Ada momen yang mengharukan Kapolres Bima Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Gatut Kurniadi, SH S.Ik, saat blusukan ke rumah 3 kakak beradik penderita cacat fisik
Bima, KS.- Ada momen yang mengharukan Kapolres Bima Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Gatut Kurniadi, SH S.Ik, saat blusukan ke rumah 3 kakak beradik penderita cacat fisik, Sabtu (27/2) di Desa Punti. Saat melihat 3 penderita itu, Kapolres tidak mampu menahan haru. Kacamata yang dirinya biasa pakai, ia lepas untuk mengusap air matanya.
Pantauan koran Stabilitas, beberapa menit berbincang dengan salah satu penderita cacat bawaan lahir, Faisal, Kapolres terharu. Ia spontan berjalan menjauh dan perintahkan anak buahnya untuk memberikan nasi bungkus dan menyuapinya. "Saya tidak kuat, ini memilukan sekali keadaannya, tolong beri mereka makan dan suapi mereka" ujar perwira menengah ini.
Gatut melakukan diskusi dengan tim relawan LKSA LPEPM BIMA dihalaman rumah penderita. Ia sarankan tiga anak itu diperhatikan secara serius. "Kita jangan tinggal diam, anak-anak ini perlu sentuhan tangan kita dan pemerintah," kata serius.
Kapolres dengan dua melati dipundaknya ini, kaget ketika salah seoarang warga setempat beberkan, jika tiga anak itu, tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah. "Kok bisa begitu, apa kerjanya pemerintah Desa disini," tanya heran.
Kata dia, bulan depan dirinya akan mendatangi kembali rumah tiga anak itu. Ia akan memberika bantuan usaha untuk keluarga penderita. "Insya Allah bulan depan kita akan kembali. Kita ingin berika modal usaha untuk keluarganya," janjinya.
Pada kakak kandung penderita itu, Nurmala, Kapolres memberikan sejumlah uang untuk tambahan modal. "Kalau kita hanya kasih uang hanya sekedar belanja, ini tidak bisa jadi solusi. Orang seperti ini perlu modal usaha untuk membantu ekonomi keluarga," pungkasnya.
Tidak hanya Kapolres yang terharu. Beberapa personil Polisi dan Brimob ikut iba dengan keadaan penderita cacat itu. Bahkan mereka bergantian menyuapi tiga anak itu. (KS-04)
Pantauan koran Stabilitas, beberapa menit berbincang dengan salah satu penderita cacat bawaan lahir, Faisal, Kapolres terharu. Ia spontan berjalan menjauh dan perintahkan anak buahnya untuk memberikan nasi bungkus dan menyuapinya. "Saya tidak kuat, ini memilukan sekali keadaannya, tolong beri mereka makan dan suapi mereka" ujar perwira menengah ini.
Gatut melakukan diskusi dengan tim relawan LKSA LPEPM BIMA dihalaman rumah penderita. Ia sarankan tiga anak itu diperhatikan secara serius. "Kita jangan tinggal diam, anak-anak ini perlu sentuhan tangan kita dan pemerintah," kata serius.
Kapolres dengan dua melati dipundaknya ini, kaget ketika salah seoarang warga setempat beberkan, jika tiga anak itu, tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah. "Kok bisa begitu, apa kerjanya pemerintah Desa disini," tanya heran.
Kata dia, bulan depan dirinya akan mendatangi kembali rumah tiga anak itu. Ia akan memberika bantuan usaha untuk keluarga penderita. "Insya Allah bulan depan kita akan kembali. Kita ingin berika modal usaha untuk keluarganya," janjinya.
Pada kakak kandung penderita itu, Nurmala, Kapolres memberikan sejumlah uang untuk tambahan modal. "Kalau kita hanya kasih uang hanya sekedar belanja, ini tidak bisa jadi solusi. Orang seperti ini perlu modal usaha untuk membantu ekonomi keluarga," pungkasnya.
Tidak hanya Kapolres yang terharu. Beberapa personil Polisi dan Brimob ikut iba dengan keadaan penderita cacat itu. Bahkan mereka bergantian menyuapi tiga anak itu. (KS-04)
COMMENTS