$type=carousel$sn=0$cols=4$va=0$count=5$show=home

Tangani Korupsi, Mempertebal Kantong Oknum Penyidik

Sepertinya kasus korupsi menjadi kasus yang dinanti-nantikan oleh oknum penyidik di lembaga penegak hukum, baik lembaga Kepolisian maupun Kejaksaan.

Sepertinya kasus korupsi menjadi kasus yang dinanti-nantikan oleh oknum penyidik di lembaga penegak hukum, baik lembaga Kepolisian maupun Kejaksaan. Masalahnya, penanganan kasus korupsi beda dengan menangani kasus lain, apalagi kasus yang ditangani itu bernilai Milyaran hingga puluhan Milyar, sehinggga sekejam bisa mempertebal kantong oknum penyidik.”Demikian dikatakan Dosen senior STISIP Mbojo Bima, Drs.Arifin Sukirman,M.Si saat memberikan keterangan pers soal penanganan kasus korupsi di Polres Bima dan Kota Bima, yang dinilainya banyak yang berujung di pengadilan.

Akademisi STISIP Mbojo Bima, Drs.Arif Sukirman, M.H
Akademisi STISIP Mbojo Bima, Drs.Arif Sukirman, M.H

Bima, KS.- Penilaian miris itu wajar disampaikan, karena banyak kasus korupsi yang tidak jelas ujung pangkalnya, ketika ditangani oleh pihak Kepolisian di Kabupaten dan Kota Bima sekarang, termasuk oknum penyidik Jaksa yang menangani satu kasus korupsi bor air dalam melibatkan Ir.Tayeb (Kadis Pertanian Kabupate Bima), yang sekarang tidak mendapatkan kejelasan hukum.”Saya mencurigai, banyak oknum jaksa yang “memeras” Tayeb selama ini, sehingga Tayeb pun diduga kuat terus melakukan kejahatan, apalagi sekarang Tayeb menduduki jabatan dinas yang banyak mengelola anggaran dari Pusat,” duganya.

Kasus lain yang menonjol dalam beberapa tahun terakhir, dan tidak jelas pula endingnya adalah kasus fiberglass yang melibatkan banyak politisi golkar, oknum kontraktor juga oknum pejabat Kabupaten Bima, termasuk kasus BBGRM yang melibatkan Yasin, menantu mantan Bupati Bima, Drs.H.Syafrudin HM Nur, M.Pd. Parahnya lagi, kasus pengadaan tanah yang sudah ada tersangkanya H.Syahrullah,SH,MH (Kadishub Kota Bima sekarang), hingga saat ini masih dimeja penyidik tipikor Polres Bima Kota.”Saya heran saja, kenapa polisi hanya berapi-api saat melakukan penyelidikan. Ketika masuk penyidikan, kasus itu berhenti, bahkan tak terdengar lagi suara polisi di Koran dan lainnya,” tanya Arif dosen yang akrab dengan semua orang ini.

Selain itu, Arif juga mempertanyakan kasus pengadaan bibit bawang merah senilai Rp.18 Milyar oleh penyidik Tipikor Polres Kabupaten Bima. Kasus itu diduga kuat tak ditangani serius oleh penyidik setempat, karena hembusan diluar sekarang, telah ditutupi oleh para pelaku, agar penyidik tidak melanjutkan pemeriksaan kasus itu.”Saya kira, pergantian kasat baru di Reskrim Polres Kabupaten Bima membawa nama baik institusi polisi. Justeru membuat nama polisi rusak dimata publik. Buktinya, tangani kasus besar seperti itu, baru seputar pemeriksaan para saksi dari anggota kelompok, padahal sudah hampir lima bulan penanganannya,” ungkapnya.

Karena itu, Arif meminta Kapolres Kabupaten Bima, agar tidak diam diri membiarkan para kasat dan penyidik bermain kasus. Jika dianggap tidak memiliki kemampuan atau bermain dalam penanganan sebuah kasus besar, terutama korupsi, maka segera angkat kaki dari Wilayah Bima ini, karena warga bima tidak butuh oknum polisi yang hanya datang mencari uang, bukan mencari karir dan menjaga nama baik institusi polisi.”Saya perihatin saja, sekarang banyak kasus korupsi mandeg ditangan polisi, sementara dari waktu ke waktu kasus korupsi terus merajalela,” imbuhnya.

Bagaimana tanggapan pihak kepolisian atas kasus penilaian akademisi tersebut ?. Kasat Reskrim Polres Bima, AKP Elyas Ericson, SH, S.Ik mengaku masih melakukan penyelidikan kasus bawang merah senilai Rp.18 Milyar tersebut.”Kami masih periksa saksi-saksi dulu kasus itu,”katanya singkat saat ditanya di Polres empat hari lalu.

Sementara di Polres Bima Kota, Kasat yang hendak dikonfirmasi sulit ditemui wartawan Hukrim Koran Stabilitas, Khaerul, S.Sos. Namun sebelumnya, Kanit Tipikor Brigadir Dwi menegaskan, kasus fiberglas, BBGRM dan pengadaan tanah di Kota tepat dinaikan ke Kejaksaan.”Tenang saja, kasus yang sudah masuk penyidikan akan tetap dibawa ke Kejaksaan berkasnya,” katanya singkat via SMS.(KS-001)

COMMENTS

BLOGGER




Nama

Featured,1631,Hukum Kriminal,2144,Kesehatan,387,Korupsi,754,Olahraga,236,Opini,134,Pemerintahan,1561,Pendidikan,832,Politik,1277,Sosial Ekonomi,2606,
ltr
item
Koran Stabilitas: Tangani Korupsi, Mempertebal Kantong Oknum Penyidik
Tangani Korupsi, Mempertebal Kantong Oknum Penyidik
Sepertinya kasus korupsi menjadi kasus yang dinanti-nantikan oleh oknum penyidik di lembaga penegak hukum, baik lembaga Kepolisian maupun Kejaksaan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisAklZrs4dEPqnoCxiebElglZ-5BBkIpvMugl34gmMovbmB6h0zKlMMK4jcYhgPSAaOPAz8hDN2exFWHOB9SEQI8VSO4ShxFqw-mj0artWpYl7H4Tr6mSDHUuZ95bKl7Vrd645XQx_y_OU/s1600/Arif+Sukirman,+S.Sos.JPG
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisAklZrs4dEPqnoCxiebElglZ-5BBkIpvMugl34gmMovbmB6h0zKlMMK4jcYhgPSAaOPAz8hDN2exFWHOB9SEQI8VSO4ShxFqw-mj0artWpYl7H4Tr6mSDHUuZ95bKl7Vrd645XQx_y_OU/s72-c/Arif+Sukirman,+S.Sos.JPG
Koran Stabilitas
https://www.koranstabilitas.com/2016/05/tangani-korupsi-mempertebal-kantong.html
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/2016/05/tangani-korupsi-mempertebal-kantong.html
true
8582696224840651461
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy