Ketua Panitia (KP) Pembangunan Masjid Baitul Maqdis Tanjung, Amirullah dengan tegas menyatakan, kepercayaan Pemerintah Kota (Pemkot) Bima terhadap pihak ketiga sebagai penanggungjawab dana hibah
Kota Bima, KS.– Ketua Panitia (KP) Pembangunan Masjid Baitul Maqdis Tanjung, Amirullah dengan tegas menyatakan, kepercayaan Pemerintah Kota (Pemkot) Bima terhadap pihak ketiga sebagai penanggungjawab dana hibah, untuk Pembangunan Masjid di Lingkungan Tanjung Kelurahan Tanjung Kecamatan Rasanae Barat merupakan salah satu langkah tepat. Bahkan, kehadiran rekanan dengan penanggungjawab Armansyah itu, dianggap sebagai penyelamat bagi pembangunan tempat Peribadatan bagi Umat Islam. Alasanya, selain mampu melakukan pendekatan dengan metode komunikasi intens dengan masyarakat setempat. Tapi, juga sanggup meredam perselisihan akibat beda pemahaman dan miskomunikasi ditengah-tengah masyarakat. Termasuk, di kubu intern Panitia Pembangunan Masjid yang menghabiskan dana miliaran rupiah tersebut.
Dikatakanya, kehadiran Eko (sapaan akrab) sebagai pihak ketiga itu mampu dan berhasil menangani pekerjaan ini. Bahkan, dianggap sebagai kontraktor yang berani. Mengingat, yang bersangkutan hadir ditengah-tengah polemik soal pekerjaan masjid ini.”Keberhasilanya bukan cuman menyangkut fisik pekerjaan, tapi lebih karena mampu meredam polemik yang ada. Alhamdulillah kondusi itu kembali kondusif, bangunan masjid ini bisa berdiri kokoh dan terlihat megah seperti yang terlihat saat ini,” kata Ketua Pembangunan Masjid, Amirullah kepada Koran Stabilitas.
Amirullah menilai, amanat dalam kaitan itu dijalankan dengan amanah dan penuh tanggungjawab. Apalagi, hadirnya pihak ketiga proyek itu hanya bersifat melanjutkan pekerjaan yang sebelumnya ditangani langsung panitia pembangunan masjid. Ditambah lagi, harga bahan bangunan dalam kondisi tidak stabil dengan sisa anggaran Rp.1 M dari total Rp.1,5 M. Jadi, perusahaan itu hanya melanjutkan pekerjaan yang baru pada tingkat Pondasi saja, maksudnya tidak ditangani dari awal. “Pada prinsipnya kami menganggap ini adalah keberhasilan, perusahaan itu sukses dalam menangani pekerjaan ini. Terbukti, dengan dana yang hanya Rp.1 M kondisi bangunan masjid bisa seperti saat ini. Faktanya, dapat dilihat dan diamati, jadi saya tidak asal bicara, apalagi mengada-ada, ” ujarnya.
Menurutnya, pembangunan masjid tersebut tidaklah cukup dengan anggaran Rp.1,5 M. Namun, harus jauh lebih besar dari itu, paling tidak minimal Rp.5 M. Artinya, volume pekerjaan tak sebanding dengan alokasi anggaran. Meski demikian, pihaknya yang dipercayakan menjadi panitia di masjid tersebut teramat memahami sekaligus memakluminya. Mengingat, masih banyak kebutuhan rakyat lainya yang membutuhkan perhatian dan kucuran dana dari pemerintah daerah (pemda). Salah satunya, untuk pembangunan, rehabilitasi lebih-lebih guna penuntasan sarana ibadah di beberapa lokasi yang ada di kota bima Berteman ini.
”Sesungguhnya, kami panitia sangat bersyukur, tidak cuman soal tersedianya dana sebagai bentuk perhatian dan kepedulian Pemkot terhadap tempat ibadah. Tapi, lebih karena keputusan tepat yang telah mempercayakan perusahaan itu untuk menangani proyek tersebut. Kalau tidak, kami khawatir kondisi fisik pekerjaan ini tidak akan bisa sampai seperti yang terlihat saat ini,” tutur Amirullah dihadapan panitia masjid lainya.
Pada kesempatan itu, Amirullah menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak ketiga. Mengingat, tidak ada pekerjaan yang ditinggalkan atau ditelanntarkan. Justru, terdapat kelebihan dana, hal itu berdasarkan analisa dan hitungan secara teknis bersama dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU).”Kami ucapkan terimakasih tak terhingga untuk pihak ketiga, karena pekerjaan itu dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab,” tandasnya.
Ia pun berharap pemerintah untuk senantiasa mengalokasikan anggaran guna melanjutkan pembangunan masjid tersebut. Sehingga, masjid itu dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ibadah bagi umat muslim. Terlebih, sarana ibadah dilingkungan ini teramat penting dan sangat dibutuhkan.”Harapan kami, mudah-mudahan kedepan pemerintah menganggarkan dana untuk melanjutkan pekerjaan tersebut hingga tuntas,” harapnya. (KS-03)
Dikatakanya, kehadiran Eko (sapaan akrab) sebagai pihak ketiga itu mampu dan berhasil menangani pekerjaan ini. Bahkan, dianggap sebagai kontraktor yang berani. Mengingat, yang bersangkutan hadir ditengah-tengah polemik soal pekerjaan masjid ini.”Keberhasilanya bukan cuman menyangkut fisik pekerjaan, tapi lebih karena mampu meredam polemik yang ada. Alhamdulillah kondusi itu kembali kondusif, bangunan masjid ini bisa berdiri kokoh dan terlihat megah seperti yang terlihat saat ini,” kata Ketua Pembangunan Masjid, Amirullah kepada Koran Stabilitas.
Amirullah menilai, amanat dalam kaitan itu dijalankan dengan amanah dan penuh tanggungjawab. Apalagi, hadirnya pihak ketiga proyek itu hanya bersifat melanjutkan pekerjaan yang sebelumnya ditangani langsung panitia pembangunan masjid. Ditambah lagi, harga bahan bangunan dalam kondisi tidak stabil dengan sisa anggaran Rp.1 M dari total Rp.1,5 M. Jadi, perusahaan itu hanya melanjutkan pekerjaan yang baru pada tingkat Pondasi saja, maksudnya tidak ditangani dari awal. “Pada prinsipnya kami menganggap ini adalah keberhasilan, perusahaan itu sukses dalam menangani pekerjaan ini. Terbukti, dengan dana yang hanya Rp.1 M kondisi bangunan masjid bisa seperti saat ini. Faktanya, dapat dilihat dan diamati, jadi saya tidak asal bicara, apalagi mengada-ada, ” ujarnya.
Menurutnya, pembangunan masjid tersebut tidaklah cukup dengan anggaran Rp.1,5 M. Namun, harus jauh lebih besar dari itu, paling tidak minimal Rp.5 M. Artinya, volume pekerjaan tak sebanding dengan alokasi anggaran. Meski demikian, pihaknya yang dipercayakan menjadi panitia di masjid tersebut teramat memahami sekaligus memakluminya. Mengingat, masih banyak kebutuhan rakyat lainya yang membutuhkan perhatian dan kucuran dana dari pemerintah daerah (pemda). Salah satunya, untuk pembangunan, rehabilitasi lebih-lebih guna penuntasan sarana ibadah di beberapa lokasi yang ada di kota bima Berteman ini.
”Sesungguhnya, kami panitia sangat bersyukur, tidak cuman soal tersedianya dana sebagai bentuk perhatian dan kepedulian Pemkot terhadap tempat ibadah. Tapi, lebih karena keputusan tepat yang telah mempercayakan perusahaan itu untuk menangani proyek tersebut. Kalau tidak, kami khawatir kondisi fisik pekerjaan ini tidak akan bisa sampai seperti yang terlihat saat ini,” tutur Amirullah dihadapan panitia masjid lainya.
Pada kesempatan itu, Amirullah menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak ketiga. Mengingat, tidak ada pekerjaan yang ditinggalkan atau ditelanntarkan. Justru, terdapat kelebihan dana, hal itu berdasarkan analisa dan hitungan secara teknis bersama dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU).”Kami ucapkan terimakasih tak terhingga untuk pihak ketiga, karena pekerjaan itu dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab,” tandasnya.
Ia pun berharap pemerintah untuk senantiasa mengalokasikan anggaran guna melanjutkan pembangunan masjid tersebut. Sehingga, masjid itu dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ibadah bagi umat muslim. Terlebih, sarana ibadah dilingkungan ini teramat penting dan sangat dibutuhkan.”Harapan kami, mudah-mudahan kedepan pemerintah menganggarkan dana untuk melanjutkan pekerjaan tersebut hingga tuntas,” harapnya. (KS-03)
COMMENTS