Salah satunya, upaya kongkriet semua pihak terutama dinas dan sekolah guna mencapai target 100 persen kelulusan pada Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Akhir Nasional (UAS – UAN)
Bima, KS.– Kamis (11/02), Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Bima menggelar Rapat dengan ratusan Kepala Sekolah (Kepsek) dari tingkat SMP,MTs hingga SMA, SMK, dan MA. Kabarnya, rapat yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas (Kadis), Tajudin, SH tergolong luar biasa. Mengingat, para kepsek kecuali dari tingkat Sekolah Dasar (SD) diwajibkan untuk mengikuti rapat penting yang berlangsung di Ruang Rapat dinas tersebut. Apa sesungguhnya agenda rapat tersebut, berikut liputan Koran Stabilitas di lokasi pelaksanaan kegiatan tersebut.
Rupanya, agenda rapat penting yang melibatkan ratusan kepsek tersebut lebih mengarah pada persoalan untuk dan demi kemajuan Dunia Pendidikan. Salah satunya, upaya kongkriet semua pihak terutama dinas dan sekolah guna mencapai target 100 persen kelulusan pada Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Akhir Nasional (UAS – UAN). Sehingga, capaian kelulusan yang didapat Tahun Ajaran (TA) 2016 ini bisa lebih baik dari tahun sebelumnya.”Rapat ini membahas tentang persiapan menjelang UAS dan UN tahun ini,” ujar Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum Dikpora, Faturahman, M.Pd kepada Koran Stabilitas Kamis (11/02) kemarin di Ruang Kerjanya.
Rapat kali ini lanjutnya, selain sebagai salah satu upaya persiapan menghadapi Uas – UN tapi juga membahas soal apa saja metode yang harus dilakukan dinas dan sekolah. Sehingga, raihan persentase kelulusan dapat tercapai seperti yang ditargetkan, bahkan lebih tinggi dari yang ditargetkan.”Intinya, capaian kelulusan tahun ini harus lebih baik lagi dari sebelumnya,” tutur Pejabat Asal Desa Parangina Kecamatan Sape tersebut.
Diakuinya, terdapat beberapa persiapan yang harus dilakukan sekolah dalam menghadapi ujian akhir tersebut, salah satunya pemantapan melalui Uji Coba (Try Out). Persiapan itu, rencananya akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Soal anggaran yang akan dimanfaatkan untuk ujian itu, kemungkinan besar bersumber dari dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos). Mengingat, dinas tidak memiliki anggaran untuk kebutuhan try out sekolah.”Untuk Try out tidak ada anggaran dari dinas, jadi mungkin akan menggunakan anggaran Bos,” akunya.
Meski demikian, bukan berarti menjadi hambatan bagi dinas ataupun sekolah untuk tidak melaksanakan try out sebagai bentuk persiapan dalam menghadapi ujian akhir. Justru ia menekankan kepada seluruh sekolah yang ada agar senantiasa termotivasi sehingga hasil yang diperoleh melalui UAS – UN dapat tercapai sesuai target.”Pesan saya, jangan pernah berkecil hati, teruslah berbuat, berikan yang terbaik sebagai bukti pengabdian terbaik kita untuk generasi bangsa dan dunia pendidikan,” terangnya. (KS-03)
Rupanya, agenda rapat penting yang melibatkan ratusan kepsek tersebut lebih mengarah pada persoalan untuk dan demi kemajuan Dunia Pendidikan. Salah satunya, upaya kongkriet semua pihak terutama dinas dan sekolah guna mencapai target 100 persen kelulusan pada Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Akhir Nasional (UAS – UAN). Sehingga, capaian kelulusan yang didapat Tahun Ajaran (TA) 2016 ini bisa lebih baik dari tahun sebelumnya.”Rapat ini membahas tentang persiapan menjelang UAS dan UN tahun ini,” ujar Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum Dikpora, Faturahman, M.Pd kepada Koran Stabilitas Kamis (11/02) kemarin di Ruang Kerjanya.
Rapat kali ini lanjutnya, selain sebagai salah satu upaya persiapan menghadapi Uas – UN tapi juga membahas soal apa saja metode yang harus dilakukan dinas dan sekolah. Sehingga, raihan persentase kelulusan dapat tercapai seperti yang ditargetkan, bahkan lebih tinggi dari yang ditargetkan.”Intinya, capaian kelulusan tahun ini harus lebih baik lagi dari sebelumnya,” tutur Pejabat Asal Desa Parangina Kecamatan Sape tersebut.
Diakuinya, terdapat beberapa persiapan yang harus dilakukan sekolah dalam menghadapi ujian akhir tersebut, salah satunya pemantapan melalui Uji Coba (Try Out). Persiapan itu, rencananya akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Soal anggaran yang akan dimanfaatkan untuk ujian itu, kemungkinan besar bersumber dari dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos). Mengingat, dinas tidak memiliki anggaran untuk kebutuhan try out sekolah.”Untuk Try out tidak ada anggaran dari dinas, jadi mungkin akan menggunakan anggaran Bos,” akunya.
Meski demikian, bukan berarti menjadi hambatan bagi dinas ataupun sekolah untuk tidak melaksanakan try out sebagai bentuk persiapan dalam menghadapi ujian akhir. Justru ia menekankan kepada seluruh sekolah yang ada agar senantiasa termotivasi sehingga hasil yang diperoleh melalui UAS – UN dapat tercapai sesuai target.”Pesan saya, jangan pernah berkecil hati, teruslah berbuat, berikan yang terbaik sebagai bukti pengabdian terbaik kita untuk generasi bangsa dan dunia pendidikan,” terangnya. (KS-03)
COMMENTS