan kendaraan. Kepala desa juga jangan lupa memperhatikan juru pungut, sebab kesejahteraan juru pungut perlu di perhatikan, karena mereka ujung tombak pendapatan kita,”ujarnya.
Hj. Indah berharap, rapat ini menjadi kesempatan baik bagi semua, untuk berfikir bersama agar target PAD pada tahun 2016 sebesar Rp. 108,39 Miliyar ini dapat dicapai 100 porsen, demikian halnya dengan PBB P2 semoga bisa mencapai target.
Sementara itu, kepala Dispenda Kabupaten Bima Putarman, SE dalam laporan menyampaikan, pada tahun 2016 Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bima akan mengembangkan target PAD dan PBB dengan melakukan pembinaan dan evaluasi terhadap para UPTD Kecamatan dan Desa serta para juru pungut. “Sosialisasi tentang Pembayaran pajak kepada masyarakat akan lebih tersentuh jika Juru Pungut, Kades dan Camat yang menyampaikan langsung ke masyarakat.
Sehingga masyarakat akan mengerti pentingnya pajak. Maka pendapatan kita melalui PAD dan PBB akan meningkat,”terangnya.
Berdasarkan data yang ada, gambaran target dan realisasi pendapatan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir khususnya tahun 2014 hingga tahun 2015 patut menjadi catatan penting, bagi yang memiliki tugas dan tangung jawab untuk menggali potensi pendapatan ini. Secara keseluruhan, PAD ini mencakup empat komponen pada tahun 2014 misalnya dari target Rp. 97,31 miliyar realisasinya mencapai Rp.100,89 miliyar atau mengalami peningkatan realisasi sebesar 103,68 persen. Sementara itu, untuk komponen yang sama dari target Rp. 102,74 miliyar, realisasinya mencapa Rp. 94,52 miliyar atau 92 persen, artinya PAD Kabupaten Bima mengalami penurunan 8 persen dari tahun sebelumnya.
Demikian pula halnya pada komponen PBB P2, dimana target tahun 2014 sebesar Rp. 3 Miliyar, realisasinya mencapai Rp. 3,36 Miliyar atau mengalami peningkatan sebesar Rp. 112,15 persen. Sementara untuk komponen yang sama pada tahun 2015 lalu, dari target Rp. 4,65 Miliyar realisasinya mencapai Rp. 3,84 miliyar atau realisasinya mencapai 82,76 persen.
Agar target PAD dan PBB tersebut dapat dicapai tentu saja diperlukan inovasi, kerja keras dan kekompakan jajaran Dispenda Kabupaten Bima untuk mengatasi kendala yang dihadapai baik yang berkaitan dengan keberadaan juru pungut, masalah batas wilayah dan koordinasi maupun pemenuhan hak para juru pungut sehingga bisa melaksanakan tugas di lapangan secara optimal.
“Untuk tahun 2016 ini target PAD menjadi Rp.102 milyar, sementara yang dicapai per 31 Desember 2015 sebesar 92 milyar. Untuk sisa target yang belum diraih ini, kami bersama jajaran UPTD Kecamatan dan para Juru pungut akan melaksanakan kerja keras demi tercapainya PAD tersebut,”jelasnya. (KS-02)
COMMENTS