Ketua TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat) Pelabuhan Bima, Harun membantah adanya buruh liar di Pelabuhan.
Kota Bima. KS.- Ketua TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat) Pelabuhan Bima, Harun membantah adanya buruh liar di Pelabuhan. Pernyataan ini disampaikan untuk menjawab pernyataan sumber Koran Stabilitas edisi sebelumnya yang membeberkan adanya buruh liar yang melaksanakan aktivitas di Pelabuhan.
Ketua TKBM dua periode ini juga dalam keterangan Persnya mengaku ada pihak yang tidak senang dengan kinerja dirinya sebagai pimpinan buruh."Itu pernyataan keliru dan tidak mendasar. Saya menduga ada pihak tertentu yang tidak ingin ada kemajuan di TKBM," sindir warga Tanjung ini.
Kata Harun, keberadaan sekitar 2000 lebih, memiliki legalitas jelas. Para buruh diberikan Kartu Tanda Anggota di TKBM. Tidak ada satupun calon buruh masuk ke area pelabuhan tanpa izin dari pihaknya."Silakan mas, tanya buruh disini, apakah mereka masuk jalur liar?. Saya pertegas, setiap buruh yang bekerja disini, semuanya ada kepala mandor yang memperkerjakan dan mengarahkan buruh," jelasnya
lebih lanjut Harun menjelaskan, dengan adanya kegiatan bongkar muat dipelabuhan Bima, jelas sangat menguntungkan masyarakat Kota Bima terutama warga yang ada disekitar pelabuhan, lebih khusus lagi mengurangi angka pengangguran. Bahkan warga Kabupaten Bima juga masuk menjadi buruh di Pelabuhan Bima."Kita harus bangga dengan adanya perekrutan tenaga buruh dengan jumlah yang besar. Ada banyak keluarga yang bisa mereka nafkahi dengan jerih payah mereka di Pelabuhan ini," imbuhnya.
Sisi untung lainnya, beberapa tahun lalu, wilayah tanjung menjadi rawan kriminalitas. Miras, perkelahian antar pemuda dan kejahatan lainnya. Luar biasanya, setelah direkrut masuk menjadi buruh, angka kriminilitas turun drastis."Ini harus menjadi acuan bagi siapapun yang ingin mencoba membangun opini tidak sehat di Pelabuhan. Saya yakin orang itu dalam keadaan tidak normal," tegas Harun. (KS-04)
Ketua TKBM dua periode ini juga dalam keterangan Persnya mengaku ada pihak yang tidak senang dengan kinerja dirinya sebagai pimpinan buruh."Itu pernyataan keliru dan tidak mendasar. Saya menduga ada pihak tertentu yang tidak ingin ada kemajuan di TKBM," sindir warga Tanjung ini.
Kata Harun, keberadaan sekitar 2000 lebih, memiliki legalitas jelas. Para buruh diberikan Kartu Tanda Anggota di TKBM. Tidak ada satupun calon buruh masuk ke area pelabuhan tanpa izin dari pihaknya."Silakan mas, tanya buruh disini, apakah mereka masuk jalur liar?. Saya pertegas, setiap buruh yang bekerja disini, semuanya ada kepala mandor yang memperkerjakan dan mengarahkan buruh," jelasnya
lebih lanjut Harun menjelaskan, dengan adanya kegiatan bongkar muat dipelabuhan Bima, jelas sangat menguntungkan masyarakat Kota Bima terutama warga yang ada disekitar pelabuhan, lebih khusus lagi mengurangi angka pengangguran. Bahkan warga Kabupaten Bima juga masuk menjadi buruh di Pelabuhan Bima."Kita harus bangga dengan adanya perekrutan tenaga buruh dengan jumlah yang besar. Ada banyak keluarga yang bisa mereka nafkahi dengan jerih payah mereka di Pelabuhan ini," imbuhnya.
Sisi untung lainnya, beberapa tahun lalu, wilayah tanjung menjadi rawan kriminalitas. Miras, perkelahian antar pemuda dan kejahatan lainnya. Luar biasanya, setelah direkrut masuk menjadi buruh, angka kriminilitas turun drastis."Ini harus menjadi acuan bagi siapapun yang ingin mencoba membangun opini tidak sehat di Pelabuhan. Saya yakin orang itu dalam keadaan tidak normal," tegas Harun. (KS-04)
COMMENTS