Dua sekolah dasar diwilayah Kecamatan Madapangga digenangi oleh banjir diantaranya SDN Tonda dan SDN Inpres Monggo
Bima, KS.- Dua sekolah dasar diwilayah Kecamatan Madapangga digenangi oleh banjir diantaranya SDN Tonda dan SDN Inpres Monggo. Ke dua sekolah tersebut sarana prasarana yang ada didalam ruangan hancur berantakan karena direndakm banjir yang saat itu datang pada malam hari tepatnya malam minggu, sehingga tidak dapat diselamatkan.
Kepala SDN Inpres Monggo, St.Hartati S.Pd.SD saat didatangi Stabiilitas diruangan kerjanya menyatakan sangat kecewa dengan pemerintah yang tidak pernah mengindahkan permohonan sekolah untuk membenahi sarana prasarana sekolah, lebih-lebih permohonan bantuan pagar keliling sekolah untuk mengantisipasi banjir seperti ini. “Kalau sudah begini siapa yang mau disalahkan, kerugian bukan pada sekolah saja, tetapi berimbas terganggunya belajar mengajar apalagi sebentar lagi menghadapai ujian,”sesalnya.
SDN Inpres Monggo merupakan sekolah yang rutin direndam banjir, apabila dalam musim penghujan. Dengan kondisi seperti saat ini, sekolahnya menurut St.Hartati S.Pd.SD, tidak mampu membendung masuk air baik dalam halaman maupun dalam ruangan kelas sehingga sejumlah sarana yang ada rendam dan rusak. “Percuma juga saya sesalkan, karena ini sudah terjadi, untuk itu ditahun ini saya sangat mengharapkan bantuan pemerintah lebih khusus Dikpora, untuk membangun pagar yang berfungsi membendung banjir,”tuturnya.
Sementara Kepala SDN Tonda H.Abdurahman,S.Pd saat ditemui Stabilitas, mengatakan adanya banjir tersebut betul-betul memprihatinkan dimana kedatangan banjir tersebut tepatnya di malam hari sehingga prasarana yang ada tidak dapat dipindah tempatkan oleh warga melainkan berserakan dan hancur berantakan. “ Saya sangat berharap kepada pemerintah daerah agar sekolah kami bisa dilirik sepenuhnya, padahal sebelumnya sudah berkali kali kami meminta untuk dilakukan pemagaran keliling sekolah namun tidak pernah di indahkan, hal apa lagi yang harus kami lakukan melainkan permohonan,”tuturnya berharap.
Kepada bupati Bima Hj.Indah Damayanti Putri diharapkan, agar bisa memantau keberadaan sekolah yang dipimpinnya, kiranya bisa memberikan bantuan dana untuk pembenahan dan pembuatan pagar keliling yang perbatasan langsung antara parit dengan sekolah. “Dan kami berharap kepada dinas pendidikan pemuda dan olahraga (Dikpora) agar melakukan survey tentang sekolah kami,”tegas H.Abdurahman. (KS - 12)
Kepala SDN Inpres Monggo, St.Hartati S.Pd.SD saat didatangi Stabiilitas diruangan kerjanya menyatakan sangat kecewa dengan pemerintah yang tidak pernah mengindahkan permohonan sekolah untuk membenahi sarana prasarana sekolah, lebih-lebih permohonan bantuan pagar keliling sekolah untuk mengantisipasi banjir seperti ini. “Kalau sudah begini siapa yang mau disalahkan, kerugian bukan pada sekolah saja, tetapi berimbas terganggunya belajar mengajar apalagi sebentar lagi menghadapai ujian,”sesalnya.
SDN Inpres Monggo merupakan sekolah yang rutin direndam banjir, apabila dalam musim penghujan. Dengan kondisi seperti saat ini, sekolahnya menurut St.Hartati S.Pd.SD, tidak mampu membendung masuk air baik dalam halaman maupun dalam ruangan kelas sehingga sejumlah sarana yang ada rendam dan rusak. “Percuma juga saya sesalkan, karena ini sudah terjadi, untuk itu ditahun ini saya sangat mengharapkan bantuan pemerintah lebih khusus Dikpora, untuk membangun pagar yang berfungsi membendung banjir,”tuturnya.
Sementara Kepala SDN Tonda H.Abdurahman,S.Pd saat ditemui Stabilitas, mengatakan adanya banjir tersebut betul-betul memprihatinkan dimana kedatangan banjir tersebut tepatnya di malam hari sehingga prasarana yang ada tidak dapat dipindah tempatkan oleh warga melainkan berserakan dan hancur berantakan. “ Saya sangat berharap kepada pemerintah daerah agar sekolah kami bisa dilirik sepenuhnya, padahal sebelumnya sudah berkali kali kami meminta untuk dilakukan pemagaran keliling sekolah namun tidak pernah di indahkan, hal apa lagi yang harus kami lakukan melainkan permohonan,”tuturnya berharap.
Kepada bupati Bima Hj.Indah Damayanti Putri diharapkan, agar bisa memantau keberadaan sekolah yang dipimpinnya, kiranya bisa memberikan bantuan dana untuk pembenahan dan pembuatan pagar keliling yang perbatasan langsung antara parit dengan sekolah. “Dan kami berharap kepada dinas pendidikan pemuda dan olahraga (Dikpora) agar melakukan survey tentang sekolah kami,”tegas H.Abdurahman. (KS - 12)
COMMENTS