Kejahatan pemerasan, dengan bermodus memberikan jaminan asuransi kebakaran dan pembuatan gambar instalasi listrik, saat ini tengah dilakoni oleh manajemen PT. PLN Cabang Bima.
Bima, KS.- Kejahatan pemerasan, dengan bermodus memberikan jaminan asuransi kebakaran dan pembuatan gambar instalasi listrik, saat ini tengah dilakoni oleh manajemen PT. PLN Cabang Bima. Buktinya, ketika calon konsumen mengajukan pemasangan baru listrik, tak segan-segan pihak PLN mematok harga yang cukup tinggi.
Hal ini dialami oleh Rafidin, warga Kelurahan Mande, Kecamatan Mpunda. Kata dia, saat konsumen mengajukan pemasangan baru dengan daya 900 KWH, pihak PLN mengaku sudah tidak daya sekian, kecuali untuk KWH 1.300 dan di atasnya.
Parahnya, sambung dia, biaya pemasangan baru untuk daya listrik 1.300, dipatok harga Rp1.650.000. Tentunya angka itu dinilainya terlalu tinggi.
“Bulan lalu hanya Rp1,2 juta, kok sekarang Rp1.650.000 baru listrik bisa dipasang. Saya kaget, cepat sekali naiknya untuk biaya pemasangan baru daya 1.300KWh,” kesal Rafidin yang disampaikannya pada Koran Stabilitas, Rabu (27/7).
Ia malanjutkan, mestinya pihak PLN melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait adanya biaya tambahan untuk pemasangan baru ini. Sosialisasi harus dilakukan oleh PLN sebelum mematok harga. Jangan disampaikan kepada masyarakat secara mendadak. Kebijkan PLN ini tentu akan menimbulkan tanda tanya bagi masyarakat.
”Boleh saja PLN menaikan harga pemasangan baru, tapi harus dipublikasikan ke masyarakat donk, minimal lewat brosul atau sosialisasi di media terkait biaya pemasangan baru tersebut,” sarannya.
Tak hanya itu, tindakan pemerasan yang diduga dilakukan oleh manajemen PLN Cabang Bima adalah pengadaan arder (alat penangkal petir). Uang arder pun diminta Rp250 ribu kepada pelanggan. Menurut dia, total biaya yang harus dikeluarkan untuk pemasangan listrik daya 1.300 sebanyak Rp1,9 juta. Harga ini jauh lebih tinggi dari harga pemasangan sebelumnya.
“Kebijakan PLN tersebut dinilai terlalu memaksakan diri, dengan alasan yang tidak logis. Jika PLN meminta harga tambahan untuk gambar, asuransi dan lainnya, jangan terlalu mahal seperti itu. PLN itu bukan kontraktor, tapi BUMN yang merupakan milik Negara juga mengedepankan aspek pelayanan kepada masyarakat. Bukan bisnis saja di otaknya,” sorotnya.
Di sisi lain, Petugas PLN Bima, Hj. Salmah yang dipercaya oleh pihak PLN untuk melayani konsumen pemasangan baru, membenarkan adanya kenaikan harga pemasangan baru. Untuk daya 1.300 senilai Rp1.650.000. Menurut dia, harga tersebut bukan dipatok oleh PLN Bima. Ini kebijakan PLN Pusat.
”Harga pemasangan baru memang segitu pak dan juga biaya ardernya,” jawab Salmah. (KS-01)
Hal ini dialami oleh Rafidin, warga Kelurahan Mande, Kecamatan Mpunda. Kata dia, saat konsumen mengajukan pemasangan baru dengan daya 900 KWH, pihak PLN mengaku sudah tidak daya sekian, kecuali untuk KWH 1.300 dan di atasnya.
Parahnya, sambung dia, biaya pemasangan baru untuk daya listrik 1.300, dipatok harga Rp1.650.000. Tentunya angka itu dinilainya terlalu tinggi.
“Bulan lalu hanya Rp1,2 juta, kok sekarang Rp1.650.000 baru listrik bisa dipasang. Saya kaget, cepat sekali naiknya untuk biaya pemasangan baru daya 1.300KWh,” kesal Rafidin yang disampaikannya pada Koran Stabilitas, Rabu (27/7).
Ia malanjutkan, mestinya pihak PLN melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait adanya biaya tambahan untuk pemasangan baru ini. Sosialisasi harus dilakukan oleh PLN sebelum mematok harga. Jangan disampaikan kepada masyarakat secara mendadak. Kebijkan PLN ini tentu akan menimbulkan tanda tanya bagi masyarakat.
”Boleh saja PLN menaikan harga pemasangan baru, tapi harus dipublikasikan ke masyarakat donk, minimal lewat brosul atau sosialisasi di media terkait biaya pemasangan baru tersebut,” sarannya.
Tak hanya itu, tindakan pemerasan yang diduga dilakukan oleh manajemen PLN Cabang Bima adalah pengadaan arder (alat penangkal petir). Uang arder pun diminta Rp250 ribu kepada pelanggan. Menurut dia, total biaya yang harus dikeluarkan untuk pemasangan listrik daya 1.300 sebanyak Rp1,9 juta. Harga ini jauh lebih tinggi dari harga pemasangan sebelumnya.
“Kebijakan PLN tersebut dinilai terlalu memaksakan diri, dengan alasan yang tidak logis. Jika PLN meminta harga tambahan untuk gambar, asuransi dan lainnya, jangan terlalu mahal seperti itu. PLN itu bukan kontraktor, tapi BUMN yang merupakan milik Negara juga mengedepankan aspek pelayanan kepada masyarakat. Bukan bisnis saja di otaknya,” sorotnya.
Di sisi lain, Petugas PLN Bima, Hj. Salmah yang dipercaya oleh pihak PLN untuk melayani konsumen pemasangan baru, membenarkan adanya kenaikan harga pemasangan baru. Untuk daya 1.300 senilai Rp1.650.000. Menurut dia, harga tersebut bukan dipatok oleh PLN Bima. Ini kebijakan PLN Pusat.
”Harga pemasangan baru memang segitu pak dan juga biaya ardernya,” jawab Salmah. (KS-01)
COMMENTS