Disisi lain, Dibalik kebahagiaan warga, ada 'jeritan' para pedagang yang mengaku rugi, karena dagangan mereka rusak dan pecah karena diinjak sejumlah warga yang ingin melihat mantan Gubernur DKI lebih dekat.
Kota Bima, KS.- Kedatangan Presiden RI Ir Joko Widodo, Jum'at (29/4) di Kota Bima membuat warga Bima bahagia. Warga tumpah ruah dijalan pasar amahami yang dijaga ketat aparat Kepolisian, TNI, Brimob dan Paspampres. Disisi lain, Dibalik kebahagiaan warga, ada 'jeritan' para pedagang yang mengaku rugi, karena dagangan mereka rusak dan pecah karena diinjak sejumlah warga yang ingin melihat mantan Gubernur DKI lebih dekat.
Presiden RI, Ir Joko Widodo
Aktivitas warga Bima terkosentrasi di Pasar Amahami. Ribuan warga Bima hingga dompu ikut dalam acara peresmian pasar Tradisional Modern di Amahami. Terlihat juga para Pejabat Tinggi Pusat, Propinsi dan daerah yang ikut dalam deretan kursi diacara itu. Diantaranya, Menpora, Gubernur NTB KH, Zainu Mazdi MA, Walikota Bima H. Qurais H. Abidin, Wakil Walikota, H. Arahman, Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri dan Wakil Bupati Bima
Keistimewaan kehadiran petinggi negara, ternyata tidak dirasakan oleh salah seorang pedagang tomat di Pasar Amahami, Margeni. Ia menjerit rugi karena banyak dagangan tomatnya rusak dan pecah karena diinjak pengunjung. Jelas pada hari bersejarah itu, membuatnya merugi besar."Saya dan teman-teman lain rugi besar hingga jutaan rupiah. Dagangan kami rusak dan tidak ada yang bisa dijual kembali," ujarnya dengan wajah sedih.
Margeni terlihat emosi, karena berdagang merupakan matapencaharian tetap keluarganya. Kerugian yang menimpanya jelas akan berpengaruh pada modal untuk melanjutkan usahanya."Saya minta ada ganti rugi dari Pemkot dari kerugian saya dan teman-teman pedagang. Kalau tidak ada ganti rugi, mau jualan apalagi kami ini," katanya
Tidak hanya itu, pedagang ini juga kecewa dengan cara pengamanan dilakukan aparat. Ia menilai, harusnya aparat tidak memperbolehkan pengunjung untuk masuk ke area pasar. Harus ada tempat khusus untuk bertatap muka langsung dengan Presiden."Kok tidak ada pengamanan dan pelarangan oleh aparat. Jelas ini, kita pedagang yang rugi. Bukannya membawa kebahagiaan tapi membawa kerugian buat kami pedagang," sesalnya.
Pantauan koran Stabilitas di pasar Amahami, warga berebutan ingin mendekat dengan mantan Walikota Solo. Terlihat semangat, Warga tidak memperhatikan dagangan para pedagang yang berjejer. Tidak dapat dielakkan, sejumlah pedagang rugi. (KS-04)
Presiden RI, Ir Joko Widodo
Aktivitas warga Bima terkosentrasi di Pasar Amahami. Ribuan warga Bima hingga dompu ikut dalam acara peresmian pasar Tradisional Modern di Amahami. Terlihat juga para Pejabat Tinggi Pusat, Propinsi dan daerah yang ikut dalam deretan kursi diacara itu. Diantaranya, Menpora, Gubernur NTB KH, Zainu Mazdi MA, Walikota Bima H. Qurais H. Abidin, Wakil Walikota, H. Arahman, Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri dan Wakil Bupati Bima
Keistimewaan kehadiran petinggi negara, ternyata tidak dirasakan oleh salah seorang pedagang tomat di Pasar Amahami, Margeni. Ia menjerit rugi karena banyak dagangan tomatnya rusak dan pecah karena diinjak pengunjung. Jelas pada hari bersejarah itu, membuatnya merugi besar."Saya dan teman-teman lain rugi besar hingga jutaan rupiah. Dagangan kami rusak dan tidak ada yang bisa dijual kembali," ujarnya dengan wajah sedih.
Margeni terlihat emosi, karena berdagang merupakan matapencaharian tetap keluarganya. Kerugian yang menimpanya jelas akan berpengaruh pada modal untuk melanjutkan usahanya."Saya minta ada ganti rugi dari Pemkot dari kerugian saya dan teman-teman pedagang. Kalau tidak ada ganti rugi, mau jualan apalagi kami ini," katanya
Tidak hanya itu, pedagang ini juga kecewa dengan cara pengamanan dilakukan aparat. Ia menilai, harusnya aparat tidak memperbolehkan pengunjung untuk masuk ke area pasar. Harus ada tempat khusus untuk bertatap muka langsung dengan Presiden."Kok tidak ada pengamanan dan pelarangan oleh aparat. Jelas ini, kita pedagang yang rugi. Bukannya membawa kebahagiaan tapi membawa kerugian buat kami pedagang," sesalnya.
Pantauan koran Stabilitas di pasar Amahami, warga berebutan ingin mendekat dengan mantan Walikota Solo. Terlihat semangat, Warga tidak memperhatikan dagangan para pedagang yang berjejer. Tidak dapat dielakkan, sejumlah pedagang rugi. (KS-04)
COMMENTS