Demplot lahan perkebunan seluas 5 Hektar yang direncanakan untuk pembuatan kebun percontohan kacang tanah oleh Management Koran Stabilitas
Bima, KS.- Demplot lahan perkebunan seluas 5 Hektar yang direncanakan untuk pembuatan kebun percontohan kacang tanah oleh Management Koran Stabilitas di wilaah So Manggetera Dusun Kawangge Desa Sampungu Kecamatan Soromandi, saat ini tengah dalam proses persiapan pembuatan pagar.
Kawat berukuran 12 milimeter akan digunakan untuk memagar keliling lahan seluas 5Hektar tersebut, dengan pola pagar menganyam, agar hewan ternak atau binatang seperti babi dan sejenis binatang lainnya tidak bisa masuk di area kebun contoh.
“Persiapan yang sudah saya lakukan sekarang adalah menyiapkan mesin pompa air satu unit yang berukuran besar. Supaya air yang berada di mata air sungai Lampene, bisa mengairi lahan kebun contoh yang telaknya sekitar 400meter keatas, dari permukaan tanah atau lokasi mata air,”kata penggarap kebun contoh, Mahfud H.Ramli, ketika ditemui saat menganyam kawat kemarin.
Selain mesin pompa air yang sudah siap digunakan sekarang, juga pipa sebanyak 100 batang telah diadakan, sesuai kebutuhan. Sedangkan untuk kawat pagar, akan tuntas dianyam sekitar pertengahan bulan Agustus nanti. Yang paling utama dilakukan sekarang yakni, pemakaran keliling lebih dahulu, kemudian pemasangan pipa dari titik mata air, hingga berada diatas lahan garapan.
“Setelah pagar dan pemasangan pipa selesai, baru penggarapan ulang lahan semuanya. Sepertinya, lahan 5 hektar tidak bisa diolah semuanya menjadi lahan layak tanam, tapi sedikit demi sedikit akan diolah sedemikian rupa,” cetusnya.
Targetnya, bagaimana lahan 5 hektar itu bisa ditanam kacang tanah atau bawang merah di Tahun 2016 sekarang.”Saya yakin, semua lahan 5 hektar itu akan penuh dengan tanaman kacang. Rencananya, sekitar 50-70 are akan dicoba untuk menanam bawang merah. Kalau seandainya tanaman bawang sukses, maka tidak tutup kemungkinan, lahan kacang tanah itu, akan ditanam dengan bawang sekali setahun, dua kali tanam untuk kacang tanah,” imbuhnya.
Mahfud mengaku, penggarapan lahan kebun contoh sekarang murni swadaya sendiri, tanpa bantuan dari siapapun, lebih-lebih pemerintah. Masalahnya, akan lebih bagus jika lahan kebun contoh itu dikelola lebih dulu dengan dana sendiri, ketika sukses nantinya, mungkin pemerintah akan meliriknya.
“Saya optimis, lahan 5 Hektar itu akan saya cetak menjadi uang, apalagi harga kacang tanah sekarang, dalam satu karung dihargai Rp.800ribu, itupun banyak pedagang yang panjar uang dulu ke petani, sementara kacang belum dipanen,”tuturnya.(KS-001)
Kawat berukuran 12 milimeter akan digunakan untuk memagar keliling lahan seluas 5Hektar tersebut, dengan pola pagar menganyam, agar hewan ternak atau binatang seperti babi dan sejenis binatang lainnya tidak bisa masuk di area kebun contoh.
“Persiapan yang sudah saya lakukan sekarang adalah menyiapkan mesin pompa air satu unit yang berukuran besar. Supaya air yang berada di mata air sungai Lampene, bisa mengairi lahan kebun contoh yang telaknya sekitar 400meter keatas, dari permukaan tanah atau lokasi mata air,”kata penggarap kebun contoh, Mahfud H.Ramli, ketika ditemui saat menganyam kawat kemarin.
Selain mesin pompa air yang sudah siap digunakan sekarang, juga pipa sebanyak 100 batang telah diadakan, sesuai kebutuhan. Sedangkan untuk kawat pagar, akan tuntas dianyam sekitar pertengahan bulan Agustus nanti. Yang paling utama dilakukan sekarang yakni, pemakaran keliling lebih dahulu, kemudian pemasangan pipa dari titik mata air, hingga berada diatas lahan garapan.
“Setelah pagar dan pemasangan pipa selesai, baru penggarapan ulang lahan semuanya. Sepertinya, lahan 5 hektar tidak bisa diolah semuanya menjadi lahan layak tanam, tapi sedikit demi sedikit akan diolah sedemikian rupa,” cetusnya.
Targetnya, bagaimana lahan 5 hektar itu bisa ditanam kacang tanah atau bawang merah di Tahun 2016 sekarang.”Saya yakin, semua lahan 5 hektar itu akan penuh dengan tanaman kacang. Rencananya, sekitar 50-70 are akan dicoba untuk menanam bawang merah. Kalau seandainya tanaman bawang sukses, maka tidak tutup kemungkinan, lahan kacang tanah itu, akan ditanam dengan bawang sekali setahun, dua kali tanam untuk kacang tanah,” imbuhnya.
Mahfud mengaku, penggarapan lahan kebun contoh sekarang murni swadaya sendiri, tanpa bantuan dari siapapun, lebih-lebih pemerintah. Masalahnya, akan lebih bagus jika lahan kebun contoh itu dikelola lebih dulu dengan dana sendiri, ketika sukses nantinya, mungkin pemerintah akan meliriknya.
“Saya optimis, lahan 5 Hektar itu akan saya cetak menjadi uang, apalagi harga kacang tanah sekarang, dalam satu karung dihargai Rp.800ribu, itupun banyak pedagang yang panjar uang dulu ke petani, sementara kacang belum dipanen,”tuturnya.(KS-001)
COMMENTS