Bupati Bima yang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Bima Jumat (11/3) menerima kunjungan World Relief (WI) Indonesia dipimpin Country Director Joshua Aaron Meares.
Bima, KS.- Bupati Bima yang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Bima Jumat (11/3) menerima kunjungan World Relief (WI) Indonesia dipimpin Country Director Joshua Aaron Meares.
World Relief merupakan sebuah lembaga kemanusiaan internasional yang berpusat di Ballymore Amerika Serikat dan melakukan intervensi kegiatan di beberapa provinsi di Indonesia. Di NTB, lembaga ini beroperasi di 8 desa Kabupaten Dompu dan 2 desa di Kabupaten Bima dengan memfasilitasi isu pengurangan resiko bencanam Untuk mendukung kegiatan World Relief bermitra dengan 5 LSM.
World Relief (WI) Indonesia dipimpin Country Director Joshua Aaron Meares, didampingi Project Manager NTB Vishanty A.N. Tarigan, Project Officer Pulau Sumbawa Nur syamsiah, Field Officer Gabriel Ganti dan beberapa anggota Tim lainnya diterima oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bima Drs.H.M. Taufik, HAK, M.Si di Ruang Kerjanya
Pada kesempatan tersebut, Sekda didampingi Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Drs. Muzakkir, M.Sc, dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima H. Sumarsono, SH, MH.
Pada kunjungan tersebut Tim secara khusus melaporkan kepada pemerintah Kabupaten Bima kegiatan yang terkait dengan sinergisitas program penanggulangan bencana di Kabupaten Bima.
Menanggapi rencana dukungan managemen WI tersebut, Sekda di awal pemaparannya menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa bangga terhadap kegiatan yang dilandasi kepedulian atas hajat hidup masyarakat di Kabupaten Bima.
Di hadapan Joshua dan rombongan, Sekda mengatakan bahwa dalam penanganan bencana diperlukan kebersamaan semua pihak termasuk masyarakat dalam menjaga bersama sama lingkungan sehingga dapat mengurangi mengurangi resiko bencana.
Sekda juga memberikan catatan penting bahwa "dalam persoalan bencana dan lingkungan, kita harus bisa menggali akar persoalan yang sebenarnya. Seperti yang saat ini terjadi di Kecamatan Donggo yaitu di desa Mbawa dan Monggo sebagai lokasi program.
H. Taufik menegaskan sikap pemerintah berkaitan dengan penanganan bencana ini . "Pada prinsipnya, pemerintah daerah siap mendukung setiap program yang dijalankan oleh mitra, asalkan semuanya dihajatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Dirinya meyakinkan bahwa program apapun akan berhasil bila mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat .
Berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi masyarakat Donggo, saat ini salah satu masalah yang dihadapi dalam musim kemarau adalah kelangkaan sumber air bersih seperti yang dialami masyarakat Tolonggeru di desa Mbawa yang harus menempuh jarak 5 km untuk mendapatkan sumber air bersih.
Persoalan tersebut sampai sekarang belum bisa ditangani secara tuntas, meskipun, lanjut Sekda pemerintah daerah telah berupaya mengatasinya. Karena itu perlu solusi permanen untuk mengatasi masalah kelangkaan air minum ini jalan sekitar.
Kepada Tim Relief Indonesia, Sekda berharap agar kehadiran organisasi ini dapat membantu pemerintah dalam mencari solusi yang tepat agar secara bersama-sama dapat mengatasi persoalan ini.
Country Director Joshua menjelaskan, kegiatan WR sudah tiga bulan berlangsung di Kecamatan Lombok yang ditujukan untuk mengurangi bencana. (KS-001)
World Relief merupakan sebuah lembaga kemanusiaan internasional yang berpusat di Ballymore Amerika Serikat dan melakukan intervensi kegiatan di beberapa provinsi di Indonesia. Di NTB, lembaga ini beroperasi di 8 desa Kabupaten Dompu dan 2 desa di Kabupaten Bima dengan memfasilitasi isu pengurangan resiko bencanam Untuk mendukung kegiatan World Relief bermitra dengan 5 LSM.
World Relief (WI) Indonesia dipimpin Country Director Joshua Aaron Meares, didampingi Project Manager NTB Vishanty A.N. Tarigan, Project Officer Pulau Sumbawa Nur syamsiah, Field Officer Gabriel Ganti dan beberapa anggota Tim lainnya diterima oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bima Drs.H.M. Taufik, HAK, M.Si di Ruang Kerjanya
Pada kesempatan tersebut, Sekda didampingi Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Drs. Muzakkir, M.Sc, dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima H. Sumarsono, SH, MH.
Pada kunjungan tersebut Tim secara khusus melaporkan kepada pemerintah Kabupaten Bima kegiatan yang terkait dengan sinergisitas program penanggulangan bencana di Kabupaten Bima.
Menanggapi rencana dukungan managemen WI tersebut, Sekda di awal pemaparannya menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa bangga terhadap kegiatan yang dilandasi kepedulian atas hajat hidup masyarakat di Kabupaten Bima.
Di hadapan Joshua dan rombongan, Sekda mengatakan bahwa dalam penanganan bencana diperlukan kebersamaan semua pihak termasuk masyarakat dalam menjaga bersama sama lingkungan sehingga dapat mengurangi mengurangi resiko bencana.
Sekda juga memberikan catatan penting bahwa "dalam persoalan bencana dan lingkungan, kita harus bisa menggali akar persoalan yang sebenarnya. Seperti yang saat ini terjadi di Kecamatan Donggo yaitu di desa Mbawa dan Monggo sebagai lokasi program.
H. Taufik menegaskan sikap pemerintah berkaitan dengan penanganan bencana ini . "Pada prinsipnya, pemerintah daerah siap mendukung setiap program yang dijalankan oleh mitra, asalkan semuanya dihajatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Dirinya meyakinkan bahwa program apapun akan berhasil bila mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat .
Berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi masyarakat Donggo, saat ini salah satu masalah yang dihadapi dalam musim kemarau adalah kelangkaan sumber air bersih seperti yang dialami masyarakat Tolonggeru di desa Mbawa yang harus menempuh jarak 5 km untuk mendapatkan sumber air bersih.
Persoalan tersebut sampai sekarang belum bisa ditangani secara tuntas, meskipun, lanjut Sekda pemerintah daerah telah berupaya mengatasinya. Karena itu perlu solusi permanen untuk mengatasi masalah kelangkaan air minum ini jalan sekitar.
Kepada Tim Relief Indonesia, Sekda berharap agar kehadiran organisasi ini dapat membantu pemerintah dalam mencari solusi yang tepat agar secara bersama-sama dapat mengatasi persoalan ini.
Country Director Joshua menjelaskan, kegiatan WR sudah tiga bulan berlangsung di Kecamatan Lombok yang ditujukan untuk mengurangi bencana. (KS-001)
COMMENTS