Kehadiran Investor batu marmer di Kota Bima, harusnya memberikan keuntungan bagi Pemkot Bima dan masyarakat sebagai pemilik Sumber Daya Alam (SDA).
Kota Bima, KS.- Kehadiran Investor batu marmer di Kota Bima, harusnya memberikan keuntungan bagi Pemkot Bima dan masyarakat sebagai pemilik Sumber Daya Alam (SDA). Namun itu jauh dari harapan, angan-angan memberikan tambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD), justru dinilai rugi.
Tidak hanya Pemkot sendiri, Investor juga rugi besar telah melakukan investasi. Alasannya, karena batu marmer di Kota Bima tidak memenuhi standar ekspor alias tidak berkualitas.
Hal itu ungkapkan oleh Kabag Humas dan Protokol Kota Bima, Ihya Ghozali, S.Sos diruang kerjanya, Selasa (5/4) kemarin. Ia menerangkan, Investor tidak pernah menyetor PAD ke Pemkot, lantaran tidak mendapatkan keuntungan pada bisnis batu marmer.”Investor mengaku rugi, kami tidak bisa menarik PAD karena kondisinya tidak memungkinkan,” terangnya.
Kondisi itu juga, Kata Ihya Ghazoli membuat Investor tidak memperpanjang kontrak dengan Pemkot tahun ini. Terkait hal itu juga Pemkot, sudah melakukan kajian dan turun lapangan beberapa waktu lalu. Kesimpulannya, kwalitas batu marmer tidak memenuhi standar ekspor.” Kalau tidak memenuhi standar, pastinyaa investor tidak berani melanjutkan eksploitasi tambang marmer itu,” katanya
Dilanjuitkannya, Pemkot Bima akan membuka ruang bagi Investor di Kota Bima. Terutama dibidang Perdagangan dan Parawisata. Di NTB, Kota Bima salah satu daerah yang di nilai berkembang, terutama dibidang perdagangan. ”Kita buka ruang siapa saja yang ingin berinvestasi di Kota Bima. semua urusan akan kami permudah dengan pelayanan yang maksimal,” imbuhnya.
Ruang investasi untuk Pariwisata, Kota Bima menawarkan Pantai Kolo dan Ringi Ncanga dikelurahan oi Fo,o. karena dua lokasi ini, merupakan lokasi yang menarik. Di Pantai Kolo, terdapat pasir putih dan pemadangan laut lepas yang begitu indah. Di Oi Fo,o, juga terdapat gua yang didalamnya ada air yang mengalir deras. Jika ada investor yang melirik dua lokasi itu, maka akan sangat menguntungkan.
”semuanya tergantung kita, investor akan tertarik jika kita mampu menjaga stabilitas daerah. Kami juga sedang membangun pemahaman tentang kondisi Bima yang aman dan nyaman, tidak seperti yang di isukan tentang sarang teroris. Itu semua tidak benar,” pungkasnya. (KS-04)
Tidak hanya Pemkot sendiri, Investor juga rugi besar telah melakukan investasi. Alasannya, karena batu marmer di Kota Bima tidak memenuhi standar ekspor alias tidak berkualitas.
Hal itu ungkapkan oleh Kabag Humas dan Protokol Kota Bima, Ihya Ghozali, S.Sos diruang kerjanya, Selasa (5/4) kemarin. Ia menerangkan, Investor tidak pernah menyetor PAD ke Pemkot, lantaran tidak mendapatkan keuntungan pada bisnis batu marmer.”Investor mengaku rugi, kami tidak bisa menarik PAD karena kondisinya tidak memungkinkan,” terangnya.
Kondisi itu juga, Kata Ihya Ghazoli membuat Investor tidak memperpanjang kontrak dengan Pemkot tahun ini. Terkait hal itu juga Pemkot, sudah melakukan kajian dan turun lapangan beberapa waktu lalu. Kesimpulannya, kwalitas batu marmer tidak memenuhi standar ekspor.” Kalau tidak memenuhi standar, pastinyaa investor tidak berani melanjutkan eksploitasi tambang marmer itu,” katanya
Dilanjuitkannya, Pemkot Bima akan membuka ruang bagi Investor di Kota Bima. Terutama dibidang Perdagangan dan Parawisata. Di NTB, Kota Bima salah satu daerah yang di nilai berkembang, terutama dibidang perdagangan. ”Kita buka ruang siapa saja yang ingin berinvestasi di Kota Bima. semua urusan akan kami permudah dengan pelayanan yang maksimal,” imbuhnya.
Ruang investasi untuk Pariwisata, Kota Bima menawarkan Pantai Kolo dan Ringi Ncanga dikelurahan oi Fo,o. karena dua lokasi ini, merupakan lokasi yang menarik. Di Pantai Kolo, terdapat pasir putih dan pemadangan laut lepas yang begitu indah. Di Oi Fo,o, juga terdapat gua yang didalamnya ada air yang mengalir deras. Jika ada investor yang melirik dua lokasi itu, maka akan sangat menguntungkan.
”semuanya tergantung kita, investor akan tertarik jika kita mampu menjaga stabilitas daerah. Kami juga sedang membangun pemahaman tentang kondisi Bima yang aman dan nyaman, tidak seperti yang di isukan tentang sarang teroris. Itu semua tidak benar,” pungkasnya. (KS-04)
COMMENTS